Administrasi Grant Sultan dan Pelaksanaan Konversi Tanah Grant Sultan di Kota Medan.

H. Administrasi Grant Sultan dan Pelaksanaan Konversi Tanah Grant Sultan di Kota Medan.

Dalam kenyataannya konversi tanah Grant Sultan yang telah dilaksanakan berdasarkan keterangan data dan informasi yang ada di Kantor Pertanahan, bahwa konversi yang telah dilaksanakan sejak masa berlakunya Undang-undang Pokok Agraria merupakan jenis konversi langsung. Jadi, konversi yang pernah dilaksanakan adalah masa sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997. Konversi Tanah Grant Sultan pernah dilaksanakan dapat dilihat pada Grant Sultan yang terdaftar pada register yang terdapat di Kantor Pertanahan Kota Medan. Pada Grant Sultan tersebut yang menjelaskan perubahan hak ataupun pernyataan konversi hak atas tanah Grant Sultan. Pada Grant Sultan yang sudah dilakukan konversi terdapat pernyataan yang ditulis langsung pada bagian lembaran Grant yang sudah dikonversi adalah sebagai berikut : 87 Berdasarkan Pasal II ayat I Ketentuan Undang-undang Pokok Agraria menjadi Hak Milik yang berakhir pada tanggal……….. Cap dan tanda tangan Kepala Kantor Agraria 87 Hasil Wawancara dengan Bapak Emri, SH, CN, M.Kn, Kepala Tata Usaha, Kantor Pertanahan Kota Medan, Tanggal, 23 Mei 2007. Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 Demikianlah pada Grant Sultan yang sudah dilakukan perubahan hak maupun konversi langsung, maka pada Grant Sultan tersebut terdapat cap, stempel dan tanda tangan dari Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan, untuk memudian grant tersebut dinyatakan terdaftar di Kantor Pertanahan. Setiap kali terjadi perubahan hak atas Grant Sultan yang kemudian didaftarkan, maka terdaftar Grant Sultan yang telah dilakukan perubahan hak maupun konversi tersebut, dibuatkan nomor pendaftaran yang baru, yaitu sesuai dengan nomor perubahan hak yang terakhir kali. Sebagai contoh, jika grant dengan Nomor Register 6, jatuh kepada ahli waris, maka sebenarnya ahli waris dapat melakukan perubahan hak sesuai dengan kebutuhannya, baik dengan melakukan akta pemisahan dan pembagian terhadap Grant Sultan tersebut, atau dengan melakukan konversi langsung, jika memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Terhadap perubahan hak yang dilakukan nomor yang baru, apabila Grant Sultan tersebut didaftarkan. Jadi, jika semula Grant nomor 6 maka setelah terjadi perubahan hak menjadi grant nomor 7 atau lainnya, yang jelas nomor grant mengalami perubahan sesuai dengan perubahan hak yang didaftarkan. Dalam pelaksanaan konversi Tanah Grant Sultan yang sudah pernah dilakukan, merupakan konversi langsung. Hal tersebut dapat dilaksanakan jika pemilik Grant Sultan masih hidup. Cara “melaksanakan konversi Tanah Grant Sultan yang sudah pernah dilakukan di Kantor Pertanahan Kota Medan adalah dengan menempuh prosedur yang sudah ditentukan,” yaitu dengan cara sebagai berikut : Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 1. Pemohon diwajibkan membuat permohonan pendaftaran konversi dengan melampirkan Grant Sultan yang dimiliki; 2. Terhadap objek tanah Grant Sultan kemudian direkondtruksi di lapangan untuk meneliti data fisik tanah Grant Sultan; 3. Setelah dilakukan pengukuran data fisik, maka terhadap pemohon, dibebankan biaya pengukuran; 4. Pemohon juga diwajibkan untuk membayar biaya pendaftaran. 88 Untuk lebih jelasnya, prosedur pelaksanaan konversi tanah Grant Sultan yang dilakukan di Kantor Pertanahan dapat dirinci berdasarkan uraian dan penjelasan berikut ini. Grant Sultan terbagi atas : 1. Grant Sultan terdaftar; 2. Grant Sultan tidak terdaftar. Terhadap Grant Sultan yang terdaftar, dan jika pemilik langsung masih hidup, maka upaya pelaksanaan konversi langsung dapat dilakukan yaitu dengan cara pemilik langsung Grant Sultan tersebut membuat permohonan ke Kantor Pertanahan atas nama pemilik. Jika syarat-syarat yang telah ditentukan sesuai perundang- undangan yang berlaku terpenuhi, maka terhadap pemohon konversi yaitu pemilik Grant Sultan dikenakan biaya pengukuran tanah, akan tetapi terhadap pemohon tidak dikenakan BPHTB dan uang pemasukan. Jadi hanya dikenakan biaya ukur, baru dapat diterbitkan sertipikat. Terhadap Grant Sultan yang terdaftar, akan tetapi pemilik langsung sudah meninggal dunia dan Grant Sultan telah beralih kepada ahli waris, maka upaya yang ditempuh untuk pelaksanaan konversi atau pengakuan hak dilakukan oleh ahli waris, 88 Hasil Wawancara dengan Bapak Ridwan Nasution, SH, CN, Kepala Seksi Pendafaran Tanah, Kantor Pertanahan Kota Medan, Tanggal, 23 Mei 2007. Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 jadi ahli warislah yang mengajukan konversi, berdasarkan keterangan waris. Setelah syarat-syarat untuk melakukan konversi telah terpenuhi sesuai Perundang-undangan yang berlaku, maka pemohon dalam hal ini ahli waris akan dikenakan biaya pembuatan daftar data yuridis dan data fisik bidang tanah sebagai lampiran pengumuman. Kepala kantor Pertanahan akan membuat penguman tentang data fisik dan data yuridis terhadap pengakuan hak, yang di mohonkan tersebut, baik di Kantor Pertanahan maupun dimuat di Media Massa, yaitu Surat kabar. Pengumuman yang dibuat adalah dimaksudkan sebagai pemberitahuan kepada khalayak ramai atau masyarakat umum,” yang bertujuan untuk memancing reaksi dari pihak yang lebih berhak.” Pada Grant Sultan tidak yang terdaftar, juga terdapat suatu kondisi, dimana grant Sultan yang terdaftar tersebut tidak lagi berada di tangan pemilik langsung ataupun pada ahli warisnya, melainkan sudah dialihkan kepada pihak lain, sebelum dilakukan upaya konversi. Peralihan hak yang dilakukan biasanya berbentuk pelepasan hak dan ganti rugi baik yang dilakukan oleh Notaris ataupun oleh Camat. Dalam kondisi yang demikian, maka jika pemegang Grant Sultan hendak mengajukan permohonan konversi, ada beberapa tahapan yang harus dijalani yaitu sebagai berikut: Pada tahap pertama, jika pemohon konversi telah melengkapi persyaratan permohonan berdasarkan peraturan Perundangan yang berlaku, maka proses permohonan tersebut selanjutnya ditentukan berdasarkan hasil penelitian Panitia Pemeriksa Tanah Panitia A, yang terdiri dari: 1. Kepala Seksi Hak-hak Atas Tanah atau staf hak-hak atas tanah yang senior dari Kantor Pertahanan Kota, sebagai ketua merangkap anggota; Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 2. Kepala seksi pengukuran dan pendaftaran tanah atau staf seksi pengukuran dan pendaftaran tanah atau staf seksi pengukuran dan pendaftaran tanah yang senior dari Kantor Pertanahan Kota, sebagai wakil ketua merangkap anggota; 3. Kepala seksi atau staf yang ditunjuk mewaliki seksi pengaturan penguasaan tanah, penatagunaan tanah Kantor Pertahanan Kota, Kepala DesaLurahKelurahan yang ditunjuk untuk mewakili sebagai anggota; 4. Kepala sub seksi pengurusan hak atas tanah atau staf yang ditunjuk sebagai sekretaris merangkap anggota. 89 Jadi terhadap Grant Sultan yang terdaftar tetapi sudah beralih kepada pihak ketiga, sebelum dilakukan konversi, berdasarkan hasil penelitian Panitia A, dikategorikan sebagai tanah negara. Demikianlah dalam prakteknya, Notaris maupun camat yang membuat Akta pelepasan hak dan Ganti Rugi terhadap tanah Grant Sultan yang sudah beralih kepada pihak ketiga, berdasarkan kenyataan bahwa tanah tersebut sudah dianggap kembali menjadi tanah negara, berdasar keterangan pada tabel tentang asal-usul kepemilikan Grant Sultan. Sebagaimana halnya pemohonan hak atas tanah, terhadap pemohon dikenakan biaya surat ukur yaitu, tentang daftar dan fisik tanah. Jika persyaratan tersebut telah dipenuhi pemohon, maka akan diterbitkan Surat Keputusan Pemberian Hak, selanjutnya pemohon hak atas tanah dikenakan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB dan Uang Pemasukan Kepada Negara UP. Uang Pemasukan tersebut dibayar kepada Bendahara Khusus Penerimaan Uang pemasukan tersebut. Selanjutnya, apabila semua persyaratan telah dipenuhi baru kemudian dapat diterbitkan sertipikat. 89 Hasil Wawancara dengan Bapak Emri, SH, CN, M.Kn, Kepala Tata Usaha, Kantor Pertanahan Kota Medan, Tanggal, 23 Mei 2007. Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 Mengenai Grant Sultan yang tidak terdaftar dalam register di Kantor Pertanahan, maka jika pemegang Grant Sultan bermaksud mengajukan permohonan konversi hak atas tanah, prosedur yang harus ditempuh sama dengan prosedur permohonan atas tanah negara. Hanya saja Grant Sultan yang tidak terdaftar pada Register tersebut, kemudian dapat dijadikan tanda bukti hak atau bukti perolehan hak atas tanah. Meskipun demikian keabsahan bukti hak, yaitu Grant Sultan tidak terdaftar tersebut terlebih dahulu diteliti oleh Panitia A. Bagaimanapun juga, pemegang Grant Sultan yang tidak terdaftar, tentu berada pada posisi yang kurang menguntungkan, dikarenakan prosedur yang ditempuh butuh waktu yang relatif lama untuk pelaksanaan konversi. Artinya tidak sama sederhananya jika Grant Sultan tersebut terdaftar, apabila jika yang memegang bukti grant adalah pemilik langsung atau ahli warisnya. Pelaksanaan konversi hak atas tanah Grant Sultan yang telah dilakukan sejauh ini yaitu dengan cara diberi stempel, cap, dan tanda tangan dari Kepala Kantor Pertanahan. Sedangkan bentuk Grant Sultan tersebut tetap sedemikian rupa, tidak dilakukan perubahan terhadap klausula-klausula yang ada pada Grant Sultan, hanya saja dalam proses pengakuan hak, dinyatakan dengan menambah kalimat yang menjelaskan tentang dilakukannya pengakuan hak, kemudian pada grant dibubuhi stempel, cap dan tanda tangan dari Kepala Kantor Pertanahan. Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008

BAB III KENDALA YANG MENGHAMBAT DALAM PELAKSANAAN

PENDAFTARAN KONVERSI HAK ATAS TANAH ADAT A. Masalah Pertanahan Mengenai Grant Sultan Di dalam diktum kedua Undang-undang Pokok Agraria memuat ketentuan tentang konversi, yaitu mengatur tentang konversi hak-hak atas tanah sebelum berlakunya Undang-undang Pokok Agraria. Grant Sultan sebagai bukti hak atas tanah yang sejak masa sebelum berlakunya Undang-undang Pokok Agraria dapat dikonversi menjadi hak milik. Akan tetapi, di dalam kenyataannya “kebendaan tanah Grant Sultan dapat menimbulkan beberapa masalah karena alasan sebagai berikut”. 1. Letak tanahnya sulit diidentifikasi di lapangan; 2. Tanah Grant Sultan banyak digarap oleh pihak lain dalam jumlah besar; 3. Banyak terdapat Grant Sultan yang tidak terdaftar” 90 Letak tanah Grant Sultan, sulit diidentifikasi di lapangan berdasarkan kenyataan- kenyataan, sebagai berikut : 1. Ada letak tanah bekas Grant Sultan yang masih dapat di rekontruksi karena detail–detail yang tergambar di peta, seperti parit, jembatan atau bangunan lama ternyatab hingga saat ini masih terdapat dilapangan; 2. Ada tanah bekas Grant Sultan yang masih dapat diperkirakan letaknya, tetapi sulit untuk di konstruksi karena detail–detail yang tergambar di peta sudah banyak berubah atau tidak sesuai lagi dengan keadaan saat ini akibatnya ada pelebaran jalan atau perubahan penggunaan tanah, misalnya perumahan. 91 Dalam rangka menjamin kepastian hukum, UUPA Pasal 19 memerintahkan diselenggarakannya pendaftaran tanah. Lebih lanjut diatur dalam PP No. 24 Tahun 90 Makalah Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Sumatera Utara, Oktober 1996, Op.Cit, Hal. 2. 91 Ibid, Hal. 7 Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008