26
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain penelitian Desain penelitian ini adalah bersifat deskriptif komparatif. Rancangan
dalam penelitian ini untuk mengetahui perbedaan stres kerja yang dirasakan oleh perawat yang bekerja di Ruang Rawat Inap dan Ruang Rawat Intensif
RSUD Dr. Pirngadi Medan. 2. Populasi, sampel dan tehnik sampling
2.1 Populasi penelitian Populasi penelitian merupakan seluruh subjek yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan Nursalam, 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di Ruang Rawat Inap dan Ruang Rawat
Intensif RSUD Dr. Pirngadi Medan yang berjumlah 302 perawat, yaitu 175 perawat di ruang rawat inap dan 127 perawat di ruang rawat intensif
RSUD Dr. Pirngadi Medan. 2.2 Sampel penelitian
Sampel adalah
bagian populasi
yang digunakan
untuk memperkirakan karakteristik populasi Erlina, 2011. Penentuan jumlah
sampel ini sesuai dengan ketentuan dari Arikunto 2006, yang menjelaskan jumlah populasi 100 orang dapat diambil untuk sampel 10-
25, dan pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 25, sehingga sampel
27
yang diperoleh yaitu 25 x 302 orang yaitu 76 responden. Jumlah sampel kemudian dibagi menjadi 2 bagian, yaitu 38 responden di ruang rawat inap
dan 38 responden di ruang rawat intensif RSUD Dr. Pirngadi Medan. Proporsi jumlah sampel dari masing-masing ruangan dihitung
menggunakan rumus Isgiyanto 2009: ni =
Keterangan: ni = Besar sampel yang harus diambil dari unit 1
Ni =Besar populasi dari unit 1 N =Besar Populasi
n = Besar sampel
Tabel 4.1 Jumlah sampel penelitian dari masing-masing ruangan di RSUD Dr. Pirngadi Medan
No Ruangan
Sampel 1.
Tanjung 2.
Tanjung 1 3.
Tanjung 2 4.
Melati 1 4
5. Melati 2
3 6.
Melati 3 4
7. Kenanga 1
5 8.
Asoka 1 7
9. Asoka 2
5 10.
Flamboyan 5
11. Matahari
5 12.
ICU 15
13. ICCU
8 14.
HDU 8
15. Unit Stroke
7
Total 76
Ni x n N
28
2.3 Tehnik sampling Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive
sampling, dimana penetapan sampel dilakukan dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti
tujuanmasalah dalam penelitian, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya Nursalam,
2009. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah 1 perawat pelaksana yang bekerja di ruangan rawat inap Kelas III 2 perawat pelaksana yang
bekerja di ruangan ICU, ICCU, HDU, Unit Stroke 3 bersedia menjadi responden.
3. Lokasi dan waktu penelitian 3.1 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap dan ruang rawat intensif RSUD Dr. Pirngadi Medan. Adapun pertimbangan pemilihan rumah sakit
tersebut karena merupakan rumah sakit tipe B, rumah sakit pendidikan, dan sampel penelitian jumlahnya tersedia.
3.2 Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015.
4. Pertimbangan etik Pengumpulan data dilakukan setelah terlebih dahulu peneliti mengajukan
permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan program studi Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara dan kemudian
permohonan izin penelitian yang telah diperoleh dikirimkan ke tempat
29
penelitian RSUD. Dr. Pirngadi Medan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu memberi
penjelasan kepada calon responden penelitian tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Hidayat 2007, mengatakan bahwa ada
pertimbangan etik yang perlu diperhatikan pada saat penelitian yaitu: a. Informed consent, bentuk persetujuan antara peneliti dan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan. Peneliti menanyakan kesediaan menjadi responden setelah peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan maksud
dan tujuan penelitian dan dampaknya. Jika responden bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka
peneliti harus menghormati hak mereka. b. Anonimity, penelitian tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. c. Confidentiality, penelitian menjamin kerahasiaan informasi responden dan
hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian. 5. Instrumen penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner stres kerja disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan
pustaka dari penyebab stres kerja menurut Griffin 2004 Dewe 1989 dalam Abraham Shanley,1997 dan tanda gejala stres yang muncul. Kuesioner ini
dibagi dalam dua bagian yaitu bagian pertama tentang data demografi meliputi, kode responden, ruangan, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan,
dan lama masa bekerja.
30
Bagian kedua tentang stres kerja terdiri dari 30 pernyataan. Pilihan jawaban yang diberikan adalah tidak pernah diberi skor 1, kadang-kadang
diberi skor 2, sering diberi skor 3, selalu diberi skor 4. Berdasar kan rumus statistik menurut Hidayat 2007, i =
Di mana i merupakan panjang kelas, dan rentang merupakan pengurangan nilai tertinggi dengan nilai terendah, nilai terendah yang mungkin diperoleh oleh
setiap responden adalah 30 dan nilai tertinggi adalah 120. Rentang kelas sebesar 90 120 - 30 dan banyak kelas yang diinginkan adalah 3 yaitu stres kerja ringan,
stres kerja sedang, stres kerja berat, maka diperoleh panjang kelas sebesar 30. Dengan i = 30 dan nilai terendah 30 sebagai batas bawah kelas interval pertama,
maka stres kerja dapat dikategorikan sebagai stres kerja ringan 30-60, stres kerja sedang 61-90, stres kerja berat 91-120.
Berdasarkan uraian diatas kuesioner stres kerja dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.2 Kuesioner Stres Kerja
Variabel Sub variabel
No Soal Jumlah
Soal Stres Kerja
- Tuntutan tugas - Tuntutan fisik
- Tuntutan peran - Tuntutan interpersonal
- Beban kerja yang berlebih - Kesulitan menjalin hubungan dengan
staf lain - Kesulitan terlibat dalam merawat
pasien kritis - Berurusan dengan
pengobatanperawatan pasien - Merawat pasien yang gagal
membaik. 1,2,3,4
5,6,7,8,9 10,11,12
13,14,15 16,17,18
19,20,21
22,23,24 25,26,27
28,29,30 4
5 3
3 3
3
3 3
3 Total
30 Rentang
Banyak Kelas
31
6. Validitas dan reliabilitas 6.1 Validitas
Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang ingin di ukur. Semakin tinggi tingkat validitas
suatu instrumen, maka instrumen tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang sebenarnya diukur. Validitas
berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya dalam mencapai sasarannya Erlina, 2011. Uji validitas berdasarkan tinjauan
pustaka dapat dilakukan dengan cara di konsultasikan kepada yang berkompeten di bidang tersebut atau disebut juga validitas isi Setiadi,
2007. Pada instrumen penelitian ini, uji validitas dilakukan sebelum pengumpulan data dengan melakukan konsultasi kepada beberapa ahli
yakni kepada ibu Wardiyah Daulay, S.Kep, Ns, M.Kep, kepada ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep dan kepada Ns. Roslina, SKM. S.Kep,
M.Kep selaku Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Litbang RSUD Dr. Pirngadi Medan. Hasil uji validitas dari instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 0,88 dan dinyatakan valid. 6.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda
Setiadi, 2007. Reliabilitas biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, yang disebut koefisien. Koefisien yang tinggi menunjukkan reliabilitas
yang tinggi pula Dempsey Dempsey, 2002.
32
Pada penelitian ini peneliti melakukan uji reliabilitas di Ruang Rawat Inap dan Ruang Rawat Intensif RSUD Dr. Pirngadi Medan yang
dilakukan sebelum pengumpulan data terhadap 30 perawat yang bukan merupakan sampel tetapi memiliki kriteria yang sesuai dengan kriteria
penelitian. Penentuan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan program komputer untuk analisa statistik
Cronbach’s alpha. Suatu instrumen akan reliabel jika memiliki nilai reliabilitas α 0,7 Polit
Hungler, 1999. Hasil uji reliabilitas dari 30 pernyataan yang diberikan kepada 30 perawat pelaksana di ruang rawat inap adalah 0,937 dan hasil
uji reliabilitas dari 30 pernyataan yang diberikan kepada 30 perawat pelaksana di ruang rawat intensif adalah 0,891.
