METODOLOGI PENELITIAN PeneranganCahaya di Tempat Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Satuan Lalu Lintas Kepolisian Kota Besar Medan dan sekitarnya. Penelitian ini dimulai dari bulan Juli 2009 sampai dengan September 2009. III.2. Metode Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan survei. Singarimbun dan Effendi 1995 menyatakan bahwa, penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan variabel penelitian secara umum menggunakan metode statistik”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Nazir 2005 menyatakan bahwa, penelitian deskriptif adalah metode dalam penelitian suatu sekelompok manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sedangkan Arikunto 2002 menyatakan bahwa, penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang dirinci sejak awal, langkah penelitian yang sistematis, menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desain jelas dengan langkah- langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan pengumpulan data yang dapat mewakili serta ada analisis data yang dilakukan setelah semua data terkumpul. Adapun sifat penelitian ini adalah deskriptif explanatory. Sugiyono 2004 menyatakan bahwa, penelitian explanatory merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungannya antara satu variabel dengan yang lain. III.3. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini dibatasi pada Bintara POLRI personel Sat Lantas Poltabes Medan saja. Jumlah keseluruhan personel di kesatuan tersebut adalah berjumlah 343 orang data bulan Juli 2009. Di mana terdiri dari Perwira sebanyak 16 orang, Bintara 314 orang, dan PNS non POLRI sebanyak 13 orang. Untuk menentukan sampel digunakan pendekatan menurut Arikunto 2002 yang menyatakan: “Apabila subjeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih”. Oleh karena itu, dalam penelitian ini jumlah sampel yang diteliti adalah 15 dari keseluruhan jumlah Bintara POLRI personel Sat Lantas Poltabes Medan, yakni sebanyak 48 orang yang diberikan kuesioner. Namun dalam pengembalian kuesioner hanya 40 kuesioner yang sah dan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Sedangkan pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara sisa 8 kuesioner tidak dapat dijadikan sampel dengan beberapa alasan yaitu kuesioner tidak dikembalikan, dinas luar, dan ada beberapa item kuesioner yang tidak dijawab. III.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Pengamatan observation, yaitu pengamatan atas rutinitas pekerjaan para personel Sat Lantas Poltabes Medan, yang berdinas pada saat jam kerja dan di lokasi tempat para personel melaksanakan tugasnya. 2. Daftar pertanyaan questionnaire, yang diberikan kepada personel Sat Lantas Poltabes Medan yang dijadikan sampel. 3. Wawancara interview langsung dengan pihak yang berhak dan berwewenang memberikan informasi dan data di Sat Lantas Poltabes Medan. 4. Studi dokumentasi, mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang relevan untuk mendukung data penelitian yang diperoleh dari Sat Lantas Poltabes Medan. III.5. Jenis dan Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer diperoleh dari pengamatan observation, daftar pertanyaan questionnaire, dan wawancara interview. 2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi dokumentasi. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel III.6.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel pada Hipotesis Pertama Variabel penelitian terdiri dari 2 dua variabel bebas independent variabel yaitu variabel budaya kerja X 1 dan lingkungan kerja X 2 . Sedangkan variabel terikat dependent variabel yaitu variabel kinerja Sat Lantas Poltabes Medan Y. 1. Budaya Kerja X 1 Budaya kerja adalah cara kerja sehari-hari yang bermutu dan selalu mendasari nilai-nilai yang penuh makna, sehingga menjadi motivasi, memberi inspirasi, untuk senantiasa bekerja lebih baik, dan memuaskan bagi masyarakat yang dilayani. Pertanyaan atau pernyataan mengenai variabel budaya kerja diukur dengan skala Likert. 2. Lingkungan Kerja X 2 Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para personel yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan. Pertanyaan atau pernyataan mengenai variabel lingkungan kerja diukur dengan skala Likert. 3. Kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan Y Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang personel Sat Lantas atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara maupun etika. Pertanyaan atau pernyataan mengenai variabel kinerja diukur dengan skala Likert. Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel pada Hipotesis Pertama Variabel Definisi Indikator Pengukuran Budaya Kerja X1 Lingkungan Kerja X2 Kinerja Personel Sat lantas Poltabes medan Y Cara kerja sehari-hari yang bermutu dan selalu mendasari nilai-nilai yang penuh makna, sehingga menjadi motivasi, memberi inspirasi, untuk senantiasa bekerja lebih baik, dan memuaskan bagi masyarakat yang dilayani. Segala sesuatu yang ada di sekitar para personel yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas- tugas yang diembankan. Hasil kerja yang dapat dicapai oleh personel atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. 1. Pelaksanaan apel 2. Gaji 3. Tugas luar jam kerja 4. Tugas di luar tugas pokok 5. Pemeriksaan kesehatan 6. Kesamaptaan 7. Absensi 8. Loyalitas 9. Disiplin 10. Kreativitas 1. Ruang pelayanan SIM 2. Ruang Penyidikan 3. Ruang tahanan 4. Ruang istirahat 5. Fasilitas komputer 6. Seragamatribut 7. Fasilitas kerja 8. Kendaraan dinas roda dua 9. Kendaraan dinas roda empat 10. Koordinasi atasan bawahan 11. Koordinasi sesama Polantas 12. Dukungan pimpinan 13. Koordinasi sesama polisi 14. Koordinasi instansi lain 15. Dukungan cuaca 16. Tempat pengamanan macet 17. Tempat pengamanan 18. Dukungan masyarakat 1. Target operasi 2. Kemampuan 3. Keterampilan 4. Menyelesaikan pekerjaan efektif 5. Menyelesaikan pekerjaan efisien 6. Tanggung jawab 7. Inisiatif 8. Semangat kerja 9. Pengetahuan personel 10. Pengetahuan polisi umum 11. Semangat kerja 12. Kualitas pekerjaan Skala Likert Skala Likert Skala Likert pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara III.6.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel pada Hipotesis Kedua Variabel penelitian terdiri dari 1 satu variabel bebas independent variabel yaitu variabel budaya kerja X. Sedangkan variabel terikat dependent variabel yaitu variabel disiplin kerja personel Sat Lantas Poltabes Medan Y. 1. Budaya Kerja X adalah cara kerja sehari-hari yang bermutu dan selalu mendasari nilai-nilai yang penuh makna, sehingga menjadi motivasi, memberi inspirasi, untuk senantiasa bekerja lebih baik, dan memuaskan bagi masyarakat yang dilayani. Pertanyaan atau pernyataan mengenai variabel budaya kerja diukur dengan skala Likert. 2. Disiplin kerja Y adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak menolak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel pada Hipotesis Kedua Variabel Definisi Indikator Pengukuran Budaya Kerja X Disiplin Kerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan Y Cara kerja sehari-hari yang bermutu dan selalu mendasari nilai-nilai yang penuh makna, sehingga menjadi motivasi, memberi inspirasi, untuk senantiasa bekerja lebih baik, dan memuaskan bagi masyarakat yang dilayani. Suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak menolak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. 1. Pelaksanaan apel 2. Gaji 3. Tugas luar jam kerja 4. Tugas di luar tupok 5. Pemeriksaan kesehatan 6. Kesamaptaan 7. Absensi 8. Loyalitas 9. Disiplin 10. Kreativitas 1. Pengetahuan 2. Keahlian 3. Keterampilan 4. Gaji memadai 5. Sesuai golongan 6. Sesuai masa kerja 7. Pemberian tepat waktu 8. Lebih besar dari perusahaan sejenis yang lain 9. Perhatian 10. Bimbingan 11. Petunjuk 12. Pengarahan 13. Pengawasan Skala Likert Skala Likert III.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas III.7.1. Uji Validitas Untuk menguji apakah instrumen angket yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan pengukurannya maka dilakukan uji validitas. Ghozali 2005 menyatakan, bahwa pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara pengukuran validitas dapat dilakukan dengan korelasi bivariate antara masing- masing skor indikator dengan total skor konstruk. Perhitungan korelasi bivariate masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 15,0. Jika korelasi bivariate masing-masing skor indikator total skor konstruk ≥ 0,3; maka butir pertanyaan tersebut mempunyai korelasi yang tidak signifikan Sugiyono, 2004. Pengujian dilakukan kepada 30 personel Sat Lantas Poltabes Medan sebagai sampel uji coba. Hasil uji validitas variabel kinerja personel Sat Lantas Y 1 , variabel disiplin kerja Y 2 , variabel budaya kerja X 1 dan lingkungan kerja X 2 adalah sebagai berikut: Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Variabel Instrumen Variabel Butir Instrumen r hitung r tabel Ket Kinerja Personel Satlantas Y 1 1. Penyelesaian target operasi yang diberikan oleh lembaga. 2. Kemampuan yang dimiliki Bintara POLRI dalam mendukung kinerja. 3. Keterampilan yang dimiliki Bintara POLRI dalam mendukung kinerja. 4. Kepentingan untuk memper- timbangkan penyelesaian pekerjaan secara efektif. 5. Kepentingan untuk mempertim- bangkan penyelesaian pekerjaan secara efisien. 6. Tanggung jawab personel dalam pelaksanaan tugas. 0,835 0,546 0,884 0,861 0,593 0,835 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 Valid Valid Valid Valid Valid Valid pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 3.3. 7. Inisiatif personel dalam melaksanakan tugas. 8. Kepentingan semangat kerja yang tinggi dalam pelaksanaan tugas. 9. Kualitas pengetahuan tugas pokok Polantas dalam melaksanakan tugas. 