Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

hak atas tanah. 3 Para pengusaha terutama yang ingin melaksanakan bisnisnya dalam jangka panjang selalu meragukan tentang status dan proses pengurusan hak atas tanah terutama mengenai pendaftarannya, seperti diketahui bahwa bagi penanaman modal asing tidak dibenarkan untuk memperoleh hak atas tanah selain dari Hak Guna Usaha HGU, Hak Guna Bangunan HGB, dan Hak Pakai serta Hak Sewa, namun pemerintah menyadari bahwa untuk menunjang perekonomian negara suatu badan hukum atau seseorang dapat diberikan hak atas tanah sebagaimana tersebut diatas asalkan harus berada dan berkedudukan dan berdiri berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. Lahirnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tidaklah mulus karena sebelum disahkan telah menimbulakan pro kontra baik dikalangan masyarakat, akademisi dan pengusaha. Bahkan RUU nya terancam di judicial review sebelum disahkan karena dianggap dapat merugikan dan menggadaikan negara sendiri. 4 Mereka berpendapat bahwa kebebasan yang diberikan terhadap para penanam modal khususnya investor asing dapat memberikan dampak yang negatif bagi iklim usaha dan ekonomi Indonesia. Ketergantungan terhadap penanaman modal ini menunjukkan kepada bangsa lain ketidakmandirian yang pada akhirnya dapat mengeksploitasi sumber daya yang ada di negara. Di pihak lain DPR memiliki alasan yang kuat yaitu demi kemakmuran rakyat Indonesia, dengan menganut paham neoliberalisme ini diharapkan menjadi daya tarik untuk para investor besar menanamkan modalnya, karena semakin besar modal yang ditanamkan semakin besar income negara dan memberikan lapangan kerja bagi sumber daya manusia dengan kata lain mengurangi tingkat pengangguran bersama itu tentunya meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan melihat dampak yang dapat ditimbulkan dari adanya pemberian hak atas tanah dalam rangka penanaman modal terhadap kepemilikan atas tanah yang diatur di UUPA dan peraturan lainnya yang terkait dan juga bersamaan dengan telah diUndangkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Oleh karena itu penulis terinspirasi untuk mengangkat topik seputar pemberian hak dalam rangka penanaman modal dalam penelitian yang berjudul ”Pemberian Hak Atas Tanah Dalam Rangka Penanaman Modal Setelah DiUndangkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal”.

B. Permasalahan

Dari uraian di atas, pertanyaan utama penelitian ini adalah pengaturan pemberian hak atas tanah oleh negara untuk investasi setelah diUndangkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007. Masalah di atas kemudian dirinci sebagai berikut : 1. Bagaimanakah hubungan investasi dengan hukum pertanahan? 3 Affan Mukti, ”UUPA Dalam Rangka Penanaman Modal Asing”, Medan, 1999, hal.1 4 http:.www.hukumonline.com, Begitu Lahir, Terancam Judicial Review RUU Penanaman Modal, diakses tanggal 31 Mei 2007 Evalina Barbara Meliala: Pemberian Hak Atas Tanah Dalam Rangka Penanaman Modal Setelah Diundangkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008. USU e-Repository © 2008 2. Bagaimanakah pengaturan hak atas tanah dalam rangka penanaman modal sebelum lahirnya Undang-Undang nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal? 3. Bagaimanakah pengaturan hak atas tanah dalam rangka penanaman modal setelah lahirnya Undang-Undang nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan tesis ini dimaksudkan untuk : 1. Untuk mengetahui hubungan investasi dengan hukum pertanahan. 2. Untuk mengetahui pengaturan hak atas tanah dalam rangka penanaman modal sebelum lahirnya Undang-Undang nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal. 3. Untuk mengetahui pengaturan hak atas tanah dalam rangka penanaman modal setelah lahirnya Undang-Undang nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal.

C. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalah dan tujuan tersebut, kegunaan penelitian diharapkan sebagai berikut: 1. Secara teoritis, penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian terhadap perkembangan yang terjadi berkaitan dengan pemberian hak dalam rangka penanaman modal. 2. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dalam praktek perjanjian-perjanjian mengenai pemberian hak atas tanah dalam rangka penanaman modal. Disamping itu juga diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan kepada praktisi, pelaku usaha, dan masyarakat di bidang penanaman modal.

D. Keaslian Penelitian