budaya kerja yang baik maka tidak akan diperoleh hasil kinerjanya. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas, sangat ditentukan oleh budaya kerja yang baik.
Dari uraian di atas tercermin hubungan erat antara budaya kerja dan kinerja, oleh karena itu diduga bahwa budaya kerja memberikan kontribusi yang berarti
terhadap kinerja personel Sat Lantas Poltabes Medan.
I.5.2. Hubungan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Sat Lantas Poltabes Medan
Menurut Mangkunegara 2004 Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai kinerja. Faktor lingkungan organisasi yang
dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim
kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang memadai. Dengan adanya lingkungan kerja yang baik di Sat Lantas Poltabes Medan
mulai dari gaji, pembinaan karier, jam kerja yang jelas, dan fasilitas kerja bagi seluruh personel maka pasti akan membuat kinerja organisasi Sat Lantas Poltabes
Medan semakin baik. Apabila masing-masing individu terjamin faktor-faktor yang disebutkan di atas pasti motivasi untuk bekerja melayani masyarakat akan tinggi pula
dan akan jauh dari pelanggaran. Berdasarkan uraian di atas tergambar hubungan antara lingkungan kerja
terhadap kinerja seseorang. Atas dasar pemikiran tersebut maka diasumsikan bahwa lingkungan kerja berkontribusi terhadap kinerja.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
I.5.3. Hubungan Antara Budaya Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Sat Lantas Poltabes Medan
Kinerja seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas serta individu yang bekerja. Begitu juga dengan para personel Sat
Lantas Poltabes Medan, mereka terlibat secara langsung untuk mewujudkan kinerja dalam membentuk keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas
di jalan raya. Untuk mencapai kinerja yang baik, para polisi lalu lintas harus menyiapkan diri. Sesuai dengan pendapat Siagian 1997 menyatakan bahwa
“ pengamatan menunjukkan bahwa dua sumber penyebab mengapa aparatur sering
dipandang tidak bekerja dengan efektif dan produktif yaitu: 1 perilaku negatif dari para aparatur, 2 tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dituntut tugas”.
Untuk menghilangkan perilaku yang negatif, haruslah dibentuk budaya kerja yang baik. Budaya kerja yang baik akan menghasilkan perilaku yang baik dan
cenderung akan membentuk kinerja yang baik pula. Oleh karena itu budaya kerja sebagai faktor dominan, mempengaruhi kinerja para personel Sat Lantas Poltabes
Medan. Di samping budaya kerja, lingkungan kerja turut mempengaruhi kinerja
personel. Dengan lingkungan kerja yang baik personel polisi lalu lintas akan dapat menyesuaikan diri, kreatif, bersikap positif, dan terbuka terhadap segala perubahan.
Dengan adanya ini semua maka akan membantu dan meringankan pelaksanaan tugas. Dengan meringankan beban pelaksanaan tugas, akan menimbulkan semangat
kerja dan gairah kerja yang cenderung meningkatkan kinerja para personel Sat
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Lantas Poltabes Medan. Berdasarkan analisis di atas, diperkirakan bahwa budaya kerja dan lingkungan kerja secara bersama-sama memberi kontribusi terhadap
kinerja. Kerangka berpikir budaya kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja
Sat Lantas Poltabes Medan, dapat dilihat pada gambar berikut:
I.5.4. Hubungan Budaya Kerja terhadap Disiplin Kerja Sat Lantas Poltabes Medan