10. Kualitas pengetahuan tugas pokok Polisi umum dalam melaksanakan tugas. 11. Semangat bekerja dalam melaksanakan tugas. 12. Kualitas Pekerjaan yang dicapai selama bekerja. 0,593 0,835 0,546 0,884 0,861 0,593 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Displin Kerja Personel Satlantas Y 2 1. Pengetahuan personel tentang urai tugas yang dimiliki di tiap-tiap departemen. 2. Keahlian yang dimiliki personel tiap departemen sudah sesuai dengan bidangnya. 3. Kemampuan personel ditiap departemen dalam penyelesaian suatu permasalahan. 4. Keterampilan yang dimiliki personel dalam mendukung kegiatan pekerjaan di organisasi ini. 5. Balas jasa yang diberikan kepada personel sudah cukup memadai. 6. Balas jasa yang diberikan kepada personel sudah disesuaikan dengan golongan. 7. Balas jasa yang diberikan sudah sesuai dengan masa kerja. 8. Balas jasa yang diberikan selalu tepat waktu di setiap awal bulan. 9. Balas jasa yang diberikan lebih banyak dibandingkan dengan Departemen lainnya. 10. Atasan sangat memberikan perhatian dalam pengawasan di tiap lini pekerjaan. 11. Atasan memberikan bimbingan kepada personel di tiap lini pekerjaan. 0,562 0,851 0,589 0,902 0,865 0,562 0,851 0,589 0,902 0,865 0,56 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 3.3. 12. Atasan memberikan petunjuk kerja yang dilakukan selama personel melaksanakan suatu pekerjaan. 13. Atasan memberikan pengarahan yang dilakukan selama personel melaksanakan suatu pekerjaan. 14. Atasan mengawasi pekerjaan yang dilakukan personel dalam melaksanakan suatu pekerjaan. 0,851 0,589 0,902 0,3 0,3 0,3 Valid Valid Valid Budaya Kerja X 1 , dan Lingkungan Kerja X 2 1. Keefektifan pelaksanaan apel pagi jam 06.00, dalam tuntutan tugas. 2. Dukungan gaji tiap bulan sehubungan dengan tuntutan tugas. 3. Keefektifan tugas diluar jam dinasjam kerja sehubungan dengan tuntutan tugas. 4. Pelaksanaan tugas diluar tugas pokok Polantas? misalnya menangkap tersangka narkoba atau pelaku perampokan. 5. Dukungan pemeriksaan kesehatan sehubungan dengan tuntutan tugas. 6. Dukungan kesamaptaan jasmani sehubungan dengan tuntutan tugas. 7. Dukungan pelaksanaan absensi setiap hari sehubungan dengan tuntutan tugas. 8. Loyalitas bawahan dalam menerima perintah. 9. Disiplin para Personel dalam melaksanakan tugas. 10. Kreativitas para personel dalam mendukung tuntutan tugas. 11. Dukungan ruang pelayanan SIM dalam pelaksanaan tugas. 12. Dukungan ruang penyidikan laka lantas dalam pelaksanaan tugas. 13. Dukungan ruang tahanan dalam pelaksanaan tugas. 14. Dukungan ruang istirahat anggota dalam pelaksanaan tugas? contoh: kantin atau ruang lain yang biasa dipakai untuk istirahat. 0,596 0,657 0,868 0,813 0,806 0,596 0,657 0,868 0,813 0,806 0,917 0,853 0,656 0,477 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 3.3. 15. Dukungan fasilitas komputer dalam pelaksanaan tugas. 16. Dukungan dari seragam dan atribut dalam pelaksanaan tugas. 17. Bantuan fasilitas kerja dalam kemajuan pekerjaan. 18. Dukungan dari kendaraan dinas sepeda motor dalam tuntutan tugas. 19. Dukungan dari kendaraan dinas mobil trukbus dalam tuntutan tugas. 20. Koordinasi antara atasan dan bawahan. 21. Koordinasi sesama rekan kerja sesama personel Sat Lantas Poltabes Medan. 22. Dukungan para atasan sehubungan dalam pelaksanaan tugas. 23. Koordinasi dengan Satuan Polisi di luar Sat Lantas Poltabes Medan. 24. Koordinasi dengan instansi lain. 25. Dukungan cuaca dalam pelaksanaan tugas? misalnya saat hujan atau saat cerah. 26. Kesesuaian titik tempat pengamanan dengan daerah rawan macet. 27. Kesesuaian titik tempat pengamanan dengan daerah rawan kecelakaan lalu lintas. 28. Dukungan lingkungan masyarakat dalam pelaksanaan tugas. 0,832 0,832 0,917 0,853 0,656 0,477 0,832 0,832 0,917 0,853 0,656 0,477 0,832 0,832 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah III.7.2. Uji Reliabilitas Jika alat ukur sudah dinyatakan valid maka selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Umar 2003 mengatakan reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Uji reliabilitas dilakukan dengan internal pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara consistency atau derajat ketetapan jawaban responden dengan teknik belah dua split half. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan genap. Selanjutnya skor total kelompok ganjil dikorelasikan dengan skor total kelompok genap. Teknik statistik yang digunakan untuk pengujian tersebut dengan koefisien cronbach’s alpha setelah dilakukan pengukuran dengan menggunakan software SPSS. Cronbach’s Alpha merupakan uji reliabilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua. Menurut Supramono dan Utami 2004 secara umum suatu instrumen dikatakan bagus jika memiliki koefisien cronbach’s alpha 0,6. Tabel 3.4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Variabel Alpha Cronbach’s Batas Reliabilitas Keterangan Kinerja Personel Satlantas Y 1 Disiplin Kerja Y 2 Budaya Kerja X 1 Lingkungan Kerja X 2 0,942 0,951 0,933 0,961 0,6 0,6 0,6 0,6 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2009 data diolah Dari data di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan alpha cronbach’s lebih besar dari 0,6 maka dapat dinyatakan instrumen tersebut reliabel. