Ciri-ciri Grant Sultan Yang Dapat Dikonversi di Kota Medan.

permohonan konversi menjadi tidak ada, sepanjang belum diterbitkannya ketentuan yang baru. Disamping itu menurut isi Pasal 56 Undang-undang Pokok Agraria, menerangkan bahwa: “Selama undang-undang mengenai hak milik sebagai tersebut dalam Pasal 51 ayat 1 belum terbentuk, maka yang berlaku adalah ketentuan- ketentuan hukum adat setempat dan peraturan-peraturan lainnya mengenai hak-hak atas tanah”. Dengan demikian, jelaslah bahwa hukum adat yang berlaku, meskipun selanjutnya harus disesuaikan dengan ketentuan konversi hak-hak atas tanah, jika statusnya ingin ditingkatkan menjadi hak milik. Jadi, Grant Sultan sebagai tanah hak milik adat harus dilakukan konversinya.

G. Ciri-ciri Grant Sultan Yang Dapat Dikonversi di Kota Medan.

Grant Sultan, merupakan bukti kepemilikan tanah bekas milik adat yang diakui berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, yaitu berdasarkan bukti yang lama. Dengan demikian, pembuktian hak lama dan hak milik adat dilakukan melalui alat–alat bukti mengenai adanya hak–hak tersebut berupa bukti– bukti tertulis, keterangan saksi dan atau pernyataan yang bersangkutan yang kadar kebenarannya dianggap cukup oleh pejabat yang berwenang. Grant Sultan, yang merupakan bukti hak atas tanah, sampai saat sekarang masih banyak terdapat di Kota Medan. Sedangkan untuk dapat mengidentifikasi bahwa sebidang tanah adalah tanah Grant Sultan, “sangat sulit untuk dilihat secara langsung di lapangan, karena sebagian besar tanah tersebut secara fisik dikuasai oleh Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 penggarap. Jadi untuk dapat mengidentifikasi bahwa sebidang tanah adalah tanah Grant Sultan hanya dapat dilihat jika ada bukti tertulis, yaitu berbentuk Grant Sultan”. 85 Secara keseluruhan, jumlah Grant Sultan yang ada di Kota Medan, tidak dapat dipastikan jumlahnya, meskipun demikian Kantor Pertanahan sampai dengan Tahun 2006 telah mencatat jumlah Grant Sultan yang didaftarkan sebanyak 2161 buah yang dicatat dalam 8 delapan buah buku yaitu Buku I sd VIII dan tersebar di wilayah Tanjung Mulia, Labuhan, Mabar dan Rengas Pulau. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 tiga puluh pemilik atau pemegang Grant Sultan di 6 enam kecamatan yang dipilih, maka didapat keterangan tentang asal usul kepemilikan Grant Sultan, yaitu sebanyak 60 berasal dari warisan, sebanyak 30 dari Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi sedangkan sebanyak 10 berasal dari hibah. Perincian data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1 Asal Usul Kepemilikan Grant Sultan n = 30 No Jenis Akta Jumlah Persentase 1. 2. 3 4 Warisan Pelepasan hak dan ganti rugi Hibah Lain–lain 15 10 5 - 60 30 10 - Jumlah 30 100 Sumber Data : Kantor Pertanahan Kota Medan Tahun 2004 85 Hasil Wawancara dengan Bapak Emri, SH, CN, M.Kn, Kepala Tata Usaha, Kantor Pertanahan Kota Medan, Tanggal, 23 Mei 2007. Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 Pada Grant Sultan yang berasal dari pelepasan hak dan ganti rugi, biasanya aktanya dibuat oleh Notaris, sementara itu Notaris menempuh cara tersebut, yaitu dengan membuat akta pelepasan hak dan ganti rugi terhadap tanah Grant Sultan, karena bagi Notaris, “dianggap bahwa tanah tersebut adalah tanah negara. Hal demikian juga ditinjau dari lembaga Recht verwerking, memang dapat dimaklumi. Karena pada kenyataannya, meskipun Grant Sultan tetap diakui sebagai alat bukti tertulis, akan tetapi hal tersebut adalah berdasarkan penguasaan secara yuridis. Sedangkan secara fisik pada umumnya tanah dikuasai oleh penggarap. Bagi pemilik Grant Sultan diakui sebagai pemegang hak atas tanah Grant Sultan. Jika dilakukan konversi terhadap tanah Grant Sultan, tentu dilakukan terlebih dulu pemeriksaan data fisik dan data yuridis terhadap objek hak atas tanah. Pada umumnya, kenyataan yang ditemukan pada tanah Grant Sultan bahwa : 1. Letak tanah Grant Sultan sulit diidentifikasi di lapangan dikarenakan batas –batas yang disebutkan dalam akta Grant Sultan tidak lagi sesuai dengan keadaan dilapangan; 2. Pada umunya, tanah Grant Sultan banyak digarap oleh pihak lain dalam jumlah besar; 3. Banyak Grant Sultan yang tidak terdaftar sehingga sulit untuk dilakukan pemeriksaan atas kebenaran data tentang Grant Sultan. 86 Sedangkan di sisi lain, kenyataan yang terjadi adalah bahwa tidak jarang luas tanah Grant Sultan melebihi luas batas maksimum kepemilikan tanah. Apabila dilakukan konversi hak atas tanah Grant Sultan tersebut, maka dapat dipastikan pemilik Grant Sultan akan kehilangan hak atas tanahnya sebagaimana tercantum pada 86 Hasil Wawancara dengan Bapak Emri, SH, CN, M.Kn, Kepala Tata Usaha, Kantor Pertanahan Kota Medan, Tanggal, 23 Mei 2007. Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 akta Grant Sultan, dan hanya dapat memiliki tanah yang tidak melebihi luas batas maksimum kepemilikan tanah. Dengan demikian, berdasarkan fakta yang terdapat di lapangan, maka terdapat ciri–ciri Grant Sultan yang dapat dikonversi di Kota Medan, yaitu jika Grant tersebut terdaftar dan secara fisik tanah Grant Sultan dikuasai langsung dilapangan oleh pemilik dan atau pemegang Grant Sultan itu sendiri. Sebagai contoh, Grant Sultan yang telah dikonversi tersebut memang terdaftar di dalam register. Setelah dilakukan pemeriksaan data fisik dan data yuridis oleh panitia Pemeriksa Tanah dan telah dipenuhinya segala persyaratan dalam prosedur pelaksanaan konversi tanah Grant Sultan. Jadi berdasarkan bukti hak atas tanah seperti misalnya Grant Sultan No. 328 yang terdaftar dalam register di Kantor Pertanahan, setelah dikonversi maka dapat diterbitkan sertifikat misalnya Hak Milik No. 1317. Pada kenyataannya yang terjadi dilapangan, disamping banyak Grant Sultan yang belum terdaftar, pada umumnya pemilik Grant Sultan Hanya menguasai secara yuridis, sedangkan secara fisik, tanah dikuasai oleh penggarap. Perlu untuk diketahui bahwa penting dilakukan pemeriksaan terlebih dulu terhadap tanah Grant Sultan sebelum menentukan bahwa Grant Sultan tersebut dapat dilakukan upaya pengakuan hak ataukah tidak. Karena jika tanah Grant Sultan terindetifikasi atas kepemilikan seseorang atau person, maka tanah tersebut merupakan tanah milik adat dan dapat dilakukan konversi hak atas tanah menjadi hak milik, dengan upaya pengakuan hak terlebih dahulu. Akan tetapi, jika Grant Sultan terindetifikasi atas milik lembaga kesultanan, maka sejak kemerdekaan, Tanah Grant Sultan menjadi tanah yang diakui langsung oleh negara. Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008

H. Administrasi Grant Sultan dan Pelaksanaan Konversi Tanah Grant Sultan di Kota Medan.