2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
melebihi batas yang ditetapkan Depkes RI, 2000. Salah satu cara yang dilakukan adalah menggunakan teknik iradiasi gamma.
Teknik iradiasi gamma mampu mengawetkan bahan pangan dan bahan tanaman obat sehingga dapat memperpanjang masa simpan. Penggunaan iradiasi
gamma memiliki beberapa keunggulan, diantaranya mempunyai daya tembus tinggi terhadap bahan, tidak menaikkan suhu bahan yang diproses, bahan dapat
diiradiasi setelah dikemas, tidak meninggalkan residu dan ramah lingkungan Winarno et al., 2010.
Penelitian mengenai efek iradiasi gamma terhadap aktivitas tanaman sudah banyak diteliti. Besarnya dosis iradiasi mempengaruhi aktivitas tanaman yang
diiradiasi. Iradiasi gamma pada 10 kGy pada ekstrak air sambiloto tidak mengganggu aktivitasnya sebagai anti-inflamasi A, Mamatha et al., 2010.
Iradiasi gamma dengan dosis ≥ 10 kGy pada simplisia daging mahkota dewa dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh semua bakteri serta kapang
khamir yang ada tetapi terjadi penurunan secara nyata pada aktivitas sitotoksik ekstrak etanol Winarno et al., 2010. Aktivitas antioksidan pada rimpang temu
putih menurun pada dosis 20 kGy Almeida et al., 2011. Iradiasi gamma telah digunakan oleh industri herbal untuk pengawetan.
Namun, pengaruh iradiasi terhadap aktivitas ekstrak dan kombinasi ekstrak masih sangat minim sehingga perlu dilakukan penelitian. Oleh karena itu, pada
penelitian ini akan dilakukan pengaruh iradiasi gamma pada aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol temu putih Curcuma zedoaria Christm. Roscoe. dan
sambiloto Andrographis paniculata Ness terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923.
1.2 Rumusan Masalah
Belum dilakukannya penelitian mengenai pengaruh iradiasi gamma terhadap aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol temu putih dan sambiloto TS.
3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh iradiasi gamma dengan dosis 10 kGy terhadap aktivitas antibakteri TS menggunakan metode difusi silinder.
b. Untuk mengetahui pengaruh iradiasi gamma dengan dosis 10 kGy terhadap aktivitas antibakteri TS menggunakan metode dilusi agar.
1.4 Manfaat Penelitian
Mendapatkan informasi mengenai aktivitas antibakteri TS hasil iradiasi gamma pada dosis 10 kGy.
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Temu Putih Curcuma zedoaria
2.1.1 Klasifikasi
Klasifikasi tanaman temu putih Curcuma zedoaria adalah sebagai berikut: Divisi
: Spermatophyta Subdivisi
: Angiospermae Kelas
: Monocotyledoneae Ordo
: Zingiberales Famili
: Zingiberaceae Genus
: Curcuma Species
: Curcuma zedoaria Christm
. Roscoe. Hutapea et al., 1993
2.1.2 Deskripsi
Temu putih Curcuma zedoaria Christm
. Roscoe. merupakan tanaman berbentuk semak dengan tinggi ± 2 m Hutapea et al., 1993.
a. Batang :
Semu, silindris, lunak, batang di dalam tanah membentuk rimpang, hijau pucat.
b. Daun :
Tunggal, lonjong, ujung meruncing, pangkal tumpul, panjang 0,6-1 m, lebar 10-20 cm, pertulangan menyirip, tipis, berbulu halus, hijau bergaris ungu.
c. Bunga :
Majemuk, bentuk tabung, di ketiak daun, panjang 7-15 cm, benang sari melekat pada mahkota, panjang ± 0,5 cm, tangkai putik panjang ± 2 cm,
putih, mahkota lonjong, panjang ± 2 cm, putih. d. Buah
: Kotak, bulat, diameter 2-4 mm, hijau.
e. Biji :
Bulat, hitam. f.
Akar :
5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Serabut, putih.
2.1.3 Nama daerah
Koneng bodas Sunda, temu putih Jawa Bermawie et al., 2007.
2.1.4 Kandungan Kimia
Kurkumin, minyak atsiri terdiri dari α-pinene, D-camphene, cineol, D-camphor, D-borneol, sesquiterpen alkohol, zingiberene, tanin, saponin, polifenol,
demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin, kurzerenon, kurdion, germakron, dan flavonoid Bermawie et al., 2007; Hutapea et al., 1993; Prajapati et al., 2007.
2.1.5 Manfaat Tumbuhan
Tanaman ini berkhasiat sebagai obat pencuci darah, kanker, peluruh dahak, perut kembung, obat penguat setelah nifas, obat cacing, menyembuhkan sariawan, dan
penambah nafsu makan Bermawie et al., 2007. Ekstrak etanol rimpang temu putih
memiliki aktivitas
antimikroba terhadap
Streptococcus mutans,
Staphylococcus aureus, Enterococcus faecalis, Bacillus subtilis, dan Candida albicans Bugno, et al., 2007; Wilson et al., 2005.
2.2 Tanaman Sambiloto Andrographis paniculata