2. Pengertian dan Objek Konversi.
Menurut Boedi Harsono menyatakan “Konversi adalah perubahan hak yang lama menjadi satu hak baru menurut UUPA”
44
Jadi Pengertian konversi adalah pengaturan dari hak–hak tanah yang ada sebelum berlakunya UUPA untuk masuk
dalam sistem dari UUPA. Dari rumusan di atas maka dapat disimpulkan bahwa konversi hak–hak atas tanah
adalah penggantianperubahan hak–hak atas tanah dari status yang lama yaitu sebelum berlakunya UUPA itu sendiri, adapun yang dimaksud dengan hak–hak atas
tanah sebelum berlakunya UUPA adalah hak–hak atas tanah yang diatur dan tunduk pada hukum adat dan hukum Barat BW
Terhadap pelaksanaan konversi itu sendiri A.P.Parlindungan, memberikan komentar sebagi berikut : “bahwa pelaksanaan konversi itu sendiri merupakan
sesuatu yang boleh dikatakan sangat drastic, oleh karena sekaligus ingin diciptakan berkembangnya suatu unifikasi hukum keagrariaan di tanah air kita, perangkat hukum
maupun tenaga yang terampil belumlah ada sebelumnya”.
45
Walaupun pada kenyataannya UUPA telah melakukan perombakan yang mendasar terhadap sistem–sistem agrarian, tetapi dengan adanya lembaga konversi
seperti yang terdapat dalam bagian kedua dari UUPA adalah merupakan suatu pengakuan terhadap adanya jenis-jenis hak atas tanah yang lama, walaupun hak
44
Boedi Harsono, 1968, Undang-Undang Pokok Agraria Bagian Pertama Jilid Pertama, Penerbit Kelompok Belajar Esa, Jakarta, Hal. 140.
45
A.P.Parlindungan, Op.Cit, Hal. 14.
Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008
tersebut perlu disesuaikan dengan hak-hak yang ada dalam UUPA, sehingga dengan demikian tidak bertentangan dengan jiwa filosofi yang terkandung dalam UUPA.
Ada terdapat 3 tiga jenis konversi atas tanah yaitu : 1.
Konversi hak atas tanah, berasal dari tanah Hak Barat; 2.
Konversi hak atas tanah, berasal dari Hak Indonesia; 3.
Konversi hak atas tanah, berasal dari tanah bekas Swapraja Konversi hak atas tanah yang berasal dari Hak Barat yaitu hak Eigendom, hak
opstal dan hal Erpacht yang Altijdurend Altijdurende Erpacht. Hak Agrarische Eigendom dan hak gogolan. Sedangkan konversi hak-hak atas tanah yang berasal dari
tanah bekas Swapraja adalah terhadap hak Hanggaduh, hak-hak grant dan hak-hak konsesi dan sewa untuk perumahan kebun besar.
A. Objek Konversi