Evaluate and Refine Evaluasi dan Perulangan

Gambar 4.13. Layar Tab Play Pada antarmuka ini, admin diminta untuk mengisikan IP server pemancar dan port. Setelah itu dengan mengklik tombol “play”, maka sistem akan menjalankan perintah: tsudpsend [file.ts] [ip] [port] [bitrate]

4.3.4. Evaluate and Refine Evaluasi dan Perulangan

Tahap ini akan dilakukan analisa kembali terhadap rancangan yang telah disusun sebelumnya, dan akan dilakukan perbaikan terhadap rancangan bila diperlukan. Evaluasi dilakukan pada kasus ini oleh admin, apakah rancangan prototipe sudah sesuai dengan harapan admin. Jika sesuai maka tahap selanjutnya akan dilakukan, jika tidak maka langkah 1,2 dan 3 diperbaiki. Berikut ini evaluasi kembali mengenai proses rancangan seperti yang telah dijelaskan pada tahap prototipe : 1. Proses Download Video Admin dapat memilih video dengan format mp4, wmv, flv, mpg, asf, mov, avi, mkv dengan mudah dengan menggunakan aplikasi yang dirancang. Sebelum mengunduh video terlebih dahulu admin harus mengisi kolom kosong diatas kolom upload video, dan dapat memilih size resolusi video yang diinginkan serta ratio video yang sesuai dengan video yang diunduh. Fungsi dari ratio sendiri untuk menjaga ukuran dari video tetap proposional sesuai dengan file asli. 2. Proses PID Paket ID Admin harus memasukkan PID video pada kolom yang telah tersedia. Adapun informasi tersebut akan dimanfaatkan dalam pembuatan tabel PSI pada saat multiplexing. 3. Proses Chanel Nama channel sesuai dengan nama service provider dan service name pada pengisian form pada tab video. 4. Proses Convert dan Filter Tahap ini dapat terlaksana jika admin telah mengunduh file. Proses ini akan memanfaatkan fungsi-fungsi dari FFMPEG untuk proses convert dan OpenCaster untuk filter. Video yang telah diunduh merupakan file dengan format non transport stream, oleh karena itu perlu dilakukan proses convert video menjadi format .ts transport stream. Setelah proses convert maka perlu melakukan proses filter yaitu menghilangkan informasi dari video kecuali PID yang telah ditentukan pada pengisian form PID video. 5. Proses Bitrate Proses pengecekan bitrate perlu dilakukan untuk mengetahui berapa besar Bit rate setiap video. Bit rate adalah ukuran tingkat kandungan informasi dalam aliran video. Hal ini diukur dengan menggunakan bit per detik bits atau bps unit atau Megabits per detik Mbits. Tingkat bit yang lebih tinggi memungkinkan kualitas video yang lebih baik. 6. Proses Multiplexing Multiplexing adalah teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver Mux. Pada aplikasi ini yang dirancang, admin dapat melakukan proses muxing secara otomatis. 7. Proses Penyiaran Admin dapat melakukan playout siaran secara otomatis dengan mudah tanpa harus direpotkan dengan sintaks-sintaks pada Open Caster serta mampu memancarkan melalui jaringan IP. Menggunakan Default untuk IP adalah 224.0.1.2, port video : 1234. 4.3.5. Complete Detailed Design and Production Melengkapi detail Rancangan dan Produksi Pada tahap ini akan dilakukan proses produksi pembuatan aplikasi antarmuka, dimana protyping yang sudah disepakati akan diterjemahkan kedalam bahasa pemograman yang sesuai. Aplikasi ini dibuat menggunakan editor : Netbeans dan multimedia tools : OpenCaster, ffmpeg. Rancangan latar belakang aplikasi dirancang menggunakan Adobe Photoshop CS2. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan proses produksi adalah konfigurasi server. Untuk dapat menjalankan aplikasi yang dibuat, maka server perlu dikonfigurasi sedemikian sehingga aplikasi dapat berfungsi dengan baik. Adapun konfigurasi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Alamat IP sudo ifconfig eth0 192.168.0.1 netmask 255.255.255.0 Perintah di atas berguna untuk mengatur IP dari server. 2. Multicast Routing route add –net 224.0.0.0 netmask 240.0.0.0 dev eth0 Perintah diatas digunakan untuk mengkonfigurasi routing agar dapat menerapkan routing secara multicast. 