Peranan Vitamin dalam Pembudidayaan Brachionus plicatilis

Nutrien dibagi menjadi menjadi makronutrien dan mikronutrien. Nitrat dan fosfat tergolong makronutrien yang merupakan pupuk dasar yang mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton. Nitrat adalah sumber nitrogen yang penting bagi fitoplankton baik di air laut maupun air tawar. Bentuk kombinasi lain dari nitrogen seperti ammonia, nitrit dan senyawa organik dapat digunakan apabila kekurangan nitrat Cotteau, 1996; Taw, 1990. Fitoplankton secara umum dapat mempengaruhi pertumbuhan rotifera, karena dapat meningkatkan pertumbuhan Rotifera B. plicatils tersebut. Unsur hara esensial yang harus ada diperairan dan merupakan faktor pembatas fitoplankton adalah unsur fosfor dan nitrogen Dahril, 1996. Fosfor adalah suatu nutrien metabolik kunci dan unsur ini sering mengatur produktivitas perairan alami. Senyawa N organik biasanya terdapat dalam bentuk terlarut, hanya sedikit sekali di dalam perairan alami sehingga nutrien yang essensial bagi produsen primer, fosfor lebih banyak berperan dari pada nitrogen sebagai faktor pembatas pertumbuhan Effendi, 2004. Beberapa jenis pupuk nitrogen dan fosfor beserta haranya dapat dilihat pada Tabel 2.2 dibawah ini: Tabel 2.2 Beberapa Jenis Pupuk Nitrogen dan Fosfor Beserta Kadar Haranya Jenis pupuk Kadar N Kadar P Zwavelzure ammoniak Urea Chilisalper Natronsalpeter Kalkammonsalpeter Kalkstikastof SuperposfatEnkel uperposfat Dubble superposfat DS Triple Superposfat TSP Posfat Cirebon Fused Magnesium posfat EMP 20-21 45-46 14-16 16 20 20-21 - - - - - - - - - - - 18-20 36-40 48-54 25-28 19 Sumber : Lingga 1995

2.6 Peranan Vitamin dalam Pembudidayaan Brachionus plicatilis

Vitamin merupakan salah satu nutrien yang bukan merupakan sumber tenaga tetapi sangat dibutuhkan untuk kelangsungan semua proses di dalam tubuh. Vitamin merupakan senyawa organik dan biasa disebut dietary essensial yaitu harus diberikan Universitas Sumatera Utara dari luar tubuh karena tubuh tidak dapat mensintesis sendiri, kecuali beberapa vitamin misalnya vitamin C pada ayam dan vitamin B pada ruminansia, oleh sebab itu harus disuplai dari makanan Steffens, 1989. Vitamin dibutuhkan untuk pertumbuhan, pemeliharaan tubuh, dan reproduksi. Vitamin dibagi menjadi dua yaitu yang larut dalam lemak vitamin A,D, E, dan K dan vitamin yang larut dalam air seperti riboflavin, vitamin C, thiamin, dan lain-lain Giri, Suwirya Marzuqi, 1999. Menurut Erlina Hastuti 1986 pemberian tambahan vitamin B1 dengan cara pengayaan dengan dosis 0,2 mgl pada media pengayaan Rotifera dapat meningkatkan kelulusan hidup dan pertumbuhan larva. Selanjutnya Merchie et al., 1995 menyatakan bahwa tehnik pengayaan Rotifera dengan penambahan vitamin dilakukan selama 24 jam. Selanjutnya Tacon 1991 menyatakan bahwa tiamin B1 berperan sebagai kofaktor enzim untuk metabolisme karbohidrat dalam menghasilkan energi dan proses dekarboksilasi pelepasan karbondioksida dalam reaksi enzim multiple. Di dalam tubuh tiamin tidak dapat disimpan dalam jumlah banyak, oleh karena itu kelebihan tiamin di dalam tubuh akan dibuang melalui urin. Kebutuhan tiamin untuk berbagai jenis Rotifera berbeda komposisi pakannya. Apabila kandungan tiamin tidak mencukupi dalam pakan akan menyebabkan berkurangnya nafsu makan, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya lambat. Menurut Djarijah 1995 dan Mujiman 1998 terkadang beberapa jenis plankton membutuhkan tambahan vitamin. Untuk itu dapat ditambahkan Vitamin B1 0,2 mgl; Vitamin B2 1,0 mikrograml dan Vitamin B12 1,0 mikrograml. Selanjutnya Tacon 1991 menyatakan bahwa untuk mempertahankan generasi Rotifera yang berlanjut perlu penambahan nutrisi ke dalam kultur Rotifera seperti vitamin B kompleks, kalsium pantotenat, biotin dan thiamin. Universitas Sumatera Utara BAB 3 BAHAN DAN METODE

3.1 Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F. Muller Diperkaya Beberapa Variasi Dosis Scott’s Emulsion Pada Kombinasi Kotoran Ayam Broiler, Pupuk Urea Dan TSP

3 62 57

Pengaru Pemberian Beberapa Variasi Pupuk TSP Pada Komposisi Media Kotoran Ayam Dengan Pupuk Urea Terhadap Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brochionus Plicatilis)

1 71 50

Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F. Muller Dengan Penambahan Vitamin C Pada Media Cakap

1 24 61

Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brachionus Plicatilis) Pada Media Kombinasi Kotoran Ayam, Pupuk Ures Dan Pupuk Tsp, Serta Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti

3 34 60

Perbandingan Laju Pertumbuhan Populasi (B. plicatilis) Setelah Diberikan Penambahan Makanan Pada Media Perlakuan

0 24 60

Pengaruh Dosis alfa-Tokoferol yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis

0 3 160

Pengaruh Perbedaan Jenis Pakan terhadap Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis | Melianawati | Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada 172 106 1 PB

0 0 6

Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F. Muller Diperkaya Beberapa Variasi Dosis Scott’s Emulsion Pada Kombinasi Kotoran Ayam Broiler, Pupuk Urea Dan TSP

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Brachionus plicatilis O. F. Muller - Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F. Muller Diperkaya Beberapa Variasi Dosis Scott’s Emulsion Pada Kombinasi Kotoran Ayam Broiler, Pupuk Urea Dan TSP

0 1 7

Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F. Muller Diperkaya Beberapa Variasi Dosis Scott’s Emulsion Pada Kombinasi Kotoran Ayam Broiler, Pupuk Urea Dan TSP

0 0 12