Kebijakan Investasi Indonesia HUBUNGAN INVESTASI DENGAN HUKUM PERTANAHAN

Undang Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007, peraturan pelaksanaan yang lama dinyatakan tetap berlaku.

C. Kebijakan Investasi Indonesia

Salah satu ciri umum negara terbelakang adalah kelangkaan modal. Sebab utama kelangkaan modal adalah kecilnya tabungan atau lebih tepat kurangnya investasi di dalam sarana produksi yang mampu menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Tabel1. Paket Kebijakan Investasi Indonesia 25 Kebijakan Program UMUM 1. Mengubah Undang-Undang UU Penanaman Modal yang memuat prinsip-prinsip dasar, antara lain: perluasan definisi modal, transparansi, perlakuan sama investor domestik dan asing di luar Negative List dan Dispute Settlement. 2. Mengubah peraturan yang terkait dengan penanaman modal. 3. Revitalisasi Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi. A. Memperkuat kelembagaan pelayanan investasi. 4. Percepatan perizinan kegiatan usaha dan penanaman modal serta pembentukan perusahaan B. Sinkronisasi Peraturan Pusat dan Peraturan Daerah Perda. Peninjauan Perda-Perda yang Menghambat investasi. C. Kejelasan Ketentuan mengenai kewajiban analisa mengenai dampak lingkungan AMDAL. Perubahan keputusan Menteri Negara Kepmeneg Lingkungan Hidup tentang Jenis Rencana Usaha danatau Kegiatan Wajib AMDAL. KEPABEANAN DAN CUKAI 1. Percepatan Proses pemeriksaan kepabeanan. A. Percepatan arus barang. 2. Percepatan Pemrosesan kargo dan pengurangan biaya di Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara Internasional Soekarno Hatta. 1. Perluasan fungsi Tempat Penimbunan Berikat TPB dan perubahan beberapa konsep tentang Kawasan Berikat agar menarik bagi investor untuk melakukan investasi. 2. Penyempurnaan Ketentuan TPB. 3. Otomasi kegiatan di TPB B. Pengembangan Peranan Kawasan Berikat. 4. Peningkatan Pemberian fasilitas kepabeanan di kawasan berikat. C. Pemberantasan Penyelundupan. Peningkatan Kegiatan pemberantasan penyelundupan. D. Debirokratisasi di Bidang Cukai. Mempercepat proses registrasi dan permohonan fasilitas cukai. PERPAJAKAN 1. Melakukan penyempurnaan atas UU tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak Penghasilan, dan Pajak Pertambahan Nilai Barang Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. 2. Pemberian fasilitas pajak penghasilan kepada bidang-bidang usaha tertentu. A. Insentif Perpajakan Untuk investasi. 3. Menurunkan tariff pajak daerah yang berpotensi menyebabkan kenaikan hargajasa. 1. Mengubah tariff PPh. 2. Peninjauan Ketentuan pembayaran pajak bulanan prepaymentinstallment. B. Melaksanakan sistem self assesment secara konsisten. 3. Perbaikan jasa pelayanan pajak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembayaran pajak. 1. Menghapus penalti PPN. 2. Meningkatkan daya saing ekspor jasa. C. Perubahan Pajak Pertambahan Nilai PPN untuk mempromosikan ekspor. 3. Meningkatan daya saing produk pertanian Primer. 1. Menerapkan Kode Etik PetugasPejabat Pajak D. Melindungi hak wajib pajak. 2. Mereformasi Sistem Pembayaran Pajak. 25 Sumber dari Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 Evalina Barbara Meliala: Pemberian Hak Atas Tanah Dalam Rangka Penanaman Modal Setelah Diundangkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008. USU e-Repository © 2008 1. Tax Audit, Investigation dan Disclosure. E. Mempromosikan Transparansi dan disclosure. 2. Meningkatkan Pengetahuan masyarakat mengenai Pajak. KETENAGAKERJAAN 1. Mengubah UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. A. Menciptakan Iklim Hubungan Industrial yang Mendukung perluasan lapangan kerja. 2. Mengubah peraturan Pelaksanaan UU Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. B. Perlindungan Dan penempatan TKI di luar negeri. Mengubah UU Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri C. Penyelesaian Berbagai perselisihan hubungan industrial secara cepat, murah dan berkeadilan. Implementasi UU Nomor 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.

D. Mempercepat Menkum HAM.