Defenisi Jenis Antibiotik Kebijakan obat di Puskesmas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Antibiotik

2.1.1 Defenisi

Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotik khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman Tri Atmojo, 2006. Antibiotik adalah zat-zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba jenis lain. Obat yang digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia, harus memiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin. Artinya obat tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk hospes Abidin, 2010.

2.1.2 Jenis Antibiotik

Penggolongan antibiotik berdasarkan atas spektrum aktivitasnya dapat dibagi atas beberapa golongan Abidin, 2010, yaitu: 1 Antibiotik dengan spektrum luas, efektif terhadap gram positif maupun gram negatif. Sebagai contoh adalah turunan tetrasiklin, turunan amfenikol, turunan aminoglikosida, turunan miklorida, rifamfisin, beberapa turunan pinisilin Universitas Sumatera Utara ampisilin, amoxisilin, bekampisin, karbenisilin, hetasilin, dan lain-lain dan sebagian besar turunan xefalosporin. 2 Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap bakteri gram positif. Sebagai contohnya adalah: basitrin, eritrosimin, sebagian besar turunan penisilin seperti benzil penisilin, kloksasili, penisilin G prokain dan beberapa turunan sefalosporin. 3 Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap bakteri gram negatif. Sebagai contoh adalah kolistin, polimiksin B sulfat dan sulfomisin. 4 Antibiotik yang aktivitas dominan pada Mycobacteriae.

2.1.3 Kebijakan obat di Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis UPT dari Dinas Kesehatan KabupatenKota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan Kepmenkes No. 128 tahun 2004. Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan KabupatenKota wajib menyediakan obat esensial dengan nama generik untuk kebutuhan Puskesmas dan unit pelaksana teknis lainnya sesuai kebutuhan Permenkes RI Nomor HK.02.02MENKES068I2010. Dinas Kesehatan PropinsiKabupatenKota wajib membuat perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyediaan, pengelolaan dan pendistribusian obat kepada puskesmas dan pelayanan kesehatan lain termasuk antibiotik Permenkes RI Nomor HK.02.02MENKES068I2010. Universitas Sumatera Utara

2.2 Peramalan