3. OpenCaster Langkah-langkah yang dilakukan dalam instalasi OpenCaster dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Download OpenCaster 3.1 di http:www.avalpa.com b. Klik kanan pada “OpenCaster 3.1.tar” dan pilih Extract Here. c. Buka file install di dalam folder OpenCaster 3.1 Pada file ini terdapat persyaratan paket dependency yang harus terinstal pada Ubuntu sebelum dapat menginstal OpenCaster. d. Menginstal beberapa paket melalui System Administration Synaptic Package Manager yaitu: binutils; gcc; gcc-4.3; libc6-dev; libgomp; linux-libc-dev; make; python-dev; python2.5-dev; zlib1g-dev kemudian klik Apply. e. Buka terminal kemudian pindah direktori menuju folder OpenCaster 3.1. Kemudian lakukan 2 perintah, yaitu: make make install 4. FFMPEG Beberapa package yang perlu diunduh melalui System Administration Synaptic Package Manager adalah: a. ffmpeg b. libavcodec52 c. libavformat52 5. Netbeans Untuk dapat menggunakan NetBeans, diperlukan dua perangkat lunak yaitu: a. Netbeans IDE Instalasi Netbeans IDE dapat dilakukan melalui System Administration Synaptic Package Manager . Centang Netbeans kemudian klik Apply. b. Java Development Kit JDK Langkah-langkah yang dilakukan dalam instalasi Java Development Kit dapat dijabarkan sebagai berikut: • Download JDK pada website http:java.sun.comjavasedownloads index.jsp • Execute file yang telah di-download dengan perintah .[nama_file] 6. External Jar yang Digunakan External jar merupakan class-class tambahan yang digunakan untuk membuat aplikasi. Beberapa External jar yang digunakan adalah: a. commons-vfs-1.0.jar b. commons-logging-1.1.1.jar c. commons-net-ftp-2.0.jar d. VFSJFileChooser-0.0.3.jar Setelah semua perangkat lunak yang diperlukan selesai diinstal, maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan perancangan pada perangkat lunak. 7. Adobe Photoshop a. Langkah awal, instal program Wine di Linux. b. Lalu klik kanan pada Adobe Photoshop Setup.exe dan klik Open dengan program loader Windows Wine. c. Proses instalasi akan dimulai secara otomatis. Setelah Adobe Photoshop terinstall di Linux, untuk membukanya tinggal klik ke Applications - Wine - Programs- Adobe Photoshop. Setelah proses konfigurasi server selesai maka proses produksi aplikasi dapat dilakukan. Proses pembuatan aplikasi menggunakan editor Netbeans dan perancangan latar belakang menggunakan Adobe Photoshop CS 2. 1. Proses pada editor Netbeans Pada proses ini akan dilakukan implementasi dari rancangan- rancangan yang telah diuraikan pada subbab sebelumnya. Proses peneranapan prototype untuk antarmuka dilakukan, dan pengkodingan untuk proses convert, filter, check bitrate dan muxing diterapkan. Hasil coding akan terdapat pada lampiran coding. Pengkodingan disini lebih kepada agar fungsi-fungsi dari OpenCaster dan FFMPEG dapat berjalan secara otomatis sesuai dengan tahap perintah yang akan dilaksanakan oleh admin nanti. Pengkodingan juga dilakukan untuk dapat melakukan proses login, konfigurasi sistem dan pembuatan tabel PSI untuk proses muxing bisa berjalan. Aplikasi ini juga akan membuat folder sementara untuk menyimpan hasil video konversi dan filter serta file-file mptssdt.ts, mptsnit.ts, mptspat.ts, fifomuxed.ts, dan fifoloop.ts. Gambar dibawah ini merupakan penerapan perancangan dari layar utama Tab Video. Gambar 4.14. Layar Utama. Dari gambar di atas terlihat komponen yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan, JFrame, JMenuBar, JPanel, JTabbed, JTextField, JButton dan JLabel. JMenuBar untuk membuat menu pada bar aplikasi, terdapat tiga menu yaitu File, Setting dan Help. JTabbed berfungsi untuk membuat dua tabulasi yaitu video dan Play, dimana tab video untuk proses convert dan filter sedangkan tab Play untuk menyiarkan siaran konten TV digital. JTextField memiliki dua fungsi, yaitu untuk memasukan data yang diperlukan dalam proses convert dan fungsi yang satu lagi untuk menampilkan hasil dari proses seperti menampilkan jumlah video dan hasil dari check Bitrate. JButton untuk melaksanakan proses-proses yang ingin dilakukan oleh admin sesuai dengan urutan, fungsi awal dari setiap button atau tombol adalah disable atau tidak aktif, dimana tombol nanti akan aktif setelah melewati proses sesuai dengan flowchart proses yang telah dirancang sebelumnya. JLabel digunakan untuk memberikan informasi pada setiap textfield yang ada. Coding dari setiap fungsi dan proses yang ada akan dilampirkan pada lampiran coding. 2. Proses pada peracangan latar belakang Agar tampilan dari setiap layar lebih menarik maka dibuat sebuat layar belakang yang menarik dan sesuai. Pembuatan layar belakang tersebut dilakukan menggunakan AdobePhotoshop CS 2. Gambar dibawah ini merupakan perancangan latar belakang utama. Terdapat tiga rancangan latar belakang, pertama rancangan latar belakang login, layar utama dan konfigurasi. Gambar 4.15. Perancangan Latar Belakang

4.3.6. Release and Follow Up Rilis dan tindakan lanjut