2.3.1 Proses Sederhana.
Pada proses sederhana ini kayu atau bahan baku arang dimasukkan kedalam tanah yang terlebih dahulu digali atau kedalam bak beton. Kayu atau bahan bahan baku arang
disusun sedemikian rupa sampai galian tanah atau bak tadi penuh. Kemudian kayu atau bahan baku arang tadi dibakar sampai mengeluarkan asap putih yang tebal. Setelah
muncul asap putih kemudian galian tanah atau bak ditutup rapat. Biarkan sampai asap tidak muncul lagi. Setelah itu arang siap diambil untuk dikemas.
2.3.2 Proses Moderen.
Pada proses moderen proses pembuatan arang ada beberapa cara yaitu : a.
Proses dengan kiln. b.
Proses destilasi destruktif. c.
Proses briket arang. A.
Proses dengan kiln. Pada proses kiln kayu atau bahan baku arang dibakar di dalam kiln semacam
oven pengering dengan suhu pengarangan yang dapat mencapai 400-1600
o
C. Waktu pengolahannya 2 sampai 30 hari. Ada beberapa jenis kiln, yang dibedakan menurut
bentuk dan bahan konstruksinya, yaitu kiln tanah liat atau batu, kiln kubah, kiln sarang lebah atau empat persegi panjang. Kapasitas produksi pengolahan bergantung pada
volume kiln, yaitu antar 150 kg hingga 30 ton arang untuk setiap pembakaran. B.
Proses destilasi destruktif. Pada cara ini, alat yang digunakan dapat berbentuk penyuling atau oven
semacam tungku pemanas. Pemanasan dapat dilakukan di luar atau di dalam alat itu.
Arganda Mulia : Pemanfaatan Tandan Kosong Dan Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Briket Arang, 2007 USU e-Repository © 2008
Pemanasannya biasanya dilakukan dengan mengalirkan gas panas yang tidak bereaksi. Suhu maksimum pengolahan sekitar 400
o
C sampai 500
o
C dalam waktu 20 sampai 30 jam. Arang yang dihasilkan berbentuk batangan atau serbuk.
C. Proses briket arang
Selain bentuk arang yang telah disebutkan diatas berdasarkan perkembangan teknologi ada satu jenis lagi arang. Arang yang dimaksud adalah briket arang. Arang
yang dibuat berdasarkan pencampuran bahan-bahan yang memiliki nilai karbon tinggi dan dengan memampatkannya pada tekanan tertentu serta memanaskan pada suhu
tertentu sehingga kadar airnya bisa ditekan seminimum mungkin sehingga dihasilkan bahan bakar yang memiliki densitas yang tinggi, nilai kalor yang tinggi serta asap
buangan yang minimum. Pembuatan briket arang dilakukan dengan metode langsung dalam suatu
kilnreaktor dengan kondisi pembakaran dan udara yang terkontrol. Biomassa sebagai bahan baku perlu dikeringkan terlebih dahulu untuk menurunkan kadar air dari sekitar
60 menjadi 20 . Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari di atas rak-rak kayu. Untuk memudahkan pengeringan, biomassa perlu dipotong-potong terlebih
dahulu. Kiln yang digunakan berbentuk silinder yang terbuat dari plat besi. Volume reaktor
sekitar 7 m
3
dengan kapasitas biomassa kering sebesar 1 ton. Proses pengarangan. berlangsung dalam waktu 24 jam mulai dari pemuatan, penyalaan, pengarangan sampai
pembongkaran.
Arganda Mulia : Pemanfaatan Tandan Kosong Dan Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Briket Arang, 2007 USU e-Repository © 2008
Arang hasil pembakaran digiling dengan mesin hammermill sampai halus dan selanjutnya diayak. Pencetakan arang dilakukan dengan menggunakan mesin kempa
hidrolik yang mempunyai kapasitas tekanan sebesar 30 ton. Sebelum dilakukan pencetakan, serbuk arang dicampur dengan bahan perekat yaitu tepung kanji. Mesin
ekstruder juga dapat digunakan untuk mencetak arang secara kontinu. Penggunaan mesin ekstruder disamping untuk mencetak arang, dapat juga berfungsi untuk
mencampurkan perekat dan serbuk arang dan memasaknya. Arang yang dihasilkan lebih bagus dan padat dibandingkan dengan arang hasil cetakan dengan menggunakan kempa
hidrolik. Darnoko dan Guritno, 1995
2.3.3 Karakteristik Briket Batu Bara.