Design and Prototype Rancangan dan Prototipe

6. Admin dapat menyiarkan konten melalui internet protocol : Untuk menyiarkan konten dibutuhkan fungsi tsudpsend dengan parameter- parameter yang telah dijelaskan pada bab II.

4.3.3. Design and Prototype Rancangan dan Prototipe

Setelah analisis kebutuhan selesai maka tahap selanjutnya adalah perancangan dan pembuatan prototype bagaimana aplikasi antarmuka ini akan berjalan. Tahap perancangan design adalah membuat spesifikasi aplikasi, spesifikasi yang akan dibuat berdasarkan pada langkah berikut : 1. UML Unified Modeling Language, Unified Modelling Language UML adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. UML mendefinisikan berbagai jenis diagram, dalam rancangan ini menggunakan tiga diagram, yaitu : Usecase Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Sequence diagram analis untuk menggambarkan interaksi dinamis antara obyek dalam suatu sistem informasi. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Gambar 4.6. Usecase Diagram Gambar 4.7. Sequence Diagram 1. Admin melakukan login untuk mengawali sistem. 2. Admin memasukkan username. 3. Admin memasukkan password. 4. Proses ke tahap selanjutnya yaitu konfigurasi sistem. 5. Sistem akan mengecek apakah jaringan telah diberi ID dengan mengecek keberadaan file konfigurasi. 6. Jika jaringan belum dikonfigurasi, maka sistem akan meminta admin untuk memasukkan username dan network name. 7. Admin memasukkan username dan network name. 8. Masuk ke dalam form Utama diawali dengan tampilan tab video. 9. Admin kemudian diminta untuk memasukan data PID video dimulai dari 150, kemudian Service provider dan Service Name. 10. Admin bebas milih size video dan ratio sesuai dengan pilihan yang tersedia pada aplikasi. 11. Admin mulai mengunduh video dengan menekan tombol browse file, dan memilih video yang akan disiarkan. 12. Informasi jumlah video yang telah akan keluar pada field jumlah video 13. Kemudian admin akan mengeklik tombol convert, dan filter, tombol-tombol ini akan aktif sesuai dengan urutan sistem seperti diagram diatas. 14. Klik tombol check birate dan hasil akan tertera pada field Jumlah Birate. 15. Klik Tombol Muxing, maka semua file akan dilakukan multiplexing dengan parameter-parameter tabel PSI yang telah ditetapkan. 16. Sistem akan meminta admin untuk memasukkan IP dan port server pemancar. 17. Admin memasukkan IP dan port server kemudian mengklik tombol play pada Tab Play. Gambar 4.8. Class Diagram Pada Class Diagram terdapat empat kelas yang terdiri dari: 1. Kelas Login Kelas ini merupakan kelas yang berfungsi untuk mengautentikasi pengguna aplikasi. 2. Kelas Mux Kelas ini dapat dikatakan kelas utama karena pada kelas ini terdapat proses- proses masukan data, pilih size video dan ratio kemudian, upload, convert, filter, check bitrate, multiplexing, dan playout. 3. Kelas PSIGenerator Kelas in merupakan kelas untuk melakukan pengelolaan pada tabel PSI yang digunakan pada penyiaran. 4. Kelas SimpanKonfig Kelas ini berfungsi sebagai pendefinisian nama jaringan dan ID Region jaringan. 2. Perancangan bagan alir process flowchart. Ya Tidak Gambar 4.9. Flowchart proses Video Mulai Masukan Data Konversi file video jadi .ts Filter file .ts Hasil video.ts Tambah Video Muxing Video Broadcast Video Check bitrate Selesai Berikut ini merupakan potongan program berdasarkan flowchart proses. Dibawah ini merupakan coding untuk proses konversi video. Dan dibawah ini adalah coding untuk proses filter video. Sehingga data video yang tertinggal hanya PID video dan PID audio. Sedangkan coding berikut adalah coding untuk tombol next. Tombol next ini memiliki fungsi untuk menghilangkan data yang telah pernah kita masukan, kemudian setelah tombol ini ditekan String convert=ffmpeg ‐i +jLokasiFile.getText+ ‐ar 22050 ‐ab 128k ‐b 2500k + ‐r 24 ‐maxrate 5000k ‐bufsize 256k ‐vcodec mpeg2video ‐s +size+ ‐aspect +ratio+ + ‐acodec mp2 ‐map 0:0 ‐map 0:1 ‐mpegts_start_pid 0x+jPIDVideo1.getText+ + ‐metadata service_provider=+jServisprovider.getText+ ‐ metadata service_name=+jServisname.getText+ ‐y +folderUser+temps+ini+.ts; String[] fs = new String[3]; fs[0] = binsh;fungsi linux untuk buka consul baru fs[1] = ‐c; fs[2] = tsfilter +folderUser+temps+ini+.ts ++Integer.parseIntjPIDVideo1.getText,16+ ++Integer.parseIntjPIDVideo1.getText,16+1++folderUser +temps+ini+f.ts; maka, tombol browse akan aktif dan tombol next tidak dapat difungsikan. Coding untuk langkah selanjutnya adalah memprediksi bitrate, hasil prediksi ini akan berfungsi dalam proses muxing. Dibawah ini merupakan inti untuk memproses prediksi birate. Muxing merupakan proses inti yang harus dilakukan agar video tersebut dapat disiarkan. Proses muxing ini akan menggunakan video yang telah melewati proses konversi, filter dan check bitrate. private void nextButtonActionPerformedjava.awt.event.ActionEvent evt { jLokasiFile.setText; Jbirate.setText; jPIDVideo1.setText; jServisprovider.setText; jServisname.setText; jBrowseFile.setEnabledtrue; nextButton.setEnabledfalse; } String predict = tspcrmeasure +av+ 4000000; textsum = mkfifo +folderUser+tempsfifomuxed.ts;mkfifo +folderUser+tempsfifoloop.ts; + tscbrmuxer + Dan yang terakhir adalah untuk menyiarkan siaran tv digital yang telah melewati proses-proses diatas. Dibawah ini merupakan into untuk melakukan proses penyiaran konten TV digital. combine =tsudpsend +folderUser+tempsfifoloop.ts +jIPServer.getText+ +jPortServer.getText+ +sumbitrate; 3. Perancangan antar muka user interface. a. Desain Prototype Login Layar login adalah layar awal pada perangkat lunak penyiaran IPTV. Fungsi dari layar ini adalah sebagai kondisi awal program untuk bisa masuk dan mengakses layar-layar lainnya. Gambar 4.10. Layar Login Layar ini hanya dapat di akses oleh admin, karena user dan password hanya admin yang mengetahui. Jika user dan password tidak sesuai dan juga kosong, maka ketika akan muncul peringatan kesalahan user atau kesalahan password. admin tidak dapat masuk ke layar selanjutnya. Welcome To IPTV User : Pass : Login b. Desai untuk yang dima video c. Desa rekam in Prototype Layar Ko k memberi digunakan asukkan dal o yang diun Konfigurasi Gamba onfigurasi S nama pada n. Adapun lam tabel P duh. ain Prototype Pada Tab man dan aka e Tab Video b video pe an ditonton i Sistem r 4.11. Layar Sistem ada a jaringan s nama jarin PSI dan dil enyiar akan oleh klien. Gambar 4.1 r Simpan Ko lah layar y ebagai iden ngan yang lakukan mu n menyiark 2. Layar Tab nfigurasi yang digun ntitas dari s diinputkan ultiplex ber kan video-v Video nakan server akan rsama video Pada tab video ini akan diawali dengan mengisi kotak kosong sebelum mengunduh file video dari penyimpanan konten dengan mengklik browse. Setelah memilih video maka hasil jumlah video akan tampil maka proses convert dilakukan. Filter hanya dapat dilakukan bila proses convert selesai dan check bitrate hanya bisa dilakukan juga bila proses filter telah selesai. Jumlah video yang akan disiarkan maksimal sebanyak enam video. Hal ini dikarenakan untuk menghindari jumlah bitrate yang terlalu besar sehingga mempengaruhi kualitas layanan keterbatasan spesifikasi hardware juga mempengaruhi. Setelah semua proses selesai, maka admin akan mengklik tombol muxing. Proses muxing akan dilakukan terhahap file-file video yang telah melewati proses-proses seperti penjelasan di atas. PAT, PMT, SDT, dan NIT yang telah ditetapkan. d. Desain Prototype Tab Play Prototipe yang terakhir adalah Playout. Pada antarmuka ini berfungsi sebagai konfigurasi server untuk dapat melakukan perintah siar melalui jaringan IP. Gambar 4.13. Layar Tab Play Pada antarmuka ini, admin diminta untuk mengisikan IP server pemancar dan port. Setelah itu dengan mengklik tombol “play”, maka sistem akan menjalankan perintah: tsudpsend [file.ts] [ip] [port] [bitrate]

4.3.4. Evaluate and Refine Evaluasi dan Perulangan