16
I.2. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti “Sejauhmana pengaruh program acara Akustar di radio Star FM terhadap sikap
bermusik mahasiswa Fakultas Sastra USU?”.
I.3. PEMBATASAN MASALAH
Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti.
Adapun pembatasan masalah tersebut adalah : a.
Penelitian ini terbatas pada program acara Akustar di Radio Star FM b.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh program acara Akustar di Radio Star FM terhadap sikap bermusik mahasiswa
Fakultas Sastra USU. c.
Objek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Sastra USU program S-1 Jurusan Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Inggris, Jurusan Sastra Jepang
dan Jurusan Etnomusikologi yang masih aktif kuliah. d.
Penelitian dilakukan pada bulan April 2010.
I.4. TUJUAN PENELITIAN
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pola program acara Akustar di radio Star FM. b. Untuk mengetahui pola mendengar mahasiswa Fakultas Sasra USU
terhadap program acara Akustar di radio Star FM.
Universitas Sumatera Utara
17
c. Untuk mengetahui pengaruh program acara Akustar di radio Star FM
terhadap sikap bermusik mahasiswa Fakultas Sastra USU.
I.5. MANFAAT PENELITIAN
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Secara akademik, penelitian ini disumbangkan kepada FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya
khasanah penelitian dan sumber bacaan. b.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap penelitian.
c. Secara praktis, penelitian ini dapat menambah pemahaman mengenai
saluran komunikasi melalui media massa, khususnya radio.
I.6. KERANGKA TEORI
Fungsi teori dalam riset adalah membantu periset menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah
himpunan konstruk konsep, definisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel,
untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Kriyantono, 2008:43. Dalam penelitian ilmiah, teori berperan sebagai landasan berpikir untuk
mendukung pemecahan permasalahan dengan jelas dan sistematis. Hal ini sesuai dengan pengertian teori itu sendiri, yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstruk,
definisi dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep Singarimbun, 2006:37.
Universitas Sumatera Utara
18
Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan diantaranya adalah: Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teori S-O-R, Radio, Efek Komunikasi Massa
Komunikator, Pesan, dan Sikap.
I.6.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa
Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan message, orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator communicator,
sedangkan orang yang menerima pernyataan disebut komunikan communicate. Oleh karena itu komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan. Jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan the content of the message, kedua lambang symbol.
Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa Effendy, 2006:28.
Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu hadir dalam setiap komunikasi, yaitu sumber informasi receiver, saluran media, dan penerima
informasi audience. Sumber informasi adalah seseorang atau institusi yang memiliki bahan informasi pemberitaan untuk disebarkan kepada masyarakat
luas. Saluran adalah media yang digunakan untuk kegiatan pemberitaan oleh sumber berita, berupa media interpersonal yang digunakan secara tatap muka
maupun media massa yang digunakan untuk khlayak umum. Sedangkan audience adalah per orang atau kelompok dan masyarakat yang menjadi sasaran informasi
atau yang meneriam informasi Bungin, 2006:57-58.
Universitas Sumatera Utara
19
Komunikasi massa mass communication adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak surat kabar, majalah atau elektronik
radio, televisi, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat,
anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaian secara cepat, serentak dan selintas khusunya media elektronik Mulyana, 2000:75.
Komunikasi massa melibatkan banyak komunikator, berlangsung melalui sistem bermedia dengan jarak fisik yang rendah artinya jauh, memungkinkan
penggunaan satu atau dua saluran indrawi penglihatan, pendengaran, dan biasanya tidak memungkinkan umpan balik segera Mulyana, 2000:71.
I.6.2. Teori S-O-R
Dari uraian-uraian di atas maka teori yang mendekati permasalahan penelitian ini adalah Teori S-O-R Stimulus-Organism-Response. Teori ini
mengemukakan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti mengenai suatu analisis dari stimulus yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi yang
spesifik dan didukung oleh hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi. Dengan kata lain, menurut Effendy efek yang ditimbulkan sesuai
dengan teori S-O-R yang merupakan reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan kesesuian antara
pesan dan reaksi komunikan Effendy,2007:254. Prinsip teori ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang
sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan
Universitas Sumatera Utara
20
demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatau ikatan yang erat antar pesan-pesan media dan reaksi audiens.