7. Pengumpulan data Pengumpulan data dimulai setelah peneliti mendapat izin pelaksanaan
penelitian dari Institusi Pendidikan yaitu Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Kemudian mengirim surat izin penelitian dari Fakultas
Keperawatan ke tempat penelitian yaitu RSUD Dr. Pirngadi Medan. Setelah mendapat izin penelitian dari rumah sakit maka peneliti mengantar surat izin
tersebut ke Ruang Rawat Inap dan Ruang Rawat Intensif tempat peneliti melakukan penelitian.
Setelah mendapatkan izin dari masing-masing kepala ruangan maka peneliti akan menetapkan sampel yang akan diteliti yang sesuai dengan kriteria
inklusi penelitian. Setelah sampel terpilih, peneliti mengadakan pendekatan kepada calon responden dan menjelaskan tujuan, manfaat dan prosedur
33
pelaksanaan penelitian serta meminta persetujuan sebagai sampel penelitian dan responden diberi kesempatan membaca lembar persetujuan. Jika bersedia
maka responden di minta untuk menandatangani informed consent dan diberi lembar kuesioner. Responden diminta untuk menjawab pernyataan yang
terdapat pada lembaran kuesioner sesuai dengan petunjuk masing-masing bagian. Peneliti memberitahu responden untuk mengisi kuesioner sesuai
dengan apa yang dialami, dirasakan, dilakukan oleh responden dan harus diisi sendiri oleh responden.
8. Analisa data
Peneliti melakukan analisa data melalui enam tahap yaitu, tahap pertamaeditingyaitu memeriksa kelengkapan data responden dan memastikan
bahwa semua pertanyaantelah terisi sesuai petunjuk. Tahap kedua,codingyaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
Peneliti membuat kode pada kuesioner sebagai pengganti identitas responden dan selanjutnya peneliti memberikan kode pada masing-masing pernyataan
dalam kuesioner. Tahap ketiga, sortingyaitu peneliti mensortir dengan memilih atau mengelompokkan data menurut jenis yang dikehendaki klasifikasi data.
Misalnya menurut tanggal dan sebagainya. Tahap keempat,entry datayaitu jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kemudian dimasukkan dalam tabel
dengan cara menghitung frekuensi data. Tahap kelima, cleaningyaitu mengecek kembali data yang telah di entry untuk mengetahui adakesalahan
atau tidak. Tahap keenam, analisis data yaitu data yang telah terkumpul
dianalisis kembali untuk menghindari terjadinya kesalahan data.
34
8.1 Analisis univariat
Analisis univariat merupakan suatu prosedur untuk menganalisa data dari satu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu
hasil penelitian. Pada analisis ini akan diketahui distribusi frekuensi mengenai karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, status
perkawinan, pendidikan dan lama masa kerja perawat. Peneliti juga menganalisa variabel stres kerja perawat dianalisis dengan
menggunakan skala ordinal dan ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi.
8.2 Analisis bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis untuk melihat interaksi dua variabel. Analisis dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
perbedaan stres kerja perawat di ruang rawat inap dan ruang rawat intensif RSUD Dr. Pirngadi Medan. Data yang diperoleh diuji
normalitasnya menggunakan Kolmogorof-Smirnov
karena jumlah sampel lebih besar dari 50 responden. Setelah diuji normalitas, data
yang diperoleh tidak berdistribusi normal sehingga untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan uji Mann-Whitney U. Hasil analisa
akan diperoleh nilai p, jika nilai p 0,05 itu berarti ada perbedaan stres kerja perawat di ruang rawat inap dan ruang rawat intensif sedangkan
jika nilai p 0,05 itu berarti tidak ada perbedaan Arikunto, 2005.
35
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN