PENDAHULUAN Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap dan Ruang Rawat Intensif RSUD Dr. Pirngadi Medan

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar belakang Stres kerja merupakan salah satu masalah yang serius di dunia. Sebuah survei nasional oleh Northwestern National Life Insurance Company 1991 menunjukkan bahwa hampir 46 daripekerja Amerika merasa bahwa pekerjaan mereka penuh dengan stres, sedangkan hampir 27 mengatakan bahwa pekerjaan mereka adalah sumber terbesar tunggal dari stres dalam kehidupan mereka Muchinsky, 2003. Selye 1950, dalam Hidayat, 2009 mengatakan bahwa stres dapat terjadi apabila seseorang mendapat tugas atau beban yang berat tetapi orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas yang dibebankan itu. Apabila seseorang dengan beban tugas yang berat tetapi mampu mengatasi beban tersebut dengan tubuh berespon dengan baik, maka orang itu tidak mengalami stres. Ada banyak faktor dalam kehidupan manusia yang dapat mengakibatkan stres. Dalam dunia kerja segala hal dapat menjadi sumber stres bagi individu. Sumber stres tersebut tidak hanya datang dari satu macam pembangkit stres tetapi dari beberapa pembangkit stres yang dapat menyebabkan seseorang tidak berfungsi optimal bahkan membuat seseorang jatuh sakit. Sebagian besar dari sumber stres tersebut diperoleh dari lingkungan pekerjaan, karena hal itulah lingkungan pekerjaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesehatan 2 seseorang yang bekerja dan keberhasilan seorang tenaga kerja dalam bekerja Munandar, 2001. Stres kerja juga dapat muncul dari dalam diri, misalnya menetapkan tujuan yang tidak realistis, berusaha untuk berubah terlampau banyak dan terlampau cepat Looker Gregson, 2005. Ellis, dkk 2000 menyatakan bahwa fenomena stres kerja biasa dialami oleh orang-orang yang terjun dalam profesi kesehatan. Stres yang dialami oleh petugas kesehatan sering diakibatkan oleh ketegangan emosional yang berkaitan dengan sifat pekerjaan mereka. Salah satu dari profesi tersebut adalah perawat. Perawat dalam melaksanakan tugasnya, tidak jarang harus berhadapan dengan berbagai macam tekanan, baik yang berasal dari pekerjaan maupun dari luar pekerjaannya. Lambert Lambert 2008 dalam penelitiannya menyatakan bahwa perawatberhadapandengan berbagai macam pembangkit stres di tempat kerja. Kekurangan jumlah perawat di seluruh dunia, jumlah penduduk lansia menjadi lebih besar, peningkatan kejadian penyakit kronik dan teknologi yang semakin canggih juga berkontribusi padasumber streskerja. Perawat yang kesulitan mengatasi stres di tempat kerja akan berdampak pada kualitas kerja perawat yang buruk dan produktivitas yang rendah. Selain itu stres kerja juga mengakibatkan motivasi kerja, kepuasan kerja, moral, dan komitmen memburuk karena stres yang berlebihan Griffin, 2004. Haryanti, Aini dan Purwaningsih 2013 mendapatkan bahwa tingkat stres kerja perawat di instalasi gawat darurat RSUD Kabupaten Semarang 3 sebanyak 82,2 perawat mengalami stres sedang dan 17,2 perawat mengalami stres ringan. Penelitian oleh Jumaini 2013 mendapatkan bahwa stres kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Kota Dumai adalah 42,2 perawat mengalami stres kerja sedang, 37,8 mengalami stres kerja ringan, dan 20 perawat mengalami stres kerja berat. Dari dua hasil penelitian tersebut dapat kita lihat bahwa perawat yang bekerja di ruangan rawat inap ataupun rawat intensif mengalami stres kerja. Penelitian oleh Simanjorang 2008 mendapatkan bahwa 59,6 perawat di RSUD Dr. Pirngadi Medan menunjukkan tingkat stres sedang, hanya 9,9 termasuk kategori tinggi dan 4,6 termasuk kategori sangat tinggi. Indikasi stres kerja kategori sedang tersebut tercermin dari lebih dominannya perawat yang mengalami gejala-gejala stres seperti, perawat sulit mengalami konsentrasi dalam melakukan pekerjaannya, merasa bosan dan tidak puas dalam bekerja serta merasa cepat lelah. Pada suatu penelitian tentang stres kerja perawat unit rawat inap dan perawat unit gawat darurat yang dilakukan oleh Rihulay 2012 mendapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat stres kerja perawat unit rawat inap dan perawat unit gawat darurat. Perawat unit rawat inap memiliki tingkat stres kerja yang lebih besar dibandingkan dengan perawat unit gawat darurat. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu perawat unit rawat inap melakukan rutinitas yang relatif sama setiap hari, perawat yang bertugas sedikit, kondisi kerja tidak kondusif, dan rekan kerja yang tidak dapat bekerja sama dengan baik. 4 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan merupakan sarana pelayanan kesehatan rujukan milik pemerintah kota Medan. Berdasarkan wawancara dengan 5 orang perawat di ruangan rawat inap dan ruangan rawat intensif RSUD Dr. Pirngadi Medan pada tanggal 15 Desember 2014 didapatkan bahwa perawat pelaksana di kedua ruangan tersebut sering mengalami tanda dan gejala stres yang disebabkan oleh beban kerja yang berlebihan, kondisi tempat kerja yang rentan terhadap penyakit, konflik dengan sejawat, kesulitan mengelola tindakan medis yang baru karena kurangnya pelatihan dan lain-lain. Melihat begitu banyaknya sumber stres yang dimiliki oleh perawat ruangan rawat inap dan intensif, peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan stres kerja perawat ruang rawat inap dan ruang rawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan. 2. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah dalam penelitian ini yaitu apakah ada perbedaan stres kerja perawat di ruang rawat inap dan ruang rawat intensif RSUD Dr. Pirngadi Medan ? 3. Pertanyaan penelitian Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah: 3.1 Bagaimana gambaran stres kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan ? 5 3.2 Bagaimana gambaran stres kerja perawat di ruang rawat intensif Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan ? 3.3 Apakah ada perbedaan stres kerja perawat di ruang rawat inap dan ruang rawat intensif Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan ? 4. Tujuan penelitian 4.1 Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara stres kerja perawat di ruang rawat inap dan ruang rawat intensif Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan 4.2 Tujuan khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 4.2.1 Untuk mengidentifikasi gambaran stres kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan 4.2.2 Untuk mengidentifikasi gambaran stres kerja perawat di ruang rawat intensif Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan 6 5. Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 5.1 Untuk pendidikan keperawatan Sebagai bahan informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa keperawatan di bidang manajemen keperawatan khususnya tentang stres kerja perawat. 5.2 Untuk pelayanan keperawatan Sebagai bahan tambahan yang dapat meningkatkan pengetahuan manager keperawatan mengenai stres kerja perawat, sehingga dapat meminimalisir terjadinya stres pada perawat. 5.3 Untuk penelitian keperawatan Hasil penelitian ini dapat digunakan menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan stres kerja perawat. 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA