BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Satuan Lalu Lintas Kepolisian Kota Besar Medan dan sekitarnya. Penelitian ini dimulai dari bulan Juli 2009 sampai dengan September
2009.
III.2. Metode Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan survei. Singarimbun dan Effendi 1995 menyatakan bahwa, penelitian survey adalah penelitian yang
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang
berkaitan dengan variabel penelitian secara umum menggunakan metode statistik”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Nazir 2005 menyatakan
bahwa, penelitian deskriptif adalah metode dalam penelitian suatu sekelompok manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang
yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki. Sedangkan Arikunto 2002 menyatakan bahwa, penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang dirinci sejak awal, langkah penelitian yang
sistematis, menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desain jelas dengan langkah- langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan pengumpulan data yang
dapat mewakili serta ada analisis data yang dilakukan setelah semua data terkumpul. Adapun sifat penelitian ini adalah deskriptif explanatory. Sugiyono 2004
menyatakan bahwa, penelitian explanatory merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungannya antara satu
variabel dengan yang lain.
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini dibatasi pada Bintara POLRI personel Sat Lantas Poltabes Medan saja. Jumlah keseluruhan personel di kesatuan tersebut adalah
berjumlah 343 orang data bulan Juli 2009. Di mana terdiri dari Perwira sebanyak 16 orang, Bintara 314 orang, dan PNS non POLRI sebanyak 13 orang.
Untuk menentukan sampel digunakan pendekatan menurut Arikunto 2002 yang menyatakan: “Apabila subjeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih”.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini jumlah sampel yang diteliti adalah 15 dari keseluruhan jumlah Bintara POLRI personel Sat Lantas Poltabes Medan, yakni
sebanyak 48 orang yang diberikan kuesioner. Namun dalam pengembalian kuesioner hanya 40 kuesioner yang sah dan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Sedangkan
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
sisa 8 kuesioner tidak dapat dijadikan sampel dengan beberapa alasan yaitu kuesioner tidak dikembalikan, dinas luar, dan ada beberapa item kuesioner yang tidak dijawab.
III.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1.
Pengamatan observation, yaitu pengamatan atas rutinitas pekerjaan para personel Sat Lantas Poltabes Medan, yang berdinas pada saat jam kerja
dan di lokasi tempat para personel melaksanakan tugasnya. 2.
Daftar pertanyaan questionnaire, yang diberikan kepada personel Sat Lantas Poltabes Medan yang dijadikan sampel.
3. Wawancara interview langsung dengan pihak yang berhak dan
berwewenang memberikan informasi dan data di Sat Lantas Poltabes Medan.
4. Studi dokumentasi, mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen
yang relevan untuk mendukung data penelitian yang diperoleh dari Sat Lantas Poltabes Medan.
III.5. Jenis dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah: 1.
Data primer diperoleh dari pengamatan observation, daftar pertanyaan questionnaire, dan wawancara interview.
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi dokumentasi.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
III.6.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel pada Hipotesis Pertama
Variabel penelitian terdiri dari 2 dua variabel bebas independent variabel yaitu variabel budaya kerja X
1
dan lingkungan kerja X
2
. Sedangkan variabel terikat dependent variabel yaitu variabel kinerja Sat Lantas Poltabes Medan Y.
1. Budaya Kerja X
1
Budaya kerja adalah cara kerja sehari-hari yang bermutu dan selalu mendasari nilai-nilai yang penuh makna, sehingga menjadi motivasi, memberi inspirasi,
untuk senantiasa bekerja lebih baik, dan memuaskan bagi masyarakat yang dilayani. Pertanyaan atau pernyataan mengenai variabel budaya kerja diukur
dengan skala Likert. 2. Lingkungan Kerja X
2
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para personel yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan.
Pertanyaan atau pernyataan mengenai variabel lingkungan kerja diukur dengan skala Likert.
3. Kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan Y Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang personel Sat
Lantas atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
maupun etika. Pertanyaan atau pernyataan mengenai variabel kinerja diukur dengan skala Likert.
