1.2 Permasalahan
Penelitian tentang laju pertumbuhan Brachionus plicatilis ini sudah banyak dilakukan. Tetapi belum diketahui bagaimanakah pengaruh penambahan vitamin B1,
pada media kombinasi kotoran ayam, pupuk Urea dan TSP terhadap laju pertumbuhan populasi Brachionus plicatilis.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan populasi Brachionus plicatilis dengan diberikan perlakuan penambahan vitamin B1 pada media
kombinasi kotoran ayam, pupuk Urea dan TSP.
1.4 Hipotesis Penelitian
Didapatkan laju pertumbuhan populasi Brachionus plicatilis yang tinggi dengan pemberian penambahan vitamin B1 pada media kombinasi kotoran ayam,
pupuk Urea dan TSP.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang didapatkan diharapkan dapat bermanfaat sebagai: a.
Bahan informasi dalam memanfaatkan kotoran ayam dan penambahan vitamin B1 untuk pembudayaan pakan alami.
b. Bahan informasi bagi instansi terkait yang membutuhkan teknik penyediaan pakan
alami.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Brachionus plicatilis
Brachionus plicatilis merupakan salah satu Rotifera yang diklasifikasikan berdasarkan tingkat hirarkinya Edmonson 1963 sebagai berikut:
Phylum : Rotifera Rotatoria Kelas
: Monogononta Ordo
: Ploima Famili
: Brachionidae Genus
: Brachionus Spesies
: Brachionus plicatilis
Beberapa jenis Brachionus lain yang di kenal antara lain adalah: B. mulleri, B. angularis, B. calyciflorus, B. urceolaris, B. leydigi, B. quadridentatus, B.
pterodinoides, B. rubeus, B. pala, B. punctatus, B. quadratus, dan B. Mollis Mujiman, 1998. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dahril
1996 menyatakan bahwa pada kolam-kolam ikan air tawar di pekan Baru-Riau ditemukan 5 spesies Brachionus, yaitu spesies B. calyciflorus, B. angularis, B.
caundatus, B. quadridentatus dan B. falcatus.
2.2 Morfologi Brachionus plicatilis
Brachionus merupakan zooplankton yang berukuran sekitar 0,1-0,3 mm Sunyoto Mustahal, 1997. Tubuh umumnya tidak berwarna atau transparan, mempunyai indra
seperti bintik mata Hyman, 1951. Tubuh terbagi atas tiga bagian, yaitu kepala, badan dan kaki atau ekor. Bagian kepala terdapat enam buah duri. Pada duri yang panjang
terdapat ujung bagian depan dilengkapi dengan gelang-gelang cilia yang kelihatan seperti spiral disebut korona yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam
Universitas Sumatera Utara
mulut Isnansetyo Kurniastuty 1995. Ciri khas yang merupakan dasar pemberian nama Rotatoria atau Rotifera adalah terdapatnya suatu bangunan yang disebut korona.
Korona ini bentuknya bulat dan berbulu-bulu getar, yang memberikan gambaran seperti sebuah roda Mujiman, 1998.
Brachionus plicatilis memiliki struktur tubuh masih sangat sederhana dengan tubuh berbentuk bilateral simetris, menyerupai piala. Kulit terdiri dari dua lapisan
yaitu, hipodermis dan kutikula Cole, 1993. Antara jenis jantan dan betina terdapat
perbedaan bentuk yang menyolok Gambar 2.1, dimana yang jantan mempunyai
bentuk tubuh jauh lebih kecil daripada betina, selain itu jantan juga mengalami regenerasi. Brachionus jantan biasanya hanya muncul pada musim-musim tertentu
saja. Sedangkan yang betina hampir ditemukan setiap saat, dan berkembang biak secara partenogenesis aseksual dan kawin seksual Mujiman, 1998. Menurut
ukurannya Brachionus plicatilis dibagi menjadi dua tipe yaitu B. plicatilis yang berukuran besar yang disebut dengan tipe-L dan yang berukuran kecil yang disebut
dengan tipe-S Isnansetyo Kurniastuty, 1995.
Gambar 2.1 Brachionus plicatilis
Betina ; Jantan Menurut Koste 1980
Universitas Sumatera Utara
2.3 Ekologi Brachionus plicatilis