Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

35

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi analitik observasional dengan kasus kontrol berpasangan.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian ini dilakukan pada tiga 3 pesantren terpadu yang kasus penyakit skabies terbanyak pada tahun 2006, yang berada di Kabupaten Aceh Besar pengambilan data tahun 2007. 3.2.2. Waktu Penelitian lapangan dimulai dengan penelusuran daftar pustaka, survey awal, mempersiapkan proposal penelitian, merancang kuisioner, pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan akhir. Penelitian ini selama 6 bulan sejak penelusuran pustaka, seminar hasil dan ujian komprehensif, yaitu mulai bulan Juli sampai dengan Desember 2007. Muzakir : Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Skabies Pada Pesantren di Kabupaten..., 2008 USU e-Repository © 2008 34 36

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi a. Kasus santri kelas II Tsanawiyah SLTP sampai dengan kelas III Aliyah SMA yang menderita penyakit skabies dan gatal-gatal sebanyak 520 orang. b. Kontrol adalah santri II Tsanawiyah SLTP sampai dengan kelas III Aliyah SMA yang tidak menderita penyakit skabies yang diambil berdasarkan jumlah kasus dalam satu kelas. 3.3.2. Sampel Besarnya sampel dihitung berdasarkan rumus Ariawan, 1998. [ ] 2 2 1 2 1 2 1 1 2 − − + = − − P P P Z Z n β α 1 R R P + = Keterangan : n = Jumlah sampel R = Perkiraan Odds Rasio = 2,2 dari hasil penelitian terdahulu Dariansyah, 2006 α = Tingkat kemaknaan 0,05 β = Besar perkiraan yang diperlukan 0,10 Z α = Deviat baku normal untuk α 1,96 Z β = Deviat baku normal untuk β 1,28 P = Dugaan Proporsi atau insiden dalam populasi 0,68 Muzakir : Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Skabies Pada Pesantren di Kabupaten..., 2008 USU e-Repository © 2008 37 [ ] 7 , 76 5 , 68 , 68 , 1 68 , 28 , 1 2 96 , 1 2 2 = − − + = n a. Kasus Kasus adalah santri yang menderita penyakit skabies, yang telah dilakukan diagnosa oleh dokter spesialis penyakit kulit atau dokter umum yang telah dilatih oleh dokter spesialis penyakit kulit, besar sampel dalam penelitian ini yaitu 77 orang. Besarnya sampel untuk masing-masing pesantren ditentukan secara proporsional sehingga diperoleh besarnya sampel sebagai berikut. Tabel 3.1. Pengambilan Sampel Berdasarkan Pesantren Pesantren Jumlah kasus Besar sampel 1. Oemar Diyan 2. Al-Falah 3. Ulumul Qur’an 287 108 125 42 16 19 Total 520 77 Besarnya sampel untuk masing-masing kelas ditentukan secara proporsional sehingga diperoleh besarnya sampel sebagai berikut. Muzakir : Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Skabies Pada Pesantren di Kabupaten..., 2008 USU e-Repository © 2008 38 Tabel 3.2. Pengambilan Sampel Berdasarkan Kelas Pesantren Kelas Oemar Diyan Al-Falah Ulumul Qur’an 1. II SLTP 2. III SLTP 3. I SLTA 4. II SLTA 5. III SLTA 56 72 49 41 69 7 18 8 36 39 19 31 25 6 44 Jumlah 287 108 125 Pengembilan sampel dilakukan secara sistimatis. b. Kontrol Kontrol adalah santri yang berada dalam pesantren yang sama dengan kasus namun tidak menderita penyakit skabies dalam penelitian ini diambil sesuai dengan jumlah kasus yaitu 77 sampel, kemudian dilakukan matching kelas, umur dan jenis kelamin. Pengambilan sampel juga dlakukan hal yang sama dengan jumlah kasus.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Skabies Pada Santri Di Pondok Pesantren Modern Misbahul Ulum Paloh Lokseumawe

2 56 71

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 2 17

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 3 16

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MAKMUR TUNGKAR KABUPATEN 50 KOTA TAHUN 2011.

0 0 12

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Wilayah Kerja Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali.

0 1 1

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN VITAL EXHAUSTION PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER | Karya Tulis Ilmiah

0 0 3

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2015

0 1 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Dasar Skabies - Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Skabies Pada Santri Di Pondok Pesantren Modern Misbahul Ulum Paloh Lokseumawe

0 0 17