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel pada Hipotesis Pertama
Variabel Definisi
Indikator Pengukuran
Budaya Kerja X1
Lingkungan Kerja X2
Kinerja Personel
Sat lantas Poltabes
medan Y Cara kerja sehari-hari yang
bermutu dan
selalu mendasari nilai-nilai yang
penuh makna,
sehingga menjadi motivasi, memberi
inspirasi, untuk senantiasa bekerja
lebih baik, dan
memuaskan bagi masyarakat yang dilayani.
Segala sesuatu yang ada di sekitar para personel yang
dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-
tugas yang diembankan. Hasil
kerja yang
dapat dicapai oleh personel atau
sekelompok orang dalam suatu
organisasi, sesuai
dengan tanggung
jawab masing-masing,
dalam rangka
upaya mencapai
tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral maupun etika.
1. Pelaksanaan apel
2. Gaji
3. Tugas luar jam kerja
4. Tugas di luar tugas pokok
5. Pemeriksaan kesehatan
6. Kesamaptaan
7. Absensi
8. Loyalitas
9. Disiplin
10. Kreativitas
1. Ruang pelayanan SIM
2. Ruang Penyidikan
3. Ruang tahanan
4. Ruang istirahat
5. Fasilitas komputer
6. Seragamatribut
7. Fasilitas kerja
8. Kendaraan dinas roda dua
9. Kendaraan dinas roda empat
10. Koordinasi atasan bawahan
11. Koordinasi sesama Polantas
12. Dukungan pimpinan
13. Koordinasi sesama polisi
14. Koordinasi instansi lain
15. Dukungan cuaca
16. Tempat pengamanan macet
17. Tempat pengamanan
18. Dukungan masyarakat
1. Target operasi
2. Kemampuan
3. Keterampilan
4. Menyelesaikan pekerjaan efektif
5. Menyelesaikan pekerjaan efisien
6. Tanggung jawab
7. Inisiatif
8. Semangat kerja
9. Pengetahuan personel
10. Pengetahuan polisi umum
11. Semangat kerja
12. Kualitas pekerjaan
Skala Likert
Skala Likert
Skala Likert
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
III.6.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel pada Hipotesis Kedua
Variabel penelitian terdiri dari 1 satu variabel bebas independent variabel yaitu variabel budaya kerja X. Sedangkan variabel terikat dependent variabel
yaitu variabel disiplin kerja personel Sat Lantas Poltabes Medan Y. 1.
Budaya Kerja X adalah cara kerja sehari-hari yang bermutu dan selalu mendasari nilai-nilai yang penuh makna, sehingga menjadi motivasi, memberi
inspirasi, untuk senantiasa bekerja lebih baik, dan memuaskan bagi masyarakat yang dilayani. Pertanyaan atau pernyataan mengenai variabel budaya kerja
diukur dengan skala Likert. 2.
Disiplin kerja Y adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak
tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak menolak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan
kepadanya.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel pada Hipotesis Kedua
Variabel Definisi
Indikator Pengukuran
Budaya Kerja X
Disiplin Kerja
Personel Sat Lantas
Poltabes Medan Y
Cara kerja sehari-hari yang bermutu
dan selalu
mendasari nilai-nilai yang penuh
makna, sehingga
menjadi motivasi, memberi inspirasi, untuk senantiasa
bekerja lebih
baik, dan
memuaskan bagi masyarakat yang dilayani.
Suatu sikap
menghormati, menghargai, patuh dan taat
terhadap peraturan-peraturan
yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta
sanggup menjalankannya dan tidak menolak untuk menerima
sanksi-sanksinya
apabila ia
melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
1. Pelaksanaan apel
2. Gaji
3. Tugas luar jam kerja
4. Tugas di luar tupok
5. Pemeriksaan
kesehatan 6.
Kesamaptaan 7.
Absensi 8.
Loyalitas 9.
Disiplin 10.
Kreativitas 1.
Pengetahuan 2.
Keahlian 3.
Keterampilan 4.
Gaji memadai 5.
Sesuai golongan 6.
Sesuai masa kerja 7.
Pemberian tepat waktu
8. Lebih
besar dari
perusahaan sejenis
yang lain 9.
Perhatian 10.
Bimbingan 11.
Petunjuk 12.
Pengarahan 13.
Pengawasan Skala Likert
Skala Likert
III.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas III.7.1. Uji Validitas
Untuk menguji apakah instrumen angket yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan
pengukurannya maka dilakukan uji validitas. Ghozali 2005 menyatakan, bahwa
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
pengukuran validitas dapat dilakukan dengan korelasi bivariate antara masing- masing skor indikator dengan total skor konstruk. Perhitungan korelasi bivariate
masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 15,0.
Jika korelasi bivariate masing-masing skor indikator total skor konstruk ≥ 0,3; maka butir pertanyaan tersebut mempunyai korelasi yang tidak signifikan
Sugiyono, 2004. Pengujian dilakukan kepada 30 personel Sat Lantas Poltabes Medan sebagai sampel uji coba.
Hasil uji validitas variabel kinerja personel Sat Lantas Y
1
, variabel disiplin kerja Y
2
, variabel budaya kerja X
1
dan lingkungan kerja X
2
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Variabel
Instrumen Variabel
Butir Instrumen r hitung
r tabel Ket
Kinerja Personel
Satlantas Y
1
1. Penyelesaian target operasi yang
diberikan oleh lembaga. 2.
Kemampuan yang dimiliki Bintara POLRI dalam mendukung kinerja.
3. Keterampilan yang dimiliki Bintara
POLRI dalam mendukung kinerja. 4.
Kepentingan untuk
memper- timbangkan penyelesaian pekerjaan
secara efektif. 5.
Kepentingan untuk
mempertim- bangkan penyelesaian pekerjaan secara
efisien. 6.
Tanggung jawab personel dalam
pelaksanaan tugas. 0,835
0,546 0,884
0,861 0,593
0,835 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 3.3.
7. Inisiatif personel dalam melaksanakan
tugas. 8.
Kepentingan semangat kerja yang tinggi dalam pelaksanaan tugas.
9. Kualitas pengetahuan tugas pokok
Polantas dalam melaksanakan tugas. 10.
Kualitas pengetahuan tugas pokok Polisi umum dalam melaksanakan
tugas. 11.
Semangat bekerja
dalam melaksanakan tugas.
12. Kualitas
Pekerjaan yang
dicapai selama bekerja.
0,593 0,835
0,546 0,884
0,861 0,593
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Displin Kerja Personel
Satlantas Y
2
1. Pengetahuan personel tentang urai
tugas yang dimiliki di tiap-tiap departemen.
2. Keahlian yang dimiliki personel tiap
departemen sudah sesuai dengan bidangnya.
3. Kemampuan
personel ditiap
departemen dalam penyelesaian suatu permasalahan.
4. Keterampilan yang dimiliki personel
dalam mendukung kegiatan pekerjaan di organisasi ini.
5. Balas jasa yang diberikan kepada
personel sudah cukup memadai. 6.
Balas jasa yang diberikan kepada personel sudah disesuaikan dengan
golongan. 7.
Balas jasa yang diberikan sudah sesuai dengan masa kerja.
8. Balas jasa yang diberikan selalu tepat
waktu di setiap awal bulan. 9.
Balas jasa yang diberikan lebih banyak
dibandingkan dengan
Departemen lainnya. 10.
Atasan sangat memberikan perhatian dalam
pengawasan di
tiap lini
pekerjaan. 11.
Atasan memberikan
bimbingan kepada personel di tiap lini pekerjaan.
0,562 0,851
0,589 0,902
0,865 0,562
0,851 0,589
0,902 0,865
0,56 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 3.3.
12. Atasan memberikan petunjuk kerja
yang dilakukan
selama personel
melaksanakan suatu pekerjaan. 13.
Atasan memberikan pengarahan yang dilakukan
selama personel
melaksanakan suatu pekerjaan. 14.
