Latar Belakang Pengaruh Iradiasi Gamma pada Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25

1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini penggunaan obat bahan alam khususnya ekstrak tanaman lebih banyak dipakai dibanding serbuk simplisia, selain karena penggunaannya bisa lebih sederhana, dari segi bobot pemakaiannya lebih sedikit dibanding dengan bobot tumbuhan asalnya BPOM RI, 2005. Banyaknya khasiat yang diberikan oleh senyawa-senyawa di dalam ekstrak menjadikan ekstrak sebagai pilihan utama dalam menjaga dan mempertahankan kesehatan, maupun untuk pengobatan suatu penyakit BPOM RI, 2008. Beberapa contoh diantaranya ekstrak rimpang temu putih Curcuma zedoaria dan ekstrak herba sambiloto Andrographis paniculata. Ekstrak rimpang temu putih memiliki aktivitas sebagai antibakteri, antifungi, antiamuba, antioksidan, antialergi, analgesik, dan antikanker Lobo et al., 2008; Chen et al., 2008; Harahap et al., 2008. Selain ekstrak rimpang temu putih, ekstrak herba sambiloto memiliki aktivitas sebagai antimikroba, antiparasit, antioksidan, antiinflamasi, dan antihiperglikemik Akbar S, 2011. Adanya khasiat dari tanaman tersebut mendorong industri herbal untuk memproduksi sediaan-sediaan berupa ekstrak. Penggunaan kombinasi ekstrak yang beredar dipasaran semakin meningkat dan sangat jarang industri herbal menggunakan satu jenis ekstrak. Salah satu contohnya kombinasi ekstrak temu putih dan sambiloto yang dikemas dalam bentuk sediaan farmasi. Ekstrak etanol rimpang temu putih memiliki aktivitas antimikroba terhadap Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus, Enterococcus faecalis, Bacillus subtilis, dan Candida albicans Bugno, et al., 2007; Wilson et al., 2005. Sedangkan ekstrak etanol sambiloto memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli, Klebsiella pneumonia, Proteus vulgaris, dan Bacillus subtilis Abubacker MN and S, Vasantha. 2010; A, Hosamani P et al., 2011. Obat yang beredar harus memiliki khasiat, mutu, serta keamanan yang nyata dan teruji secara ilmiah BPOM RI, 2008. Ekstrak tumbuhan obat yang dibuat dari simplisia nabati harus memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak boleh mengandung mikroba patogen dan tidak mengandung mikroba non patogen 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melebihi batas yang ditetapkan Depkes RI, 2000. Salah satu cara yang dilakukan adalah menggunakan teknik iradiasi gamma. Teknik iradiasi gamma mampu mengawetkan bahan pangan dan bahan tanaman obat sehingga dapat memperpanjang masa simpan. Penggunaan iradiasi gamma memiliki beberapa keunggulan, diantaranya mempunyai daya tembus tinggi terhadap bahan, tidak menaikkan suhu bahan yang diproses, bahan dapat diiradiasi setelah dikemas, tidak meninggalkan residu dan ramah lingkungan Winarno et al., 2010. Penelitian mengenai efek iradiasi gamma terhadap aktivitas tanaman sudah banyak diteliti. Besarnya dosis iradiasi mempengaruhi aktivitas tanaman yang diiradiasi. Iradiasi gamma pada 10 kGy pada ekstrak air sambiloto tidak mengganggu aktivitasnya sebagai anti-inflamasi A, Mamatha et al., 2010. Iradiasi gamma dengan dosis ≥ 10 kGy pada simplisia daging mahkota dewa dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh semua bakteri serta kapang khamir yang ada tetapi terjadi penurunan secara nyata pada aktivitas sitotoksik ekstrak etanol Winarno et al., 2010. Aktivitas antioksidan pada rimpang temu putih menurun pada dosis 20 kGy Almeida et al., 2011. Iradiasi gamma telah digunakan oleh industri herbal untuk pengawetan. Namun, pengaruh iradiasi terhadap aktivitas ekstrak dan kombinasi ekstrak masih sangat minim sehingga perlu dilakukan penelitian. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan pengaruh iradiasi gamma pada aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol temu putih Curcuma zedoaria Christm. Roscoe. dan sambiloto Andrographis paniculata Ness terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923.

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 53 68

Pengaruh Iradiasi Gamma terhadap Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) pada Bakteri Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus

2 21 86

AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) DAN KULIT Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Rimpang Temu Putih (Curcuma Zedoaria (Berg.) Roscoe) Dan Kulit Kayu Lawang Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan

0 3 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) DAN KULIT KAYU Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Rimpang Temu Putih (Curcuma Zedoaria (Berg.) Roscoe) Dan Kulit Kayu Lawang Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus

0 1 15

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT PUTIH (Curcuma mangga Val.) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 6538 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit Putih (Curcuma mangga Val.) Terhadap Staphylococcus Aureus ATCC 6538 DAN

0 1 15

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT PUTIH (Curcuma mangga Val.) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 6538 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit Putih (Curcuma mangga Val.) Terhadap Staphylococcus Aureus ATCC 6538 DAN

2 10 17

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Shigella sonnei ATCC 9290, Dan Escherichia coli ATCC 25

0 1 11

BAB 1 Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Shigella sonnei ATCC 9290, Dan Escherichia coli ATCC 25922.

0 2 9

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol Bunga Petai (Parkia speciosa) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.

2 24 145

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol Daun Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.

2 18 141