Ekologi Brachionus plicatilis KESIMPULAN DAN SARAN

2.3 Ekologi Brachionus plicatilis

Brachionus plicatilis hidup di perairan tawar, payau dan laut, bersifat planktonik Djarijah, 1995; Hyman, 1951. Brachionus dapat dijumpai di perairan yang banyak nannoplankton maupun detritusnya, organisme ini ditemui secara melimpah. Nannoplankton dan detritus merupakan pakan dari Brachionus, selain partikel organik lain, seperti ganggang renik, bakteri, dan protozoa, asalkan sesuai dengan bukaan mulutnya Priyambodo Tri, 2001. Brachionus plicatilis bersifat euthermal. Pada suhu 15 o C masih dapat tumbuh, tetapi tidak dapat bereproduksi, sedangkan pada suhu di bawah 10 o C akan terbentuk telur istirahat. Kenaikan suhu antara 15-35 o C akan menaikkan laju reproduksinya. Kisaran suhu antara 22-30 o C merupakan kisaran suhu optimum untuk pertumbuhan dan reproduksi, disamping itu Brachionus plicatilis juga bersifat euryhalin Isnansetyo Kurniastuty, 1995. Pennak 1978 menyatakan bahwa Brachionus ini juga memiliki kisaran toleransi yang luas terhadap kondisi asam atau basa suatu perairan, karena masih dapat bertahan hidup pada pH 5 dan pH 10. Sedangkan pH optimum untuk pertumbuhan dan reproduksi berkisar antara 7,5-8,0. Pada umumnya Rotifera planktonik secara normal membutuhkan O 2 yang cukup tinggi. Namun genus Brachionus plicatilis dapat bertahan pada kondisi yang anaerob dalam jangka waktu pendek dan mampu bertahan pada konsentrasi oksigen terlarut yang cukup rendah untuk jangka waktu yang panjang. Ayodhyoa 1981 menyatakan bahwa kondisi suhu di suatu perairan sangat erat kaitannya dengan intensitas cahaya. Di samping itu intensitas cahaya juga berpengaruh terhadap kehadiran zooplankton, diantaranya dari jenis Brachionus plicatilis. Selanjutnya Isnansetyo Kurniastuty 1995 menyatakan bahwa kepadatan pakan, jenis pakan, suhu air, salinitas, penetrasi cahaya dan sifat genetik sangat mempengaruhi perkembangbiakan zooplankton ini. Ukuran zooplankton ini juga mempengaruhi laju pertumbuhan populasi. Semakin besar ukurannya, maka laju pertumbuhan populasi semakin kecil. Universitas Sumatera Utara

2.4 Daur Hidup dan Reproduksi

Dokumen yang terkait

Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F. Muller Diperkaya Beberapa Variasi Dosis Scott’s Emulsion Pada Kombinasi Kotoran Ayam Broiler, Pupuk Urea Dan TSP

3 62 57

Pengaru Pemberian Beberapa Variasi Pupuk TSP Pada Komposisi Media Kotoran Ayam Dengan Pupuk Urea Terhadap Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brochionus Plicatilis)

1 71 50

Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F. Muller Dengan Penambahan Vitamin C Pada Media Cakap

1 24 61

Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brachionus Plicatilis) Pada Media Kombinasi Kotoran Ayam, Pupuk Ures Dan Pupuk Tsp, Serta Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti

3 34 60

Perbandingan Laju Pertumbuhan Populasi (B. plicatilis) Setelah Diberikan Penambahan Makanan Pada Media Perlakuan

0 24 60

Pengaruh Dosis alfa-Tokoferol yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis

0 3 160

Pengaruh Perbedaan Jenis Pakan terhadap Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis | Melianawati | Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada 172 106 1 PB

0 0 6

Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F. Muller Diperkaya Beberapa Variasi Dosis Scott’s Emulsion Pada Kombinasi Kotoran Ayam Broiler, Pupuk Urea Dan TSP

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Brachionus plicatilis O. F. Muller - Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F. Muller Diperkaya Beberapa Variasi Dosis Scott’s Emulsion Pada Kombinasi Kotoran Ayam Broiler, Pupuk Urea Dan TSP

0 1 7

Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F. Muller Diperkaya Beberapa Variasi Dosis Scott’s Emulsion Pada Kombinasi Kotoran Ayam Broiler, Pupuk Urea Dan TSP

0 0 12