Atasan mengawasi pekerjaan yang dilakukan
personel dalam
melaksanakan suatu pekerjaan. 0,851
0,589 0,902
0,3 0,3
0,3 Valid
Valid Valid
Budaya Kerja X
1
, dan Lingkungan
Kerja X
2
1. Keefektifan pelaksanaan apel pagi jam
06.00, dalam tuntutan tugas. 2.
Dukungan gaji tiap bulan sehubungan dengan tuntutan tugas.
3. Keefektifan tugas diluar jam dinasjam
kerja sehubungan dengan tuntutan tugas.
4. Pelaksanaan tugas diluar tugas pokok
Polantas? misalnya
menangkap tersangka
narkoba atau
pelaku perampokan.
5. Dukungan
pemeriksaan kesehatan
sehubungan dengan tuntutan tugas. 6.
Dukungan kesamaptaan
jasmani sehubungan dengan tuntutan tugas.
7. Dukungan pelaksanaan absensi setiap
hari sehubungan dengan tuntutan tugas.
8. Loyalitas bawahan dalam menerima
perintah. 9.
Disiplin para
Personel dalam
melaksanakan tugas. 10.
Kreativitas para
personel dalam
mendukung tuntutan tugas. 11.
Dukungan ruang pelayanan SIM dalam pelaksanaan tugas.
12. Dukungan ruang penyidikan laka
lantas dalam pelaksanaan tugas. 13.
Dukungan ruang tahanan dalam pelaksanaan tugas.
14. Dukungan ruang istirahat anggota
dalam pelaksanaan tugas? contoh: kantin atau ruang lain yang biasa
dipakai untuk istirahat. 0,596
0,657 0,868
0,813
0,806 0,596
0,657 0,868
0,813 0,806
0,917 0,853
0,656 0,477
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 3.3. 15.
Dukungan fasilitas komputer dalam pelaksanaan tugas.
16. Dukungan dari seragam dan atribut
dalam pelaksanaan tugas. 17.
Bantuan fasilitas
kerja dalam
kemajuan pekerjaan. 18.
Dukungan dari kendaraan dinas sepeda motor dalam tuntutan tugas.
19. Dukungan dari kendaraan dinas mobil
trukbus dalam tuntutan tugas. 20.
Koordinasi antara atasan dan bawahan. 21.
Koordinasi sesama rekan kerja sesama personel Sat Lantas Poltabes Medan.
22. Dukungan para atasan sehubungan
dalam pelaksanaan tugas. 23.
Koordinasi dengan Satuan Polisi di luar Sat Lantas Poltabes Medan.
24. Koordinasi dengan instansi lain.
25. Dukungan cuaca dalam pelaksanaan
tugas? misalnya saat hujan atau saat cerah.
26. Kesesuaian titik tempat pengamanan
dengan daerah rawan macet. 27.
Kesesuaian titik tempat pengamanan dengan daerah rawan kecelakaan lalu
lintas. 28.
Dukungan lingkungan
masyarakat dalam pelaksanaan tugas.
0,832 0,832
0,917 0,853
0,656 0,477
0,832 0,832
0,917 0,853
0,656
0,477 0,832
0,832 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 0,3
0,3 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah
III.7.2. Uji Reliabilitas
Jika alat ukur sudah dinyatakan valid maka selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Umar 2003 mengatakan reliabilitas adalah suatu nilai yang
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan
hasil pengukuran yang konsisten. Uji reliabilitas dilakukan dengan internal
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
consistency atau derajat ketetapan jawaban responden dengan teknik belah dua split half. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
instrumen ganjil dan genap. Selanjutnya skor total kelompok ganjil dikorelasikan dengan skor total kelompok genap.
Teknik statistik yang digunakan untuk pengujian tersebut dengan koefisien cronbach’s alpha setelah dilakukan pengukuran dengan menggunakan software
SPSS. Cronbach’s Alpha merupakan uji reliabilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua. Menurut Supramono dan Utami 2004 secara umum suatu instrumen
dikatakan bagus jika memiliki koefisien cronbach’s alpha 0,6.
Tabel 3.4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Variabel
Alpha Cronbach’s
Batas Reliabilitas
Keterangan
Kinerja Personel Satlantas Y
1
Disiplin Kerja Y
2
Budaya Kerja X
1
Lingkungan Kerja X
2
0,942 0,951
0,933 0,961
0,6 0,6
0,6 0,6
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2009 data diolah Dari data di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas
menunjukkan alpha cronbach’s lebih besar dari 0,6 maka dapat dinyatakan
instrumen tersebut reliabel.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
III.8. Model Analisis Data III.8.1. Model Analisis Data pada Hipotesis Pertama
Model analisis data yang digunakan dalam hipotesis pertama untuk menganalisis adalah Regresi Linear Berganda Multiple Regression dengan model
sebagai berikut: Y = B
+ B
1
X
1
+ B
2
X
2
+ e Di mana:
Y = Kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan X
1
= Budaya Kerja X
2
= Lingkungan Kerja B
= Koefisien Regresi B
1
= Koefisien Variabel X
1
B
2
= Koefisien Variabel X
2
e = Variabel yang tidak diteliti Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat
kepercayaan confidence interval 95 atau = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara bersama-sama adalah:
1. H
o
: B
1
, B
2
= 0 Budaya kerja dan lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan.
2. H
a
: B
1
, B
2
≠ 0 Budaya kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan uji F. Dalam hal ini F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
, jika F
hitung
≤ F
tabel
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika F
hitung
F
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Sedangkan pengujian hipotesis secara parsial adalah:
1. H
0 :
B
1
= 0 Budaya kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan
2. H
0 :
B
1 ≠
0 Budaya kerja berpengaruh terhadap kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan
3. H
0 :
B
2
= 0 Lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan
4. H
0 :
B
1 ≠
0 Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan
Kriteria pengambilan keputusan t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
uji dua sisi, jika t
hitung
t
tabel
, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Pengolahan data dengan menggunakan komputer dengan perangkat lunak SPSS Versi 15,0.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
III.8.2. Model Analisis Data pada Hipotesis Kedua
Model analisis data yang digunakan dalam hipotesis kedua untuk menganalisis adalah Regresi Linear Berganda Multiple Regression dengan model
sebagai berikut: Y = B
+ B
1
X
1
+ e Di mana:
Y = Disiplin Kerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan
X = Budaya Kerja
B = Koefisien Regresi
B
1
= Koefisien Variabel X
1
e = Variabel yang tidak diteliti
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau = 0,05. Pengujian hipotesis secara
parsial adalah: 1.
H
0 :
B = 0 Budaya kerja tidak berpengaruh terhadap disiplin kerja
Personel Sat Lantas Poltabes Medan 2.
H
0 :
B
≠
0 Budaya kerja berpengaruh terhadap disiplin kerja Personel Sat Lantas Poltabes Medan
Kriteria pengambilan keputusan t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
uji dua sisi, jika t
hitung
t
tabel
, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
kecil dari 95 maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Pengolahan data dengan menggunakan komputer dengan perangkat lunak SPSS Versi 15,0.
III.9. Pengujian Asumsi Klasik
III.9.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F
diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Oleh sebab itu Santoso 2001 menyatakan “Untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal
atau mendekati normal dan atau bias dianggap normal, jika bias maka akan dilakukan uji Normality Plot, yaitu suatu pengujian dengan menggunakan Grafik PP-Plot”.
Uji normalitas data dengan menggunakan Uji Normality Plot dengan dasar pengambilan keputusan melihat grafik PP-Plot yaitu jika terlihat sebaran data
bergerombol di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Dengan demikian data tersebut bisa dikatakan
normal.
III.9.2. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel bebasnya. Menurut Ghozali 2005 bahwa “jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal”. Variabel
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas
di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 berarti terdapat
multikolinearitas.
III.9.3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Santoso 2001 uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Jika variance dari residual pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi
yang baik
adalah yang
homoskedastisitas atau
tidak heteroskedastisitas.
Menurut Gujarati dalam Ghozali 2005 bahwa “salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji
Glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen “
Uji Glejser” dengan menggunakan SPSS, apabila variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen nilai absolut Ut Abs Ut, maka
ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN