Tahap Penyiapan Bahan Baku. Tahap Uji Pendahuluan Tahap Pengarangan

5. Tahap analisa 6. Tahap uji statistik

3.3.1 Tahap Penyiapan Bahan Baku.

Tahap ini bertujuan untuk mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan sehingga mempunyai bentuk yang seragam dan dapat dengan mudah digunakan dalam tahapan selanjutnya. Adapun tahap penyiapan bahan baku dilakukan dengan mongering anginkan tandan kosong kelapa sawit terlebih dahulu sebelum digunakan. Untuk mempermudah pengeringan tandan kosong kelapa sawit dibelah menjadi 4 empat bagian. Begitu juga dengan cangkang kelapa sawit di bersihkan dari kotoran hal ini bertujuan agar proses pengarangan dapat berlangsung sempurna dan tidak terganggu dengan kotoran yang ada. Kemudian tandan kosong dipotong kecil-kecil untuk mempermudah dan mempercepat proses pengarangan.

3.3.2 Tahap Uji Pendahuluan

Tahap ini bertujuan untuk menentukan pada suhu berapa karbonisasi yang menghasilkan nilai total karbon yang paling optimum. Suhu karbonisasi optimum ini yang menjadi dasar dari suhu karbonisasi pada tahap selanjutnya. Tahap ini dilakukan dengan memasukkan tandan kosong kelapa sawit kedalam furnace kemudian suhu diatur pada 100 o C dan dibiarkan selama 1 jam. Setelah 1 jam tandan kosong dikeluarkan dari dalam furnace kemudian dilihat apakah sudah menjadi Arganda Mulia : Pemanfaatan Tandan Kosong Dan Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Briket Arang, 2007 USU e-Repository © 2008 arang atau belum jika sudah maka dianalisa nilai total karbon terikatnya. Kemudian dilanjutkan dengan suhu 200 o C, 300 o C, 400 o C, 500 o C dan suhu diatasnya. Jika nilai total karbon terikatnya meningkat maka suhu terus ditambah namun jika nilai total karbon terikatnya menurun maka uji pendahuluan dihentikan. Perlakuan diulangi untuk bahan cangkang kelapa sawit.

3.3.3 Tahap Pengarangan

Tahap ini bertujuan untuk mengubah cangkang kelapa sawit dan tandan kosong sawit menjadi serbuk arang yang digunakan pada tahap selanjutnya. Bahan-bahan yang telah disiapkan diarangkan dengan cara dimasukkan kedalam muffle furnace yang telah diset suhunya pada 500 o C selama 1 jam suhu pengarangan didapat dari tahap uji pendahuluan. Cangkang kelapa sawit dan tandan kosong kelapa sawit dimasukkan kedalam furnace secara bergantian. Dimana setelah cangkang telah habis dibakar didalam furnace baru dilanjutkan dengan tandan kosong sawit. Setelah itu arang dari kedua bahan dihaluskan dengan cara digiling sampai halus dengan menggunakan ball mill. Kemudian diayak. Proses pengayakan dengan menggunakan ayakan biasa tidak menggunakan ayakan mesh karena ukuran mesh dari bahan briket pada penelitian ini tidak diukur parameternya.

3.3.4 Tahap Pencetakan dan Pengeringan