BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
4.1. Kondisi Geografis Kota Medan
Sebagai salah satu daerah otonom yang berstatus kota, maka kedudukan, fungsi, dan peranan kota medan cukup penting dan strategis baik secara regional
maupun nasional. Kota medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara, sering digunakan sebagai tolak ukur dalam pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintahan daerah di Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di
bagian utara sehingga relatif dekat dengan kota-kota lain yang berada dijalur perdagangan dikawasan Asia Tenggara.
Berdasarkan surat keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara No.140.222772.K1996 tertanggal 30 September 1996 tentang pendefenitif 7
kelurahan Kotamadya daerah Tingkat II Medan berdasarkan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35Tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan
Kotamadya Tingkat II, Medan dimekarkan menjadi 21 Kecamatan dengan 151 kelurahan dan 2001 lingkungan.
Secara goegrafis Kota Medan terletak pada posisi 2
o
.27
’
- 2
o
.47
’
Lintang Utara dan 98
o
.35
’
– 98
o
.44
’
Bujur Timur dengan ketinggian 2,5 – 37,5 Meter diatas Permukaan laut dengan batas:
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.Sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. -
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka.
Kota Medan memiliki ikllim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun Polonia pada tahun 2010 berkisar antara 23.04
o
C- 24.84
o
C dan suhu maksimum berkisar antara 32.73
o
C- 34.47
o
C. Kelembapan udara di kota Medan rata – rata 76.67 – 80 dan kecepatan angin rata rata sebesar 1,81 msec
sedangkan rata – rata total laju penguapan tiap bulannya 123.89 mm. Hari hujan di kota Medan pada tahun 2010 perbulannya 15.25 hari dengan rata – rata curah
hujan perbulannya 161.67 mm.
4.2. Kondisi Demografis Kota Medan
Penduduk kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, suku, etnis, budaya dan keragaman plural adat istiadat. Hal ini
memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka.Secara demografi Kota Medan pada saat ini sedang mengalami masa
transisi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang
mempengaruhi proses penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola pikir masyarakat dan perobahan sosial ekonominya. Disisi lain adanya faktor perbaikan
gizi, kesehatan yang memadai juga mempengaruhi tingkat kematian.
4.2.1. Jumlah Dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan data BPS Kota Medan dan BKP Kota Medan diketahui ada peningkatan penduduk kota Medan dari 2.121.053 jiwa pada tahun 2009 menjadi
2.125.772 jiwa pada tahun 2010 dengan laju pertumbuhan sebesar 0,22. Sedangkan pada tahun 2011 penduduk kota Medan berjumlah 2.173.224 jiwa atau
Universitas Sumatera Utara
tumbuh sebesar 2,1. Laju pertumbuhan penduduk Kota Medan dapat dilihat pada tabel 6.
Tahun Jumlah Penduduk
Jiwa Laju Pertumbuhan Penduduk
2007 2.083.156
0,77 2008
2.102.105 0,901429757
2009 2.121.053
0,89332987 2010
2.125.772 0,221989941
2011 2012
2.173.224 2.197.542
2,183484077 1,011189826
Tabel 6. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk Kota Medan
4.2.2. Rasio kepadatan penduduk
Keadaan jumlah penduduk yang semakin meningkat di kota Medan juga mengakibatkan peningkatan rasio kepadatan penduduk. Hal ini dikarenakan luas
wilayah kota Medan tidak mengalami perubahan. Pada tabel 7 dapat dilihat bahwa rasio kepadatan penduduk kota Medan mengalami peningkatan dari 8.001
jiwakm
2
pada tahun 2009 menjadi 8019 jiwakm
2
dan meningkat kembali pada tahun 2012 menjadi 8.289 jiwakm
2
. Kecenderungan semakin menyempitnya luas lahan berpeluang menyebabkan terjadinya ketidakseimbnagan antara daya dukung
dan daya tampung lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Tahun Jumlah Penduduk
Jiwa Luas Wilayah Kota
Medan Km
2
Kepadatan Penduduk Jiwa
2007 2.083.156
265,1 7.858
2008 2.102.105
265,1 7.929
2009 2.121.053
265,1 8.001
2010 2.125.772
265,1 8.019
2011 2012
2.173.224 2.197.542
265,1 265,1
8.198 8.289
Tabel 7. Luas wilayah dan kepadatan penduduk Kota Medan
4.2.3. Kota Medan Secara Ekonomi
Pada hakekatnya pembangunan ekonomi daerah adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas
lapangan kerja dan pemerataan pembagian pendapatan masyarakat. Kinerja pembangunan ekonomi daerah mempunyai peranan yang amat penting karen
keberhasilan di bidang ekonomi dapat menyediakan sumberdaya yang lebih luas bagi pembangunan daerah dibidang lainnya. Oleh karena itu aspek ekonomi
secara umum dijadikan salah satu ukuran penting untuk menilai kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat daerah.