Berdasarkan uraian di atas, maka proses komunikasi dalam teori S-O-R ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar: Teori S-O-R
Bagan tersebut menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus ataupun pesan yang disampaikan
kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan terus berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya adalah
pengertian. Kemampuan komunikasi inilah yang melanjutkan ke proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah
kesediaan untuk mengubah sikap.
Organism
• Perhatian
• Pengertian
• Penerimaan
Stimulus
Response
Perubahan sikap
Universitas Sumatera Utara
21
Dikaitkan dengan program acara Akustar di Radio Star FM terhadap sikap bermusik, Gambar di atas menunjukkan bahwa:
a. Pesan Stimulus, stimulus atau pesan yang dimaksud disini adalah
program acara Akustar di Radio Star FM. b.
Komunikan Organism, yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
c. Efek Response, berupa perubahan sikap yang melalui tahap-tahap:
− Pengetahuan bermusik mahasiswa Fakultas Sastra USU bertambah
setelah mendengarkan program acara Akustar di Radio Star FM. −
Timbulnya perasaan suka ataupun minat yang mendorong komunikan untuk mendengarkan program acara Akustar di Radio Star FM.
− Tindakan komunikan yang diwujudkan dengan mendengarkan
program acara Akustar di radio Star FM. Yang dimaksud dengan perubahan sikap yang berhubungan pada
penelitian ini adalah perubahan sikaprespon komunikan yang diwujudkan dengan tindakan bermusik.
I.6.3. Radio
Berkembangnya radio sebagai sarana komunikasi massa memberikan dampak dan isu sosial, politik, budaya dan ekonomi dalam sejarah komunikasi.
Pemanfaatan frekuensi radio semakin lama semakin bertambah. Banyak pihak yang menyadari manfaat dan keuntungan yang didapat dalam mendayagunakan
Universitas Sumatera Utara
22
sarana komunikasi radio ini. Keunggulan yang dapat ditawarkan oleh penggunaan radio adalah frekuensinya yang dapat mengakomodasi jarak jauh, penggunaan
suara yang jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan media cetak yang menggunakan bahan dasar kertas. Radio sifatnya auditif hanya dapat di dengar.
Radio sebagai salah satu bukti nyata dari perkembangan teknologi komunikasi yang juga sudah menunjukkan perannya dalam kehidupan. Radio
merupakan salah satu media komunikasi massa. Semua media massa umumnya mempunyai fungsi sama. Sebagai alat memberikan informasi informatif, sebagai
alat mendidik fungsi edukatif, dan sebagai alat menghibur entertainment Munthe, 1996:11.
Frekuensi radio yang dapat ditangkap oleh orang banyak akan jauh lebih mempermudah penerimaan pesan. Salah satu keunggulan radio yaitu
menggunakan indera pendengaran yang mungkin lebih efektif dalam penyampaian pesan.
I.6.4. Komunikator
Dalam komunikasi peranan komunikator sangat penting. Komunikasi haruslah luwes sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat segera
mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi bisa datang sewaktu-waktu, lebih-lebih
jika komunikasi dilangsungkan melalui media massa. Faktor-faktor yang berpengaruh bisa terdapat pada komponen media atau komponen komunikan
sehingga efek yang diharapkan tak kunjung tercapai.
Universitas Sumatera Utara
23
Dalam proses komunikasi seorang komunikator akan sukses apabila ia berhasil menunjukkan source credibility, artinya menjadi sumber kepercayaan
bagi komunikan. Kepercayaan komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian
komunikator dalam bidang tugas pekerjaannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Seorang ahli hukum akan mendapat kepercayaan apabila ia berbicara mengenai
masalah hukum. Demikian pula seorang dokter akan memperoleh kepercayaan kalau ia membahas masalah kesehatan.
Kepercayaan kepada komunikator mencerminkan bahwa pesan yang disampaikan kepada komunikan dianggap benar dan sesuai dengan kenyataan
empiris. Jadi seorang komunikator menjadi source of credibility disebabkan adanya ethos pada dirinya yaitu apa yang dikatakan oleh Aristoteles, dan yang
hingga kini tetap dijadikan pedoman yaitu good sense, good moral character dan good will, yang oleh para cendikiawan modern diterjemahkan menjadi itikad baik
good intentions, dan dapat dipercaya thrustworthiness dan kecakapan atau kemampkuan competence or expertness. Berdasarkan hal itu komunikator yang
ber-ethos menunjukkan bahwa dirinya mempunyai itikad baik, dapat dipercaya dan mempunyai kecakapan dan keahlian Effendy, 2007:306.
