BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengukuran merupakan dasar dari setiap disiplin rekayasa dan berlaku juga dalam perekayasaan perangkat lunak. Untuk mengevaluasi performa suatu sistem atau proses
diperlukan suatu mekanisme untuk mengamati dan menentukan tingkat efisiensinya. Melalui pengukuran, maka akan diperoleh tingkat pencapaian di dalam proyek
perangkat lunak yang sedang diamati. Untuk setiap pengukuran yang dilakukan dibutuhkan tersedianya suatu ukuran kuantitatif yang disebut metrik. Metrik
berdasarkan istilah rekayasa perangkat lunak didefinisikan sebagai sebuah ukuran kuantitatif yang dimiliki oleh suatu sistem, komponen atau proses tertentu dengan
attribute-atribute yang diberikan. Ukuran merupakan faktor utama untuk menentukan biaya, penjadwalan, dan usaha. Kegagalan dari perkiraan ukuran yang tepat akan
mengakibatkan penggunaan biaya yang berlebih atau keterlambatan penyelesaian proyek.
Menurut IEEE Standard Glossary of Software Engineering Technology, kualitas quality adalah ” the degree to which a system, component, or process meets
customer or user needs or expectation”. Ini berarti pengukuran kualitas suatu perangkat lunak dapat dilihat dari sudut pengembangan perangkat lunak process dan
produk yang dihasilkan product dengan orientasi akhir adalah pengembangan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pengguna user. Dilihat dari
pemahaman di atas maka untuk proses pengukuran perangkat lunak dibagi atas dua, yaitu pengukuran kualitas perangkat lunak yang digunakan pada proses
pengembangan perangkat lunak dan pada produk perangkat lunak.
Pengukuran kualitas pada proses perangkat lunak berhubungan dengan tenaga dan pikiran yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek perangkat lunak, waktu
Universitas Sumatera Utara
yang dibutuhkan untuk penyelesaian proses tertentu dan banyak sumber daya yang berpartisipasi. Pada sisi produk yang ingin diketahui seperti jumlah baris kode, tingkat
kerumitan, fungsionalitas yang dipenuhi, jumlah kesalahan yang terjadi, jumlah ujicoba yang dilakukan dan lain sebagainya. Pada sisi lainnya, bagaimana reliabilitas
dari produk perangkat lunak dapat diukur setelah diterima oleh user.
Hingga saat ini para ahli rekayasa perangkat lunak sebenarnya belum berhasil dan memiliki kesepakatan bersama mengenai metodologi pengukuran kualitas
perangkat lunak yang dapat diterima secara universal. Penggunaan berbagai macam metode pengukuran perangkat lunak untuk atribut-atribut yang berbeda dalam suatu
perangkat lunak memang menimbulkan kontroversi yang beragam sebagai akibat keragaman hasil akhir pengukuran. Tetapi hal itu dapat menjadi tolak ukur untuk
membandingkan aktifitas dan fakta di lapangan baik dari segi proses, hasil dan kepuasan user dengan metode yang penulis terapkan sehingga akan didapat metode
manakah yang dapat memberikan pertimbangan bagi pelaksana proyek untuk mengembangkan proyek perangkat lunaknya ke depan. Oleh karena itu, penulis
mengambil pokok pembahasan mengenai pengukuran kualitas perangkat lunak dengan menggunakan metode Lines of Code dan Function Point sebagai tema pembahasan
karya ilmiah skripsi tugas akhir.
1.2 Rumusan Masalah