3.3.2. Operasionalisasi Variabel
Adapun operasionalisasi variabel terdapat pada tabel 3.1. berikut : Tabel 3.1
Tabel Operasionalisasi Variabel
No. Variabel
Defenisi Sub
Variabel Indikator
Skala
1. ROI Y
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
setelah pajak dari seluruh aktiva atau modal yang
dimilikinya
Profitability
100 Aktiva
Total EAT
×
Rasio
2. Current
Ratio X1 Rasio yang menunjukkan
besarnya hutang lancar yang dijamin oleh aktiva
lancar.
Liquidity
100 Lancar
Hutang Lancar
Aktiva x
Rasio
3. Working
Capital Turn Over
X2 Perbandingan antara
penjualan dengan jumlah keseluruhan aktiva lancar
yang dimiliki suatu perusahaan pada suatu
periode tertentu.
Liquidity
100 kerja
Modal Penjualan
Total ×
Rasio
4. Current
Assets to Total
Assets X3
Perbandingan jumlah aktiva lancar terhadap total
aktiva yang terdapat diperusahaan yang
dinyakan dalam persen.
Liquidity 100
Aktiva Total
Lancar Aktiva
Jumlah ×
Rasio
5. Current
Liabilities to Total
Assets X4
Perbandingan jumlah hutang lancar terhadap
total aktiva yang terdapat diperusahaan yang
dinyatakan dalam persen.
Leverage 100
Aktiva Total
Lancar Hutang
Jumlah ×
Rasio
3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia di Jakarta dengan jangka waktu penelitian dari 01 Maret sampai dengan Juni 2008
Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah melalui studi dokumentasi. Peneliti mengumpulkan berbagai data yang relevan dengan penelitian,
terutama yang bersumber dari data yang terdapat pada Indonesian Capital Market Directory maupun berasal dari www.isx.co.id.
Metode dan Teknik Analisis Data 3.6.1. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Model dasar analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah :
Y = f X
1
, X
2
, X
3
, X
4
Model tersebut ditransformasikan dalam bentuk regresi linier berganda Multiple Regression Analysis dengan metode Ordinary Least Square OLS sebagai
berikut :
Y = α+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ε
dimana : Y = Return on Investment ROI
X
1
= Current Ratio X
2
= Working Capital Turnover Ratio X
3
= Current Assets to Total Assets X
4
= Current Liabilities to Total Assets Ratio
α
= Konstanta
ε
= Error Term
Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik yang merupakan dasar dalam model regeresi linier berganda. Hal ini dilakukan
sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Asumsi-asumsi klasik tersebut meliputi Gujarati, alih bahasa Zain :1999 sebagai berikut :
1. Data terdistribusi secara normal Normalitas Data
2. Tidak terdapat multikolinieritas diantara atau semua variabel independen.
3. Tidak terdapat heteroskedastisitas, yaitu ragam error yang tidak konstan pada
setiap variabel. 4.
Tidak terjadi autokorelasi, yaitu korelasi antar error atau tidak dipengaruhi oleh unsur gangguan.
•
Uji Normalitas Data
Normalitas data dilakukan dengan Uji Kolmogorov-Smirnov. Dimana apabila nilai signifikansi 0,05 maka distribusi data tidak normal dan sebaliknya.
•
Uji Multikoliniearitas
Multikolinieritas adalah terdapatnya lebih dari satu hubungan linier pasti sempurna. Dimana suatu keadaan yang satu atau lebih variabel bebasnya terdapat
korelasi dengan variabel bebas lainnya. Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF, yaitu dengan rumus :
Hair et al, 1998 :193
−
= k
R VIF
2
1 1
Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
R
2
k = Koefesien determinasi R
2
berganda ketika X
k
diregresikan dengan variabel-variabel X lainnya.
Batas tolerance value adalah 0,01 dan batas VIF adalah 10. Apabila : tolerance value 0,01 atau VIF 10 = terjadi multikolinieritas
tolerance value 0,01 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinieritas •
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi atau terjadi jika residual tidak memiliki varians yang
konstan. Perubahan yang tergambarkan dalam spesifikasi model regresi disebut Homoskedastisitas. Asumsi kedua ini akan di uji dengan uji Glesjer yaitu untuk
memformalkan grafik dengan melakukan regresi FLS terhadap model regresi dan kembali melakukan regresi terhadap residual untuk menentukan koefesien
kemiringan yang signifikan dan melakukan pengujian t, berikut : Gujarati, dalam Zain, 1999 : 186.
Apabila : t
hitung
t
tabel
= terjadi heteroskedastisitas t
hitung
≤ t
tabel
= tidak ada heteroskedastisitas •
Uji Autokorelasi
Pengujian asumsi ketiga menggunakan uji Durbin Watson Durbin-Watson Test, yaitu menguji apakah terjadi korelasi serial atau tidak dengan menghitung nilai
d statistik dengan rumus Gujarati, dalam Zain, 1999 : 215 berikut :
∑ ∑
= =
= =
−
− =
N t
t t
N t
t t
t
e e
e d
1 2
2 2
1
Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
dimana : d
= nilai d e
t
= nilai residu dari persamaan regresi periode t e
t-1
= nilai residu dari persamaan regresi periode t-1
3.6.2. Pengujian Hipotesis
Untuk membuktikan hipotesis maka digunakan alat uji sebagai berikut : 1.
Uji F, dengan maksud menguji apakah secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95
α=0,05. Urutan uji F meliputi :
a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif.
H :
β
1
= β
2
= β
3
= β
4
= 0 H
a
: Paling sedikit ada satu β
i
≠ 0 i = 1,2,3,4 b.
Menghitung F-hitung dengan menggunakan rumus yaitu :
dimana : R
2
= koefesien determinasi n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas
Dengan kriteria tersebut, diperoleh nilai F
hitung
yang dibandingkan dengan F
tabel
dengan tingkat resiko level of significant dalam hal ini 0,05 dan degree of freedom = n-k-1.
c. Kriteria Pengujian :
dimana : F
hitung
F
tabel
= H ditolak
F
hitung
≤ F
tabel
= H diterima
2. Uji Koefesien Determinasi R
2
, melihat berapa proporsi variasi dari variabel bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel tidak bebas, dengan
formula Gujarati, dalam Zain, 1995 : 207 sebagai berikut : 1
1
2 2
− −
− =
k n
R k
R F
Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
dimana : JK
R
= jumlah kuadrat regresi explained sum of squares JK
Y
= jumlah total kuadrat total sum of squares
Dalam hasil output SPSS Version 15 maka yang menjadi patokan adalah
Adjusted R Square. 3.
Uji-t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap
konstan, dengan tingkat keyakinan 95 α = 0,05.
Urutan Uji t : a.
Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. H
: β
1
= β
2
= β
3
= β
4
= 0 H
a
: Paling sedikit ada satu β
i
≠ 0 i = 1,2,3,4 b.
Menghitung t-hitung dengan menggunakan rumus : Clave et al., 2001:534
dimana : b
i
= koefesien regresi masing-masing variabel Sb
i
= standar error masing-masing variabel Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai t
hitung
yang kemudian dibandingkan dengan t
tabel
pada tingkat keyakinan 95. c.
Kriteria pengujian : t
hitung
t
tabel
= H ditolak
t
hitung
≤ t
tabel
= H diterima
i i
hit
sb b
t =
Y R
Jk Jk
R =
2
Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN