Hubungan Tindakan Kebersihan dengan Kejadian Skabies

69 contoh sikap orang-orang yang dihormati santri, menyandarkan cara bersikap pada tuntunan agama atau komunikasi dan informasi dari media massa tentang masalah yang sedang dihadapi adalah beberapa alternatif untuk menumbuhkan sikap baik yang bisa ditawarkan kepada santri Azwar 2003.

5.3. Hubungan Tindakan Kebersihan dengan Kejadian Skabies

Hasil penelitian ini menunjukkan secara statistik adanya pengaruh yang signifikan antara kebersihan dengan kejadian skabies. Dimana nilai p = 0,000 artinya adanya hubungan yang bermakna tindakan kebersihan dengan kejadian skabies. Nilai OR didapatkan 6,737 artinya santi yang kebersihanya kurang mempunyai resiko menderita 6,7 kali dibandingkan dengan santri yang kebersihannya baik. Kebersihan kurang yang sangat muncul pada santri adalah mandinya satu 1 kali dalam sehari, sedangkan santri yang tidak menderita skabies mandinya tiga 3 kali dalam sehari. Kebersihan dalam menggantikan pakaian pada santri yang menderita skabies satu hari sekali. Santri yang tidak menderita skabies juga didapatkan persentase tertinggi dalam menggantikan pakaian 1 kali dalam sehari. Kebersihan santri dalam menggantikan sprei dilakukan diatas dua minggu sekali. Kebersihan inilah yang menyebabkan santri lebih mudah terularnya penyakit skabies. Dalam menjemur kasur dilakukan satu kali dalam sebulan. Penelitian ini dilakukan dengan kasus dan kontrol terhadap kebersihan persentasenya sama-sama kurang. Muzakir : Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Skabies Pada Pesantren di Kabupaten..., 2008 USU e-Repository © 2008 70 Kebersihan diri sangat berkaitan dengan pakaian, tempat tidur yang mereka gunakan sehari-hari. Hasil penelitian ini diperkuat oleh Irijal, 2004 dikaitkan dengan yang pernah menderita penyakit kulit 51,9 pernah mengalami karena kurangnya menjaga kebersihan diri. Penyakit kulit yang terjadi disebabkan pemeriksaan yang dilakukan tidak secara rutin. Penyakit kulit yang diderita khususnya gatal-gatal. Kebersihan diri perlu dijaga, untuk terhindar dari penyakit kulit terutama skabies. Islam sangat memperhatikan umutnya agar selalu menjaga thuharah kesucian dan kebersihan. Maka Islam menganjurkan mereka untuk berwudhuk ketika hendak shalat. Wudhuk dalam Islam disamping merupakan perintah dalam ibadah juga merupakan sarana terbaik dalam menjaga kebersihan, bukan hanya kebersihan diri saja numun juga kebersihan pakaian, atau tempat shalatnya. Selain wudhuk dan mandi, diantara upaya menjaga kebersihan dalam Islam adalah bersikat gigi ketika wadhuk Raqith, 2007. Berdasarkan tiori dari Ragith tersebut bila telah dijalankan dengan baik maka santri akan terbebas dari penyakit skabies. Berdasrkan hasil penelitian yang kebersihan santri yang masih menjadi suatu penyebab terjadinya skabies adalah kebersihan tempat tidur, dan mencuci pakaian. Bila dilihat fisik santri sudah bersih namun kebersihan yang dilakukan hanya sebatas pada dirinya sendiri, belum ada kaitan dengan lingkungan sekitarnya, dalam hal ini tempat tidur, dan handuk yang digunakan belum begitu bersih. Muzakir : Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Skabies Pada Pesantren di Kabupaten..., 2008 USU e-Repository © 2008 71 Kebersihan diri adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psiskis yang mempunyai banyak manfaat diantaranya meningkatkan derajat kesehatan seseorang, memelihara kebersihan diri, mencegah penyakit dan meningkatkan kepercayaan diri. Penderita dengan kebersihan baik dapat menderita skabies karena skabies adalah penyakit kulit yang mudah menular sehingga lingkungan tempat tinggal yang telah terinfeksi kuman skabies dapat menyebabkan seseorang menderita skabies. Tindakan kebersihan yang kurang baik memudahkan penyebaran skabies. Kebanyakan kasus-kasus yang terjadi karena adanya kontak personal. Secara tioritis kaum muda yang tinggal sendirian, mereka kebanyakan terinfeksi penyakit menular tetapi jika salah satu anggota keluarga tidak terinfeksi, maka yang lainnya juga akan ikut terinfeksi Parish, 1997.

5.4. Hubungan Tindakan Kebiasaan dengan Kejadian Skabies

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Skabies Pada Santri Di Pondok Pesantren Modern Misbahul Ulum Paloh Lokseumawe

2 56 71

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 2 17

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 3 16

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MAKMUR TUNGKAR KABUPATEN 50 KOTA TAHUN 2011.

0 0 12

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Wilayah Kerja Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali.

0 1 1

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN VITAL EXHAUSTION PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER | Karya Tulis Ilmiah

0 0 3

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2015

0 1 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Dasar Skabies - Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Skabies Pada Santri Di Pondok Pesantren Modern Misbahul Ulum Paloh Lokseumawe

0 0 17