2.4.5 Intensitas Modal
Intensitas merupakan kekuatan atau kemampuan, sedangkan modal adalah aset- aset, baik aset lancar maupun tidak lancar, yang dapat digunakan untuk melakukan
proses produksi. Intensitas modal termasuk dalam indicator yang dapat digunakan untuk mengamati biaya politis perusahaan. Jadi dapat diartikan intensitas modal adalah
kemampuan atau kekuatan perusahaan atas aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut untuk melakukan proses produksi hingga ke penjualan. Pernyataan tersebut didukung
oleh Fitri 2008 dalam Alfian 2013 yang menyatakan intensitas modal disebut juga dengan rasio perputaran total aktiva total assets turnover atau perputaran modal capital
turnover. Intensitas modal menunjukan perbandingan antara jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi operating assets dengan jumlah penjualan yang diperoleh
selama periode tertentu. Jadi dengan rasio ini dapat perusahaan melihat keefisienan aktiva yang dimiliki perusahaan dalam penggunaannya.
Ada beberapa kelemahan dalam menaksir rasio intensitas modal. Munawir 1998 dalam Alfian 2013 menyatakan tiga kelemahan penggunaan rasio intensitas modal
antara lain: Keterbatasan ruang lingkup rasio intensitas modal Rasio intensitas modal
hanya menunjukan hubungan antara jumlah penjualan dengan aktiva yang dipergunakan dan tidak memberikan gambaran tentang laba yang diperoleh.
Perbedaan periode antara rasio intensitas modal dengan penjualan Jumlah penjualan yang dihitung hanya untuk satu periode, sedangkan jumlah asset
dalam operasi total operating assets merupakan akumulasi kekayaan perusahaan selama beberapa periode. Mungkin jika tindakan aktif expansion
tidak segera dilakukan dapat menghasilkan tambahan penjualan, sehingga rasio pada tahun pertama adanya tindakan aktif expansion tersebut dapat
menunjukan rasio yang rendah.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penjualan Tingkat penjualan yang diperoleh mungkin sekali dipengaruhi oleh berbagai faktor di luar kemampuan
perusahaan untuk diatasi uncontrollable. Menurut Fitri 2008, untuk menghindari kelemahan-kelemahan rasio intensitas modal tersebut, biasanya
sering dihubungkan dengan tingkat profit yang diperoleh atau profit marjinnya. Profit marjin tersebut diperoleh dengan cara membagi profit yang
diperoleh dengan penjualan netto.
Universitas Sumatera Utara
2.4.6 Kesempatan Tumbuh Growth Opportunities