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara III.8. Model Analisis Data III.8.1. Model Analisis Data pada Hipotesis Pertama Model analisis data yang digunakan dalam hipotesis pertama untuk menganalisis adalah Regresi Linear Berganda Multiple Regression dengan model sebagai berikut: Y = B + B 1 X 1 + B 2 X 2 + e Di mana: Y = Kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan X 1 = Budaya Kerja X 2 = Lingkungan Kerja B = Koefisien Regresi B 1 = Koefisien Variabel X 1 B 2 = Koefisien Variabel X 2 e = Variabel yang tidak diteliti Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau  = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara bersama-sama adalah: 1. H o : B 1 , B 2 = 0 Budaya kerja dan lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan. 2. H a : B 1 , B 2 ≠ 0 Budaya kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan uji F. Dalam hal ini F hitung dibandingkan dengan F tabel , jika F hitung ≤ F tabel maka H o diterima dan H a ditolak, sedangkan jika F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H o diterima dan H a ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H o ditolak dan H a diterima. Sedangkan pengujian hipotesis secara parsial adalah: 1. H 0 : B 1 = 0 Budaya kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan 2. H 0 : B 1 ≠ 0 Budaya kerja berpengaruh terhadap kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan 3. H 0 : B 2 = 0 Lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan 4. H 0 : B 1 ≠ 0 Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan Kriteria pengambilan keputusan t hitung dibandingkan dengan t tabel uji dua sisi, jika t hitung t tabel , maka H o diterima dan H a ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H o diterima dan H a ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H o ditolak dan H a diterima. Pengolahan data dengan menggunakan komputer dengan perangkat lunak SPSS Versi 15,0. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara III.8.2. Model Analisis Data pada Hipotesis Kedua Model analisis data yang digunakan dalam hipotesis kedua untuk menganalisis adalah Regresi Linear Berganda Multiple Regression dengan model sebagai berikut: Y = B + B 1 X 1 + e Di mana: Y = Disiplin Kerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan X = Budaya Kerja B = Koefisien Regresi B 1 = Koefisien Variabel X 1 e = Variabel yang tidak diteliti Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau  = 0,05. Pengujian hipotesis secara parsial adalah: 1. H 0 : B = 0 Budaya kerja tidak berpengaruh terhadap disiplin kerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan 2. H 0 : B ≠ 0 Budaya kerja berpengaruh terhadap disiplin kerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan Kriteria pengambilan keputusan t hitung dibandingkan dengan t tabel uji dua sisi, jika t hitung t tabel , maka H o diterima dan H a ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara kecil dari 95 maka H o diterima dan H a ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H o ditolak dan H a diterima. Pengolahan data dengan menggunakan komputer dengan perangkat lunak SPSS Versi 15,0. III.9. Pengujian Asumsi Klasik III.9.1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Oleh sebab itu Santoso 2001 menyatakan “Untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau mendekati normal dan atau bias dianggap normal, jika bias maka akan dilakukan uji Normality Plot, yaitu suatu pengujian dengan menggunakan Grafik PP-Plot”. Uji normalitas data dengan menggunakan Uji Normality Plot dengan dasar pengambilan keputusan melihat grafik PP-Plot yaitu jika terlihat sebaran data bergerombol di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Dengan demikian data tersebut bisa dikatakan normal. III.9.2. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya. Menurut Ghozali 2005 bahwa “jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal”. Variabel pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 berarti terdapat multikolinearitas. III.9.3. Uji Heteroskedastisitas Menurut Santoso 2001 uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. Menurut Gujarati dalam Ghozali 2005 bahwa “salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji Glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen “ Uji Glejser” dengan menggunakan SPSS, apabila variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen nilai absolut Ut Abs Ut, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN