7. Memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena
tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa dan supplyer yang dibutuhkan.
8. Memungkinkan perusahaan untuk mampu bertahan dalam periode resesi atau
depresi. Sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja Sawir, 2005:133
adalah seperti yang diutarakan berikut ini : 1.
Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar sehingga tingkat pengembalian investasi marginal adalah sama atau lebih besar dari biaya
modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-aktiva lancar tersebut. 2.
Meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
3. Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan dana dari
sumber utang sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo.
2.1.4. Profitabilitas Perusahaan
Profitabilitas perusahaan diindikasikan oleh earnings laba. Menurut Gitman 2003 : 599: ”Profitability is the relationship between revenues and cost generated
by using the firm’s assets – both current and fixed – in productive activities”. Sedangkan Brigham dan Houston 2001 : 89 mengatakan bahwa profitabilitas adalah
hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan”. Selain itu Brigham dan
Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
Daves 2004 : 1007 mengatakan bahwa ”profitability ratios are a group of ratios that shows the combined effects of liquidity, assets management, and debt on
operations”. Hal tersebut menunjukkan rasio profitabilitas merupakan suatu kelompok rasio yang menunjukkan aspek likuiditas, manajemen aktiva dan besarnya
oparasional perusahaan yang dibiayai dari sumber hutang. Dalam penelitian ini, rasio yang dipakai untuk mengukur profitabilitas adalah
Return on Investment ROI. Istilah lain dari ROI adalah Return on Assets ROA. Gitman 2003: 65 mengatakan bahwa “Return on Total Assets ROA measures the
overall effectiveness of management in generating profits with its available assets; also called the return on investment ROI”. Berdasarkan defenisi tersebut bahwa
ROI istilah lainnya disebut ROA yang mengukur tingkat efektivitas manajemen dalam menghasilkan laba dengan pemanfaatan dari aktiva – aktiva yang dimiliki
perusahaan. Kemampulabaan Profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai
kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan gambaran dan jawaban akhir tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan.
Laba profit maksimum adalah tujuan umum setiap perusahaan yang bersifat jangka pendek dan merupakan elemen terpenting agar kelanjutan dari perusahaan itu dapat
terjamin, Selain tujuan yang bersifat jangka panjang yaitu kemampuan untuk bersaing survive, kemampuan untuk bertumbuh growth, dan kemampuan untuk
berkembang develop.
Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut maka perlu dilakukan proses manajemen yang efektif dan efisien. Tingkat efisien tidak hanya dilihat dari sisi laba
yang diperoleh, melainkan dengan cara membandingkan laba yang diperoleh tersebut dengan kekayaan atau modal yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghasilkan laba
tersebut. Kondisi perusahaan dapat diketahui kekuatan dan kelemahannya melalui rasio
profitabilitas. Rasio-rasio profitabilitas yang dipergunakan berhubungan dengan penilaian terhadap kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Terdapat beberapa
pengukuran terhadap profitabilitas atau rentabilitas suatu perusahaan yang masing- masing dihubungkan dengan total aktiva, modal sendiri maupun nilai penjualan yang
dicapai. Weston Copeland 1999:232 mendefenisikan profitabilitas
kemampulabaan merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan. Sedangkan menurut Martono Harjito 2001:18 menyatakan bahwa
profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Manager perusahaan diharapkan memiliki kemampuan didalam mengelola perusahaan untuk mendapatkan laba yang maksimum melalui semua kemampuan dan
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya dengan cara yang efisien. Efisiensi perusahaan dapat di
peroleh dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
Rasio profitabilitas perusahaan yang umum digunakan menurut Sawir 2005:18 adalah :
1. Margin Laba Kotor gross profit margin
2. Margin Laba Bersih Net Profit Margin
3. Rentabilitas Ekonomis Basic Earning Power
4. Return On Investment ROI
5. Return On Equity ROE
Dari ukuran rasio profitabilitas diatas, penulis mengambil rasio ukur Return On Investment ROI untuk melakukan penelitian .
Kelebihan Return On Investment ROI menurut Syamsuddin 2002:58 yaitu: 1.
Selain ROI berguna sebagai alat kontrol, juga berguna untuk keperluan perencanaan. Misalnya ROI dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan apabila perusahaan akan melakukan ekspansi. Perusahaan dapat mengistimasikan ROI yang harus melalui investasi pada aktiva tetap.
2. ROI dipergunakan sebagai alat mengukur profitabilitas dari masing-masing
produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menerapkan sistem biaya produksi yang baik, maka modal dan biaya dapat dialokasikan ke dalam berbagai
produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dapat dihitung profitabilitas masing-masing produk.
3. Kegunaan ROI yang paling prinsip berkaitan dengan efisiensi penggunaan modal,
efisiensi produksi dan efisiensi penjualan. Hal ini dapat dicapai apabila perusahaan telah melaksanakan praktek akuntansi secara benardalam artian
Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang ada. Apabila suatu perusahaan pada periode tertentu telah mencapai perputaran aktiva operasi operating assets turn
over sesuai standar target yang telah ditetapkan, akan tetapi ROI yang dicapai masih dibawah standar, maka pihak manajemen perusahaan hendaknya lebih
mencurahkan perhatian pada usaha peningkatan efisiensi sektor produksi dan penjualan.
Sedangkan kelemahan Return On Investment ROI menurut Syamsuddin 2002:59, yaitu sebagai berikut:
1. Sulit membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain, karena perbedaan praktek akuntansi antar perusahaan.
2. Analisa return on investment ROI saja tidak dapat dipakai untuk
membandingkan antara dua perusahaan atau lebih dengan memperoleh hasil yang memuaskan.
Menurut Syamsuddin 2002:57 ROI sering disebut juga dengan Return On Total Assets dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan penggunaan seluruh aktiva perusahaan yang dimiliki. ROI dapat dihitung dengan rumus :
100 x
Aktiva Total
Pajak Setelah
Bersih Laba
ROI =
Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu