2.4 Daur Hidup dan Reproduksi
Brachionus plicatilis
Sistem reproduksi rotifera ini terjadi secara seksual kawin dan aseksual parthenogenesis. Secara seksual, organ reproduksi betina terdiri dari ovarium, yolk
gland dan oviduct, sedangkan organ reproduksi pada jantan dari satu testis yang dihubungkan oleh satu saluran sperma ke penis Djuhanda, 1980. Brachionus
plicatilis mempunyai kelamin terpisah, dapat bereproduksi secara aseksual dengan parthenogenesis, yaitu menghasilkan telur tanpa terjadi pembuahan dan individu baru
yang dihasilkan bersifat diploid. Selain secara aseksual, Rotifera ini juga bereproduksi secara seksual Isnansetyo Kurniastuty, 1995.
Ada dua tipe Brachionus betina, yaitu betina amiktik dan betina miktik. Betina amiktik yaitu betina yang menghasilkan telur dan melakukan pembelahan meiosis,
sedangkan betina miktik yaitu betina yang menghasilkan telur secara parthenogenesis. Brachionus betina yang amiktik menghasilkan telur yang akan berkembang menjadi
Brachionus betina yang amiktik pula. Namun, dalam keadaan tidak normal, telur betina amiktik tersebut dapat menetas menjadi betina miktik. Selanjutnya betina akan
menghasilkan telur yang berkembang menjadi hewan jantan. Apabila Brachionus jantan dan betina miktik kawin, telur yang dihasilkan berupa telur kista dormant egg.
Telur kista ini tahan terhadap kondisi lingkungan yang jelek maupun kondisi kekeringan dan selanjutnya baru menetas setelah kondisi lingkungan menjadi normal
kembali. Brachionus betina dapat hidup 12-19 hari, sedangkan yang jantan antara 3-6 hari Priyambodo Tri, 2001.
Pada mulanya betina miktik menghasilkan 1-6 telur kecil. Betina miktik adalah betina yang dapat dibuahi. Telur yang dihasilkan oleh betina miktik akan menetas
menjadi jantan. Jantan ini akan membuahi betina miktik dan menghasilkan 1-2 telur istirahat. Telur istirahat yang dihasilkan oleh betina miktik akan menetas menjadi
betina amiktik dan betina miktik dan amiktik tidak dapat dibedakan secara eksternal Isnansetyo Kurniastuty, 1995.
Menurut Mujiman 1998 Brachionus plicatilis yang jantan hanya muncul pada musim-musim tertentu saja, sedangkan yang betina hampir selamanya
Universitas Sumatera Utara
berkembang biak secara parthenogenesis dan dalam banyak hal yang jantan jarang sekali muncul, bahkan banyak diantara jenisnya tidak dikenal pejantannya. Untuk
lebih jelasnya siklus Brachionus plicatilis dapat dilihat pada Gambar 2.2 dibawah ini:
Gambar 2.2 Skema siklus hidup dan reproduksi Brachionus plicatilis
menurut Barnes 1987.
2.5 Peranan Pupuk dalam Pembudidayaan