22
sarana komunikasi radio ini. Keunggulan yang dapat ditawarkan oleh penggunaan radio adalah frekuensinya yang dapat mengakomodasi jarak jauh, penggunaan
suara yang jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan media cetak yang menggunakan bahan dasar kertas. Radio sifatnya auditif hanya dapat di dengar.
Radio sebagai salah satu bukti nyata dari perkembangan teknologi komunikasi yang juga sudah menunjukkan perannya dalam kehidupan. Radio
merupakan salah satu media komunikasi massa. Semua media massa umumnya mempunyai fungsi sama. Sebagai alat memberikan informasi informatif, sebagai
alat mendidik fungsi edukatif, dan sebagai alat menghibur entertainment Munthe, 1996:11.
Frekuensi radio yang dapat ditangkap oleh orang banyak akan jauh lebih mempermudah penerimaan pesan. Salah satu keunggulan radio yaitu
menggunakan indera pendengaran yang mungkin lebih efektif dalam penyampaian pesan.
I.6.4. Komunikator
Dalam komunikasi peranan komunikator sangat penting. Komunikasi haruslah luwes sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat segera
mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi bisa datang sewaktu-waktu, lebih-lebih
jika komunikasi dilangsungkan melalui media massa. Faktor-faktor yang berpengaruh bisa terdapat pada komponen media atau komponen komunikan
sehingga efek yang diharapkan tak kunjung tercapai.
Universitas Sumatera Utara
23
Dalam proses komunikasi seorang komunikator akan sukses apabila ia berhasil menunjukkan source credibility, artinya menjadi sumber kepercayaan
bagi komunikan. Kepercayaan komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian
komunikator dalam bidang tugas pekerjaannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Seorang ahli hukum akan mendapat kepercayaan apabila ia berbicara mengenai
masalah hukum. Demikian pula seorang dokter akan memperoleh kepercayaan kalau ia membahas masalah kesehatan.
Kepercayaan kepada komunikator mencerminkan bahwa pesan yang disampaikan kepada komunikan dianggap benar dan sesuai dengan kenyataan
empiris. Jadi seorang komunikator menjadi source of credibility disebabkan adanya ethos pada dirinya yaitu apa yang dikatakan oleh Aristoteles, dan yang
hingga kini tetap dijadikan pedoman yaitu good sense, good moral character dan good will, yang oleh para cendikiawan modern diterjemahkan menjadi itikad baik
good intentions, dan dapat dipercaya thrustworthiness dan kecakapan atau kemampkuan competence or expertness. Berdasarkan hal itu komunikator yang
ber-ethos menunjukkan bahwa dirinya mempunyai itikad baik, dapat dipercaya dan mempunyai kecakapan dan keahlian Effendy, 2007:306.
Universitas Sumatera Utara
24
I.6.5. Efek Komunikasi Massa
Efek komunikasi massa ini pada dasarnya memberikan penjelasan dimana terdapat efek tertentu akibat dari pesan yang disampaikan oleh media kepada
komunikannya http:digilib.petra.ac.id Setiap aktivitas komunikasi akan menimbulkan pengaruh atau efek baik
terhadap individu maupun masyarakat, dan bertalian dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Bukan saja pada seseorang, melainkan juga pada orang banyak atau
masyarakat. Efek suatu komunikasi massa adalah berupa realitas kemasyarakatan yang pada dasarnya dimulai dari individu-individu yang jumlahnya tak terbatas.
Efek dari pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media massa timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu efek melekat pada
khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. Efek dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu:
1. Efek kognitif yaitu berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti yang
tadinya bingung menjadi merasa jelas. 2. Efek afektif yaitu berkaitan dengan perasaan. Akibat dari membaca surat
kabar atau majalah, mendengarkan radio, menonton acara televisi atau film bioskop dapat menimbulkan perasaan tertentu pada khalayak.
3. Efek konatif yaitu berkaitan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu tindakan atau kegiatan. Efek konatif tidak
langsung timbul sebagai akibat terpaan media massa, melainkan didahului
Universitas Sumatera Utara
25
oleh efek kognitif dan afektif. Dengan kata lain timbulnya efek konatif setelah muncul efek kognitif dan efek afektif Effendy, 2007:318.
I.6.6. Sikap