Hipotesis Teori S-O-R PENDAHULUAN

33

I.11. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang tengah diteliti. Suyanto dan Sutinah, 2005:43 Berdasarkan masalah yang telah penulis kemukakan sebelumnya, maka hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat hubungan antara Pengaruh Program Acara Akustar di Radio Star FM terhadap Sikap Bermusik Mahasiswa Fakultas Sastra USU Ha: Terdapat hubungan antara Pengaruh Program Acara Akustar di Radio Star FM terhadap Sikap Bermusik Mahasiswa Fakultas Sastra USU Universitas Sumatera Utara 34 BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa II.1.1. Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan dan politik sudah disadari oleh para cendekiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan tahun yang sebelum Masehi. Akan tetapi, studi Aristoteles hanya berkisar pada retorika dalam lingkungan kecil. Pada pertengahan abad ke-20 ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik, setelah ditemukan kapal api, pesawat terbang, listrik, telepon, surat kabar, film, radio, televisi, dan sebagainya maka para cendekiawan pada abad sekarang menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan dari pengetahuan knowledge menjadi ilmu science. Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu hadir dalam setiap komunikasi, yaitu sumber informasi receiver, saluran media, dan penerima informasi audience. Sumber informasi adalah seseorang atau institusi yang memiliki bahan informasi pemberitaan untuk disebarkan kepada masyarakat Universitas Sumatera Utara 35 luas. Saluran adalah media yang digunakan untuk kegiatan pemberitaan oleh sumber berita, berupa media interpersonal yang digunakan secara tatap muka maupun media massa yang digunakan untuk khlayak umum. Sedangkan audience adalah per orang atau kelompok dan masyarakat yang menjadi sasaran informasi atau yang meneriam informasi Bungin, 2006:57-58. Menurut Carl I. Hovland, ilmu konunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Fuction of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Paradigma Lasswell menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur yaitu: - Komunikator communicator, source, sender - Pesan Message - Media Channel, media - Komunikan Communicant, communicate, receiver, recipient - Efek Effect, impact, influence Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Universitas Sumatera Utara 36 Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antarmanusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakana bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan message, orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator communicator, sedangkan orang yang menerima pernyataan disebut komunikan communicate. Oleh karena itu komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan the content of the message, kedua lambang symbol. Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa Effendy, 2006:28. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya.

II.1.1.1. Proses Komunikasi 1. Proses Komunikasi secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang symbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna yang secara langsung mampu Universitas Sumatera Utara 37 “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Media primer atau lambang yang paling banyak digunakan dalam komunikasi adalah bahas, karena bahasalah yang mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk ide, informasi atau opini. Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan Wilbur Schramm, seorang ahli komunikasi, dalam karyanya “Communication Research in the United States”, menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan frame of reference, yakni paduan pengalaman dan pengertian collection of experiences and meanings yang pernah diperoleh komunikan. Menurut Schramm, bidang pengalaman field of experience merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila pengalaman komunikan tidak sama dengan pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain.

2. Proses Komunikasi secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, Universitas Sumatera Utara 38 radio, televisi, film dan sebagainya adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Pentingnya peranan media, yakni media sekunder, dalam proses komunikasi, disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan. Surat kabar, radio, atau televisi merupakan media yang efisien dalam mencapai komunikan dalam jumlah yang amat banyak. Umpan balik dalam komunikasi bermedia, terutama media massa, biasanya dinamakan umpan balik tertunda delayed feedback, karena sampainya tanggapan atau reaksi khalayak kepada komunikator memerlukan tenggang waktu. Bagaimana pun dalam proses komunikasi bermedia, misalnya dengan surat, poster, spanduk, radio, televisi, atau film, umpan balik akan terjadi. Dengan kata lain, komunikator mengetahui tanggapan komunikan – jika komunikasinya sendiri selesai secara tuntas Effendy, 2006:11.

II.1.2. Komunikasi Massa

Komunikasi massa mass communication adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak surat kabar, majalah atau elektronik radio, televisi, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaian secara cepat, serentak dan selintas khusunya media elektronik Mulyana, 2000:75. Universitas Sumatera Utara 39

II.1.2.1. Ciri-ciri Komunikasi Massa

Seseorang yang akan menggunakan media massa sebagai alat untuk melakukan kegiatan komunikasinya perlu memahami ciri-ciri komunikasi massa, yaitu: a. Komunikasi massa berlangsung satu arah b. Komunikator pada komunikasi massa melembaga c. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum d. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan e. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen Effendy, 2006:20

II.1.2.2. Fungsi Komunikasi Massa

Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi komunikasi. Sementara itu, Karlinah, dalam Karlinah, dkk. 1999 mengemukakan fungsi komunikasi secara umum adalah: a. Fungsi Informasi Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingan khalayak. Khalayak sebagai manusia sosial akan selalu merasa haus informasi tentang segala sesuatu yang terjadi disekitarnya. Universitas Sumatera Utara 40 b. Fungsi Pendidikan Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya mass education. Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan artikel. c. Fungsi Memengaruhi Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajukeditorial, feature, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang ditayangkan televisi ataupun surat kabar. d. Fungsi Proses Pengembangan Mental Untuk mengembangkan wawasan, kita membutuhkan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan berkomunikasi, manusia akan bertambah pengetahuannya dan berkembang intelektualitasnya. Hal tersebut diperoleh dari pengalaman pribadinya dan dari orang lain. Pengalaman dapat membantu manusia untuk memahami betapa besar ketergantungan manusia kepada komunikasi, karena komunikasi dapat membantu manusia dalam perkembangan mentalnya. e. Fungsi Adaptasi Lingkungan Setiap manusia berusaha untuk menyesuaikan diri dengan dunianya untuk dapat bertahan hidup. Proses komunikasi membantu manusia dalam proses penyesuaian tersebut. Proses pengiriman pesan oleh Universitas Sumatera Utara 41 komunikator dan penerimaan pesan oleh komunikan dapat membantu kita dalam berhubungan dengan orang lain, saling menyesuaikan diri, sehingga menimbulkan kesamaan diantara komunikator dan komunikan. f. Fungsi Memanipulasi Lingkungan Manipulasi di sini bukanlah diartikan sebagai sesuatu yang negatif. Memanipulasi lingkungan artinya berusaha untuk memengaruhi. Setiap orang berusaha untuk saling memengaruhi dunia dan orang- orang yang berada disekitarnya. Dalam fungsi manipulasi, komunikasi digunakan sebagai alat kontrol utama dan pengaturan lingkungan Ardianto, 2004:19.

II.2. Teori S-O-R

Dari uraian-uraian di atas maka teori yang mendekati permasalahan penelitian ini adalah Teori S-O-R Stimulus-Organism-Response. Teori ini mengemukakan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti mengenai suatu analisis dari stimulus yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi yang spesifik dan didukung oleh hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi. Dengan kata lain, menurut Effendy efek yang ditimbulkan sesuai dengan teori S-O-R yang merupakan reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan kesesuian antara pesan dan reaksi komunikan Effendy, 2007:254. Prinsip teori ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan Universitas Sumatera Utara 42 demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatau ikatan yang erat antar pesan-pesan media dan reaksi audiens. Berdasarkan uraian di atas, maka proses komunikasi dalam teori S-O-R ini digambarkan sebagai berikut: Gambar: Teori S-O-R Bagan diatas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus ataupun pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan terus berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya adalah pengertian. Kemampuan komunikasi inilah yang melanjutkan ke proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Stimulus Response Perubahan sikap Organism • Perhatian • Pengertian • Penerimaan Universitas Sumatera Utara 43

II.3. Radio

Dokumen yang terkait

Pembawa Acara Dan Minat Menonton (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Pembawa Acara Radio Show Tv One Terhadap Minat Menonton Mahasiswa FISIP USU)

5 82 84

Tayangan Koper Dan Ransel Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Koper dan Ransel di Trans TV terhadap Sikap Mahasiswa FISIP-USU)

0 39 124

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Pemberitaan Pansus Century Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Pansus Century di Kompas Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 32 108

Pengaruh Tayangan Televisi terhadap Sikap (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

2 46 133

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117

PENGARUH TERPAAN ACARA MATA HATI DI RADIO Q FM YOGYAKARTA TERHADAP PERSEPSI MENDENGARKAN PROGRAM PENGARUH TERPAAN ACARA MATA HATI DI RADIO Q FM YOGYAKARTA TERHADAP PERSEPSI MENDENGARKAN PROGRAM DAKWAH DI RADIO ( Studi Kuantitatif Pada Mahasiswa Fakultas

0 2 18

PENDAHULUAN PENGARUH TERPAAN ACARA MATA HATI DI RADIO Q FM YOGYAKARTA TERHADAP PERSEPSI MENDENGARKAN PROGRAM DAKWAH DI RADIO ( Studi Kuantitatif Pada Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ).

1 15 43

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH TERPAAN ACARA MATA HATI DI RADIO Q FM YOGYAKARTA TERHADAP PERSEPSI MENDENGARKAN PROGRAM DAKWAH DI RADIO ( Studi Kuantitatif Pada Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ).

0 3 36