Peranan atau kontribusi sektor ekonomi menunjukkan besarnya kemampuan masing masing sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah dan
menggambarkan kemampuan memproduksi barang dan jasa dari masing - masing sektor ekonomi. Untuk mengetahui struktur ekonomi Kota Medan dapat dilihat
dari kontribusi setiap sektor dalam pembentukan PDRB Menurut lapangan usaha atas dasar harga yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
No Kelompok Sektor
Kontribusi Terhadap PDRB 2006
2007 2008
2009 2010
1. Pertanian
2,922071143 2,84539 2,815364964 2,773967057 2,670971293
2. Pertambangan
0,00671444 0,005572 0,004427228 0,004086098 0,003540779 Primer
2,928785583 2,850963 2,819792193 2,778053155 2,674512072 3.
Industri 16,29600773
16,283 15,96378925 14,89163407 14,97391646 4.
Listrik,Gas Air 2,257239211 1,876795 1,750853965 1,706837263 1,698901554
5. Bangunan
9,817391792 9,774275 9,548551377 9,498382083 9,782078884 Sekunder
28,37063874 27,93407 27,2631946 26,09685342
26,4548969 6.
Perdagangan 25,98332772 25,43829 25,91609161
26,7419496 26,9242361
7. Pengangkutan
18,76075999 19,02185 19,0824883 19,95842327 18,94836237
8. Keuangan
13,40943305 14,12717 14,62587775 13,79799948 14,27489476 9.
Jasa 10,54705492 10,62765 10,29255555 10,62672108 10,72309779
Tersier 68,70057568 69,21497 69,91701321 71,12509343 70,87059103
Jumlah 100
100 100
100 100
Tabel 8. Struktur Perekonomian Kota Medan Berdasarkan tabel 8, struktur ekonomi kota medan tidak jauh berbeda
selama rentang waktu 2006 – 2010. Untuk sektor perdagangan merupakan sektor yang peling besar peranannya terhadap pembentukan PDRB Kota Medan diikuti
sektor pengangkutan. Selanjutnya sektor industri, sektor keuangan dan yang terakhir sektor bangunan atau kontruksi. Sedangkan sektor yang paling
berkontribusi sedikit adalah pertambangan, diikuti sektor listrik, gas dan air dan yang terakhir adalah sektor pertanian.
Universitas Sumatera Utara
4.3. Kota Medan Secara Sosial
Kondisi sosial yang terbagi atas pendidikan, kesehatan, kemiskinan kemanan, dan ketertiban, agamadan lainnya, merupakan faktor penjuang dan
penghambat bagi pertumbuhan ekonomi Kota Medan. IPM Indeks Pembangunan Masyarakat kota Medan mengalami
peningkatan selama masa waktu 2007 – 2010 dimana mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat cenderung semakin membaik.
Selain itu peningkatan ini juga meningkatkan daya beli dan pendapatan masyarakat sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan dan tingkat
pendidikan yang ditandai yang bertambahnya usia harapan hidup, rata – rata lama bersekolah dan meningkatnya konsumsi daya beli perkapita masyarakat Kota
Medan.
Tahun Harapan
Hidup Melek
Huruf Rata-rata lama
sekolah Pengeluaran
riil per kapita IPM
Tahun Tahun
000 Rp HDI
2007 71,1
99,1 10,7
620,7 75,6
2008 71,5
99,29 10,7
631,05 76,7
2009 71,7
99,31 10,8
632,32 76,99
2010 71,7
99,31 10,8
632,32 76,99
Tabel 9. Statistik Pembangunan Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Harga Jual, Jumlah Produksi, Penerimaan, dan Biaya Produksi Teh Hitam PTPN IV
Harga jual teh pada tahun 2008-2012 mengalami peningkatan, namun hal ini tidak memberikan perkembangan yang signifikan untuk pertumbuhan
perkebunan teh di Indonesia, karena pertumbuhannya tidak sejalan dengan produktivitas yang dihasilkan oleh perkebunan, sehingga pihak PTPN ataupun
perusahaan swasta mengalami kerugian setiap tahunnya. Uraian
Tahun RpKg 2008
2009 2010
2011 2012
Teh Real
18.652 19.395
20.886 21.497
21.949 RKAP
15.922 16.326
16.672 17.223
17.891 NB : RKAP = Rencana Kerja Anggaran Perusahaan
Tabel 10. Harga Jual Teh Hitam
Grafik 4. Harga Jual Teh Hitam
5.000 10.000
15.000 20.000
25.000
2008 2009
2010 2011
2012 Teh Real
Teh RKAP
Universitas Sumatera Utara