37
E. Teknik Pengumpul Data
Sementara teknik pengumpul data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Angket
Angket adalah jenis alat pengumpul data dimana responden yang menjadi sample diminta mengisi pertanyaan atau pernyataan yang
disajikan angket. Penggunaan angket disini dimaksudkan untuk mengambil data tentang prestasi belajar Fiqih, yaitu untuk
membandingkan prestasi belajar antara siswa yang berasal dari MTs dan siswa yang berasal dari SMP di MA Manaratul Islam Cilandak. Berikut ini
adalah kisi-kisi instrumen angket prestasi
Tabel. 7 Kisi-kisi Instrumen Angket Prestasi Belajar Fiqih
Siswa MA Manaratul Islam Cilandak No
Komponen Prestasi Belajar Fiqih
Indikator Item
Pertanyaan
1 Minat
Menyukai pelajaran Fiqih Kehadiran di kelas
Mengerti terhadap materi Mengerjakan tugas
Pemenuhan kebutuhan 1, 2, 3, 4, 5, 6
dan 20
2 Motivasi Mengulangi
pelajaran Bertanya di kelas
Meminta bantuan 7, 8, dan 9
3 Bakat
Lancar membaca Al-Qur’an Nilai akademis
Tidak kesulitan 10, 11, dan
12
4 Lingkungan sosial
Guru Orang tua atau keluarga
13, 14, 15, 16, 17, 18,
dan 19
38
2. Observasi
Penggunaan teknik ini dimaksudkan untuk mengangkat data yang ada di sekolah dengan mengamati secara langsung. Penggunaan teknik ini
dimaksudkan agar penulis mendapatkan data mengenai keikutsertaan siswa dalam proses belajar mengajar dan kondisi obyektif lokasi
penelitian. 3.
Wawancara Teknik ini penulis gunakan untuk mengetahui sejarah, visi dan misi
MA Manaratul Islam Cilandak Jakarta Selatan serta prestasi belajar Fiqih. Untuk itu penulis mengadakan wawancara dengan kepala sekolah dan guru
Fiqih MA Manaratul Islam Cilandak. Wawancara terhadap guru Fiqih juga terkait pada perbedaan prestasi belajar Fiqih antara siswa yang berasal dari
MTs dan siswa yang berasal dari SMP. 4.
Studi Dokumentasi Studi dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data
tambahan berupa profil sekolah, data guru, dan siswa.
F. Teknik Pengolahan, Analisis, dan Interpretasi Data
Yang termasuk langkah-langkah dalam pengolahan, analisis dan Interpretasi data adalah:
4
1. Persiapan: Mengecek kelengkapan data dan instrument yang sesuai dengan
data yang akan dikumpulkan. 2.
Tabulasi data: Mengajukan data yang diperoleh sebagai hasil penelitian. 3.
Analisis data: Menganalisa data yang sudah ditabulasikan dengan membandingkan antara satu sampel dengan sampel lainnya.
Langkah pertama yamg dilakukan adalah membuat prosentase hasil angket yang telah diperoleh dengan menggunakan rumus distribusi
frekuensi, yaitu: P =
N F
x 100 P : Tingkat presentase
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek…..h. 209
39
F : Frekuensi dari hasil jawaban N : Jumlah responden
Langkah selanjutnya adalah dengan menghitung perbandingan mean keduanya, mencari standar deviasi keduanya yang kemudian
mencari “t” signifikansi 1 dan 5 dan terakhir menginterpretasikan hasil konsultasi “t” tersebut secara akurat sehingga dapat diperoleh suatu
kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan uji test “t” untuk menolak atau
menerima hipotesis nihil tentang ada atau tidaknya perbedaan dua mean sampel secara signifikan, “t” disini merupakan suatu angka atau koefisien
yang melambangkan derajat perbedaan mean kedua kelompok sample yang diteliti. Besarnya “t” sama dengan selisih kedua mean sample, dibagi
dengan standar error perbedaan dua sample; atau apabila kita formulasikan kedalam bentuk rumus adalah sebagai berikut:
t =
2 1
2 1
M M
SE M
M
−
−
Keterangan: M
1
= Mean nilai rata-rata hasil belajar Fiqih sampel kelompok 1 MTs
M
2
= Mean nilai rata-rata hasil belajar Fiqih sampel kelompok 2 SMP
2 1
M M
SE
−
= Standar error perbedaan dua mean sample 4.
Interpretasi data: terhadap “t” yang telah kita peroleh dari hasil perhitungan lazim disebut t
bservasi
dengan diberi lambang t
o
selanjutnya diberikan interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “t” Tabel harga
kritik ”t” yang sebelumnya dicari terlebih dahulu dicari derajat kebebasannya df atau db dengan rumus df atau db = N
2
2 1
− +N
dengan ketentuan sebagai berikut: 1.
Jika t
o
sama dengan atau lebih besar dari pada harta kritik “t” yang tercantum dalam tabel diberi lambang t
t
maka hipotesis nihil yang
40
mengatakan tidak adanya perbedaan mean dari kedua sampel ditolak, berarti perbedaan mean dari kedua sampel itu adalah perbedaan yang
signifikan. 2.
Jika t
o
lebih kecil dari pada t
t
maka hipotesis nihil yang mengatakan tidak adanya perbedaan mean dari kedua sampel yang bersangkutan
disetujui. Berarti perbedan mean dua sampel itu bukanlah perbedaan mean yang signifikan, melainkan perbedaan yang terjadi secara
kebetulan saja by chance sebagai akibat Sampling Error.
5
5
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta Raja: Grafindo Persada, 2007, h. 284
BAB IV HASIL PENELITIAN