Universitas Sumatera Utara
24
I.6.5. Efek Komunikasi Massa
Efek komunikasi massa ini pada dasarnya memberikan penjelasan dimana terdapat efek tertentu akibat dari pesan yang disampaikan oleh media kepada
komunikannya http:digilib.petra.ac.id Setiap aktivitas komunikasi akan menimbulkan pengaruh atau efek baik
terhadap individu maupun masyarakat, dan bertalian dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Bukan saja pada seseorang, melainkan juga pada orang banyak atau
masyarakat. Efek suatu komunikasi massa adalah berupa realitas kemasyarakatan yang pada dasarnya dimulai dari individu-individu yang jumlahnya tak terbatas.
Efek dari pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media massa timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu efek melekat pada
khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. Efek dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu:
1. Efek kognitif yaitu berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti yang
tadinya bingung menjadi merasa jelas. 2. Efek afektif yaitu berkaitan dengan perasaan. Akibat dari membaca surat
kabar atau majalah, mendengarkan radio, menonton acara televisi atau film bioskop dapat menimbulkan perasaan tertentu pada khalayak.
3. Efek konatif yaitu berkaitan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu tindakan atau kegiatan. Efek konatif tidak
langsung timbul sebagai akibat terpaan media massa, melainkan didahului
Universitas Sumatera Utara
25
oleh efek kognitif dan afektif. Dengan kata lain timbulnya efek konatif setelah muncul efek kognitif dan efek afektif Effendy, 2007:318.
I.6.6. Sikap
Menurut Sherif dan Sherif 1956:489 dalam Rakhmat 2005:39, Sikap adalah konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling banyak
didefinisikan. Ada yang menganggap sikap hanyalah sejenis motif sosiogenis yang diperoleh melalui proses belajar. Sedangkan menurut Allport 1924 melihat
sikap sebagai kesiapan saraf neural settings sebelum memberikan respons. Sikap adalah perasaan seseorang tentang objek, aktivitas, peristiwa dan
orang lain. Perasaan ini menjadi konsep yang mempresentasikan suka atau tidak sukanya
positif, negatif atau netral seseorang pada sesuatu
www.wikipedia.org. Sikap merupakan salah satu faktor personal yang berasal dari diri manusia
itu sendiri, yang mempengaruhi manusia itu dalam berperilaku ataupun bertindak. Di dalam komunikasi massa sikap merupakan efek afektif dari komunikasi massa
yang merupakan kecenderungan yang timbul dari seorang komunikan untuk bertindak atau berperilaku akibat dari terpaan media massa.
Universitas Sumatera Utara
26
I.7. Kerangka Konsep
Dalam menyusun kerangka konsep dipelukan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan
dicapai Nawawi, 2001:40. Konsep yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak: kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial Singarimbun, 2006:33.
Jadi kerangka konsep adalah landasan berfikir yang menjelaskan makna dan maksud dari teori yang dipakai atau menjelaskan kata-kata yang mungkin
masih abstrak pengertiannya di dalam teori tersebut. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya
menjadi variabel.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:
1. Variabel bebas X
Adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya gejala, faktor atau unsur yang lain
Nawawi, 2001:56. Dalam penelitian ini yang ditetapkan menjadi variabel bebas yaitu program acara Akustar di Radio Star FM.
2. Variabel terikat Y
Sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan adanya variabel bebas Nawawi, 2001:57.
Dalam penelitian ini yang ditetapkan menjadi variabel terikat yaitu Sikap Bermusik Mahasiswa Fakultas Sastra USU.
Universitas Sumatera Utara
27
3. Variabel antara Z
Adalah sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol akan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel bebas Nawawi,
2001:58. Variabel yang berada diantara variabel bebas dan terikat, berfungsi sebgai penguat atau pelemah hubungan antar variabel bebas
dan terikat tersebut. Dalam penelitian ini yang ditetapkan menjadi variabel antara yaitu Karakteristik Responden.
I.8. Model Teoritis