UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENGATASI KEDALA YANG

BAB IV UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENGATASI KEDALA YANG

MENGHAMBAT DALAM PELAKSANAAN PENDAFTARAN KONVERSI HAK ATAS TANAH ADAT Berdasarkan kenyataan yang ditemukan dalam pelaksanaan konversi tanah Grant Sultan, baik permasalahan tanah menganai Grant Sultan maupun kendala- kendala yang terdapat didalam pelaksanaan konversi tanah Grant Sultan, maka pihak Kantor Pertahanan telah berupaya untuk meminimalisir hambatan atau kendala dalam pelaksanaan konversi tanah Grant Sultan, meskipun upaya tersebut tentu membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang relatuf mahal. Untuk itu, sejauh ini dapat dilihat sebagian “upaya yang dilakukan oleh pihak Kantor Pertanahan dan pelaksanaan konversi tanah Grant Sultan di Kota Medan” Berdasarkan beberapa permasalahan dan kendala yang ditemui dalam pelaksanaan konversi tanah Grant Sultan, maka upaya yang utama dilakukan oleh pihak Kantor Pertanahan adalah mengkoordinir pelaksanaan konversi hak atas tanah Grant Sultan dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia, yaitu dengan meningkatkan segi mutu pelayanan yang terbaik bagi terselenggaranya konversi tanah Grant Sultan. Sedangkan untuk mengantisipasi penyalahgunaan terhadap bukti hak Grant Sultan, telah diupayakan sedapat mungkin, untuk menjamin keamanan register Grant Sultan. “Tidak jarang ditemui bahwa, ada oknum tertentu yang berusaha untuk Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 memalsukan Grant Sultan, akan tetapi sejauh ini usaha pemalsuan tersebut dapat segera diantisipasi oleh Pihak Kantor Pertanahan”. 111 Itulah sebabnya, sejak berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, hanya terdapat 8 buah Grant Sultan yang dapat dikonversi langsung. Mengingat banyaknya jumlah grant yang terdaftar dalam register, sementara jumlah grant yang tidak terdaftar juga banyak beredar pada masyarakat, maka hanya Grant Sultan yang memenuhi syarat saja yang dapat di konversi langsung. Syarat-syarat yang dimaksud adalah : 1. Pemilik Grant Sultan masih hidup; 2. Adanya Grant Sultan asli, untuk kemudian dilampirkan pada saat mengajukan dilampirkan pada saat mengajukan permohonan konversi; 3. Secara fisik, tanah dikuasai langsung oleh pemilik dan atau pemegang grant itu sendiri; 4. Tanah Grant Sultan harus bebas dari silang sengketa. Adapun prosedur yang harus ditempuh oleh pemohon konversi tanah Grant Sultan ; 1. Memuat surat permohonan kepada Kepala Pertanahan mengenai konversi tanah Grant Sultan ; 111 Hasil Wawancara dengan Bapak Jokiaman Limbong, SH, Staff Kantor Pertanahan Kota Medan, Tanggal, 4 Juni 2007. Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 2. Melampirkan bukti tertulis yang sah, yaitu Grant Sultan, yang terdaftar dalam register. 3. Melampirkan warkah–warkah yang diperlukan untuk persyaratan pendaftaran hak, seperti KTP, SIM, KK ataupun PBB atau syarat lain yang diperlukan ; 4. Bersedia dilakukan pengukuran ulang dan pemeriksaan dan fisik tanah dilapangan ; 5. Setelah data fisik diukur, maka pihak Kantor Pertanahan membuat Surat Ukur dan Gambar ukur jika kemudian terdapat perubahan data fisik tanah ; 6. Pemohon diwajibkan membayar biaya ukur dan surat ukur ; 7. Pemohon diwajibkan membayar biaya pendaftaran hak ; 8. Pemohon bebas dari pembayaran BPHTB dan Uang Pemasukan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2002. Di dalam kenyataannya, banyak Grant Sultan yang belum memenuhi persyaratan untuk dapat dilakukan tindakan konversi langsung. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka sejak berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 upaya konversi tanah Grant Sultan yang telah dilakukan di Kota Medan sebagian besar adalah konversi tidak langsung atau disebut dengan pengakuan hak. Upaya tersebut merupakan suatu tindakan pengamanan yang dilakukan oleh pihak Kantor Pertanahan, dengan tujuan untuk menghindari pemalsuan bukti hak Grant Sultan dan untuk fungsi pengendalian, agar pelaksanaan konversi tanah Grant Sultan dapat dikoordinasikan dengan sebaik–baiknya. Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 Itulah sebabnya, data tentang pelaksanaan konversi tanah Grant Sultan yang terdapat di Kota Medan sejak kurun waktu tahun Anggaran 2000 hingga Tahun Anggaran 2007 adalah hanya pada tahap pengakuan hak : Adapun prosedur yang harus ditempuh dalam pelaksanaan konversi tidak langsung atau mengakuan hak adalah sebagai berikut : 1. Pemohon diwajibkan membuat surat pemohon kepada Kepala Kantor Peratanahan , yaitu guna pendaftaran konversi; 2. Terdapat bukti Grant Sultan yang terdaftar didalam register; 3. Jika Grant Sultan berasal dari pewarisan, maka harus disertai dengan keterangan waris; 4. Terhadap permohonan konversi tidak langsung maka pemohon tidak dikenakan pembayaran Uang Pemasukan; 5. Pemohon diwajibkan membayar biaya pendaftaran, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2006; 6. Pihak Kantor Pertanahan melakukan pengukuran ulang dan pemeriksaan data fisik tanah yang diajukan untuk pengakuan hak, kemudian dibuatkan Surat Ukur; 7. Pemohon dikenakan biaya pembuatan Surat Ukur; 8. Pemohon juga diwajibkan juga membayar BPHTB Bea Perolehan Hak Atas Tanah ; 9. Setelah kewajiban–kewajiban diatas dipenuhi, dan apabila telah selesai dilakukan pengukuran data fisik tanah, maka pihak Kantor Pertanahan Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 membuat pengumuman terhadap pengajuan permohonan pengakuan hak tersebut. Jika dalam tempo waktu 2 bulan tersebut tidak ada sanggahan atau bantahan dari pihak ketiga maka oleh pihak Kantor Pertanahan dibuat Keputusan, yaitu Berupa Berita Acara Pengesahan Pengumuman Data Fisik dan Data Yuridis tanah yang dimohonkan pengakuan haknya tersebut. Kemudian berita Acara tersebut dijadikan sebagai dasar tidak lanjut pembuatan sertifikat tanah. Untuk menghindari dari biaya yang mahal yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana telah ditetapkan maka kepada pemohon dihimbau untuk tidak menggunakan perantara dan pembayaran biaya harus melalui loket yang telah disediakan pada Kantor Pertanahan Kota Medan, dan untuk menghindari prosedur yang lama dalam proses pendaftaran tanah, maka pemohon harus melengkapi dengan lengkap syarat-syarat yang diperlukan termasuk keabsahan secara tertulis bukti-bukti kepemilikan tanah dan pada saat pengukuran diharapkan dapat hadir pihak-pihak yang berbatasan termasuk pada saat pemeriksaan Panitai A. 112 Berdasarkan hasil wawancara bahwa : Sebenarnya biaya mahal dan prosedur lama dalam proses konversi hak atas tanah adat tersebut dapat dihindari apabila pihak pemilik tanah atau pemohon hak atas tanah tidak menggunakan perantara dalam mengajukan konversi aktif pada saat pengukuran serta pemeriksaan Panitia A terutama dalam menghadirkan pihak-pihak yang berbatas. 113 Tidak terlepas dari hal diatas sebagaimana yang diketahui bahwa, sosialisasi suatu peraturan hukum adalah hal yang penting untuk dapat menimbulkan kesadaran 112 Hasil Wawancara dengan Bapak Rudy Haposan Siahaan, SH, Notaris di Medan, Tanggal, 28 Mei 2007 113 Hasil Wawancara dengan Bapak Mangasi Tambunan, SH, Kepala Seksi Bidang Permasalahan Kantor Pertanahan Kota Medan, Tanggal, 28 Mei 2007. Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 masyarakat akan arti penting dari suatu pendaftaran hak atas tanah, dengan adanya sosialisasi peraturan tentang pendaftaran tanah tersebut akan menambah pengetahuan masyarakat. Sosialisasi dimaksud adalah memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengertian dan fungsi pendaftaran hak atas tanah, syarat-syarat yang harus dipenuhi, prosedur yang akan dilalui, jangka waktu proses tersebut dan segala hal yang menyangkut biaya-biaya. Upaya yang dilakukan oleh pihak Kantor Pertanahan terhadap konversi langsung adalah dengan membebaskan pemohon dari BPHTB Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan, juga kepada pemegang Grant Sultan, dibebaskan dari pembayaran uang pemasukan. Di samping itu prosedur yang ditempuh untuk pelaksanaan konversi juga demikian sederhana dan mudah, akan tetapi untuk sebelum proses konversi dan juga pada saat pemegang grant hendak melakukan balik nama,, pemegang Grant Sultan juga turut hadir diundang pada saat dilakukan pengukuran ulang data fisik tanah Grant Sultan tetapi itupun atas permohonan dari pemegang Grant Sultan. Upaya yang dilakukan pihak Kantor Pertanahan terhadap letak tanah Grant Sultan yang sulit diidentifikasi di lapangan adalah dengan melakukan pengukuran ulang data fisik tanah Grant Sultan dan pengukuran tersebut dengan menghadirkan pemegang Grant Sultan. Jadi, pihak Kantor Pertanahan tidak berpedoman pada luas tanah yang tertulis di dalam grant, melainkan dengan memeriksa langsung dan melihat kenyataan yang ada di lapangan. Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 Terhadap Grant Sultan yang tidak terdaftar, maka upaya Pihak Kantor Pertanahan, adalah melakukan penelitian di lapangan, mengenai objek dan subjek Grant Sultan. Jadi yang diteliti adalah siapa pemegang Grant Sultan dan siapa pula yang menguasai secara fisik di lapangan, objek tanah Grant sultan itu sendiri. Jadi jika di lapangan, terdapat perbedaan antara pemegang grant dan subjek yang menguasai tanah di lapangan, sedangkan kedua–duanya mengklaim sebagai yang berhak atas tanah Grant Sultan, maka kedua belah pihak yang mengklaim sebagai yang berhak, dianjurkan oleh Pihak Kantor Pertanahan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan jalan musyawarah, sebelum permohonan hak di proses di Kantor Pertanahan. Akan tetapi, jika jalan penyelesaian melalui musyawarah tidak dapat diselesaikan, maka ditempuh jalan melalui Lembaga Peradilan dengan vonis Hakim yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Jadi dengan adanya Putusan Pengadilan, maka dapat ditentukan pihak mana yang lebih berhak atas tanah Grant Sultan yang dipermasalahkan. Tentang permasalahan Grant Sultan yang banyak tidak terdaftar didalam register, dan berdasarkan hasis wawancara bahwa ”sebagian daftar Grant Sultan hilang” 114 , maka dikhawatirkan Grant Sultan dapat dipalsukan. Terhadap Grant Sultan yang diragukan keasliannya, maka pihak Kantor Pertanahan akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap Grant Sultan, apakah Grant Sultan tersebut terdaftar atau tidak terdaftar di dalam registrasi. Jika dinyatakan perlu pemeriksaan, 114 Hasil Wawancara dengan Bapak Oloan Pasaribu, SH, Staff Kantor Wilayah Badan Pertanahan Sumatera Utara, Tanggal, 5 Juni 2007. Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 maka data Grant Sultan akan diperiksa di Laboratorium Kriminal Kepolisian Republik Indonesia. 115 Eksistensi dan pengakuan terhadap Grant Sultan sebagai bukti hak lama dan masih berlaku sebagai bukti hak atas tanah, hingga masa sekarang, meskipun belum dilaksanakan konversi hak atas tanah, adakalanya cenderung dimanfaatkan oleh pihak tertentu dengan mengklaim tanah Grant Sultan tanpa membedakan mana Grant milik perorangan mana Grant bekas milik kesultanan. Jika terdapat ketidak jelasan status, antara Grant Sultan milik pribadi dan milik kesultanan, maka upaya yang ditempuh adalah pihak Kantor Pertanahan akan memperhatikan grant tersebut ditujukan kepada siapa, pribadi ataukah kepada Lembaga Kesultanan. Karena pada kenyataannya, pemberian kepada lembaga Kesultanan juga terkadang mengatas namakan pribadi, seolah-olah Grant Sultan menjadi milik pribadi. Dalam hal ini, pihak Kantor Pertanahan akan melakukan penelitian. Jika Grant Sultan ternyata ditujukan kepada pribadi, maka jika terkait masalah pemberian ganti rugi, selanjutnya ganti rugi diserahkan kepada pribadi yang ternyata terbukti sebagai pemegang Grant Sultan. Akan tetapi jika tanah adalah milik kesultanan, tetapi dilaporkan seolah-olah sebagai milik perorangan, maka dengan 115 Hasil Wawancara dengan Bapak Oloan Pasaribu, SH, Staff Kantor Wilayah Badan Pertanahan Sumatera Utara, Tanggal, 5 Juni 2007. Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008 sendirinya harus dinyatakan secara tegas, bahwa tanah Grant Sultan tersebut menjadi tanah negara. Dalam hal pembebasan tanah, jika pada tanah Grant Sultan terdapat pemegang Grant Sultan maupun penggarap, maka upaya yang ditempuh adalah dengan cara memberi ganti rugi berupa uang sejumlah harga taksiran yang ditentukan oleh panitia, baik diberikan kepada pemegang Grant Sultan, maupun kepada penggarap, terlebih lagi terhadap Grant Sultan yang terdaftar. Pemegang Grant Sultan maupun penggarap tetap sama-sama dihargai. Akan tetapi, apabila pemegang Grant Sultan bersih dari garapan, maka pemegang Grant Sultan, seutuhnya berhak menerima ganti kerugian atas objek tanah Grant Sultan yang terkait masalah pembebasan tanah. 116 Berdasarkan hasil penemuan dilapangan bahwa proses sosialisasi peraturan tersebut belum mencapai pada tingkat Kecamatan ataupun Kelurahan, baik itu melalui penyuluhan langsung dari aparat Kantor Pertanahan Kota Medan, maupun melalui media-media lain. Masyarakat yang mempunyai pendidikan formal yang lebih tinggi, atau informasi dari masyarakat yang sudahsedang mengkonversikan haknya ke Kantor Pertanahan Kota Medan. 116 Hasil Wawancara dengan Bapak, Camat, Kecamatan Medan Johor, Tanggal, 25 Mei 2007. Aprilliyani : Pelaksanaan Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Adat : Studi Mengenai Konversi Hak Atas…, 2007 USU e-Repository © 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN