Zat Besi Dalam Tubuh Kebutuhan Besi

meningkatkan oksidasi intraseluler, 0,1 persen bergabung dengan protein transferin dalam plasma darah dan 15-30 persen terutama disimpan dalam sistem retikuloendotelial dan sel parenkim hati, khususnya dalam bentuk feritin Guyton dan Hall,1997. Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi, sebagian besi dalam bentuk feri direduksi menjadi fero. Hal ini terjadi dalam suasana asam di dalam lambung dengan adanya HCl dan vitamin C yang terdapat dalam makanan Almatsier, 2001.

2.7.2 Zat Besi Dalam Tubuh

Zat besi dalam tubuh terdiri dari dua bagian, yaitu yang fungsional dan yang reserve simpanan. Zat besi yang fungsional sebagian besar dalam bentuk hemoglobin Hb, sebagian kecil dalam bentuk myoglobin dan jumlah yang sangat kecil tetapi vital adalah hem enzim dan non hem enzim. Zat besi yang ada dalam bentuk reserve tidak mempunyai fungsi fisiologi selain daripada sebagai buffer yaitu menyediakan zat besi kalau dibutuhkan untuk kompartmen fungsional. Apabila zat besi cukup dalam bentuk simpanan, maka kebutuhan akan eritropoesis pembentukan sel darah merah dalam sumsum tulang akan selalu terpenuhi. Dalam keadaan normal, jumlah zat besi dalam bentuk reserve ini adalah kurang lebih seperempat dari total zat besi yang ada dalam tubuh. Zat besi yang disimpan sebagai reserve ini, berbentuk feritin dan hemosiderin, terdapat dalam hati, limpa, dan sumsum tulang. Pada keadaan tubuh memerlukan zat besi dalam jumlah banyak, misalnya pada anak yang sedang tumbuh balita, wanita menstruasi dan wanita hamil, jumlah reserve biasanya rendah. Pada bayi, anak dan remaja yang Universitas Sumatera Utara mengalami masa pertumbuhan, maka kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan perlu ditambahkan kepada jumlah zat besi yang dikeluarkan lewat basal.

2.7.3 Kebutuhan Besi

Menurut Muhilal, dkk 2004 angka kecukupan gizi adalah suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan aktivitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Makanan sebagai sumber zat gizi diperlukan secukupnya karena bila berlebihan dan kekurangan akan berdampak buruk bagi kesehatan. Adanya interaksi antara berbagai zat gizi merupakan gambaran perlunya suatu keseimbangan zat-zat gizi yang dikonsumsi. Kebutuhan besi yang direkomendasikan, didefinisikan sebagai jumlah minimum besi yang berasal dari makanan yang dapat menyediakan cukup besi untuk setiap individu yang sehat pada 95 populasi, sehingga dapat terhindar dari kemungkinan anemia defisiensi besi. Kebutuhan besi meningkat pada remaja putri selama masa pertumbuhan yang pesat. Pada saat remaja putri mengalami menstruasi yang pertama kali membutuhkan lebih banyak besi untuk menggantikan kehilangan akibat menstruasi tersebut. Jumlah kehilangan besi selama satu siklus menstruasi sekitar 28 hari kira-kira 0,56 mg per hari. Jumlah tersebut ditambah dengan kehilangan basal sebesar 0,8 mg per hari. Sehingga jumlah total besi yang hilang sebesar 1,36 mg per hari Hallberg Rossander, 1991. Menurut Muhilal, dkk 2004 bahwa ketidakseimbangan antara kebutuhan dan kehilangan besi dalam tubuh akan menyebabkan anemia. Untuk itu diperlukan zat gizi yang cukup untuk menjaga keseimbangan besi tersebut. Jumlah besi yang dibutuhkan Universitas Sumatera Utara tiap hari digunakan untuk mempertahankan kadar hemoglobin, kadar simpanan besi dan untuk pertumbuhan yang normal. Adapun angka kecukupan besi Fe yang dianjurkan dapat dilihat berikut: Tabel 2.2 Angka Kecukupan Besi Yang Dianjurkan Untuk Wanita Golongan Umur tahun Besi mgorghari 10 –12 20 13 – 15 26 16 – 18 26 19 – 29 26 30 – 49 29 50 – 64 12 60 12 Sumber: Muhilal dkk 2004

2.8. Makanan Yang Membantu dan Menghambat Penyerapan Besi.