Metric Size Oriented Metric Function Oriented

Karena faktor terjadinya berbagai perbedaan proses pengukuran maka perlu normalisasi pada proses pengukuran. Normalisasi dilakukan untuk membandingkan pengukuran pada cakupan yang lebih luas dengan mengevaluasi proses dan produknya. Ada dua proses normalisasi yang cukup dikenal, yaitu: a. Metric Size Oriented pengukuran yang berorientasi pada ukuransize b. Metrik Function Oriented pengukuran yang berorientasi pada fungsi.

1.6.1 Metric Size Oriented

Metric size oriented adalah pengukuran dengan normalisasi kualitas dan produktifitas atau mempertimbangkan ukuran perangkat lunak yang dihasilkan. Metric size oriented dilakukan dengan menghitung LOC Line of Code dari baris kode suatu perangkat lunak. Pada pengembangan, pengukuran ini juga dapat mengukur: a. Kesalahan per KLOC Kilo Line Of Code b. Biaya per LOC c. Cacat per LOC d. Halaman dokumentasi per LOC e. Kesalahan perorang perbulan f. LOC perorang perbulan g. Biaya perhalaman dokumentasi.

1.6.2 Metric Function Oriented

Metrik yang berhubungan dengan fungsi Metric Function Oriented adalah pengukuran fungsionalitas yang disampaikan oleh aplikasi sebagai suatu nilai normalisasi. Perhitungan dengan metode Function Point menuntut untuk dilakukan oleh seorang profesional yang berpengalaman karena memiliki tingkat subyektifitas yang cukup tinggi. Metrik berorientasi fungsi diusulkan oleh Albrecth pada tahun 1979, yang menyarankan pengukuran yang disebut Function Point. Function Point tidak bergantung pada bahasa sehingga produktivitas pada bahasa pemrograman yang berbeda dapat dibandingkan. Produktivitas dinyatakan sebagai poin fungsi yang dihasilkan per orang-bulan. Function point di-bias menuju system pemrosesan data Universitas Sumatera Utara yang didominasi oleh operasi input dan output. Metode ini sendiri terdiri dari banyak varia. Variasi yang adalah pada langkahtahapan yang ada maupun pada isi dari tiap tahapan. Varian-varian ini timbul karena metode ini dapat diubah sesuai dengan kebijakan perusahaan pengembang software. Namun apapun varian yang digunakan oleh pengembang, hendaknya digunakan dengan konsisten agar tercipta komparasi yang benar antara software-software yang dinilai. Metode dalam metric ini berdasarkan publikasi varian yang populer seperti Gramus dan Herron, IEEE, Caldiera Pressman,2001 yang menghasilkan manual penggunaan function point seperti IFPUG 3, IFPUG 4 dan Mark II.

1.7 Metode Penelitian