BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Pada bagian ini dipaparkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap variabel bebas dan terikat. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh
kitosan terhadap kadar plumbum darah dan aktivitas enzim δ-ALAD. Berdasarkan hasil
pengukuran diperoleh data sebagai berikut.
4.1.1. Kadar Hemoglobin
Kadar hemoglobin diukur untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian kitosan dari beberapa berat molekul,yaitu molekul rendahLM=400Kda yang
bersumber dari kulit udang, molekul sedang MM=400-800Kda bersumber dari kepiting, dan molekul tinggi HM=
≥900KDa bersumber dari blangkas, terhadap kadar hemoglobin darah mencit yang diberi Pb asetat secara oral selama 14 hari.
Dari perhitungan didapat kadar hemoglobin darah mencit pada kelompok kontrol berbeda nyata p0,05 jika dibandingkan dengan kelompok perlakuan. Pada kelompok
kontrol kadar hemoglobin rata-rata pada K1 kontrol Pb berbeda signifikan jika dibandingkan dengan K0 kontrol aqua, K2 kontrol kitosan dan K3 kontrol asetat
serta berbeda nyata jika dibandingkan dengan kelompok perlakuan. Kadar hemoglobin rata-rata K3 juga berbeda nyata dengan seluruh kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan. Data kadar hemoglobin rata-rata dari kelompok kontrol dan perlakuan dapat
dilihat dari tabel 4 berikut.
Emni Purwoningsih : Pengaruh Berat Molekul Kitosan Terhadap Kadar Plumbum Pb Darah Dan Aktivitas…, 2008 USU e-Repository © 2008
47
Tabel 4. Data Kadar Hemoglobin Rata-Rata Berbagai Kelompok Perlakuan
Perlakuan Data
Ulangan K0 K1
K2 K3
P1 P2 P3 P4 P5 P6
1 14,3
12,6 14,8
13 15 15 15 15 15 14,8
2 14 11,3
16 13,5 14,8 15,2 15 15
15,4 15,2 3
15 12 16 14 15 16 14,7 14 14 14 Kadar Hb
grdl
Rerata 14,43 ±0,51
11,96 ±0,65
15,6 ±0,69
13,5 ±0,5
14,9 ±0,17
15,4 ±0,52
14,9 ±0,17
14,67 ±0,57
14,8 ±0,72
14,67 ±0,61
Kadar hemoglobin rata-rata K1 merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan kelompok kontrol yang lain maupun kelompok perlakuan. Sedangkan K3
memiliki kadar hemoglobin terendah jika dibandingkan dengan kelompok K0, K2, K2 dan kelomopok perlakuan. Pada gambar 4 terlihat kadar hemoglobin kelompok
perlakuan mengaladari peningkatan dari K1 dan K3. Perbedaan nilai Hemoglobin antar kelompok perlakuan dapat dilihat dari grafik
pada gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4. Grafik Nilai Hb dari Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan Setelah dilakukan uji anova kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil
BNT, untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin rata-rata antar kelompok seperti yang tercantum dalam tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Hasil Uji BNT Rerata Kadar Hemoglobin antar Kelompok Perlakuan
Perlakuan K0 K1 K2 K3 P1 P2 P3 P4 P5 P6
Emni Purwoningsih : Pengaruh Berat Molekul Kitosan Terhadap Kadar Plumbum Pb Darah Dan Aktivitas…, 2008 USU e-Repository © 2008
48
K0 NS NS NS NS NS
K1 K2
NS NS NS NS K3
P1 NS NS
NS NS NS NS NS P2
NS NS NS NS NS NS
P3 NS NS NS NS
NS NS NS P4
NS NS NS NS NS NS
P5 NS NS NS NS NS NS
NS P6
NS NS NS NS NS NS
Dari hasil uji BNT pada tabel 5 perbedaan yang bermakna p0,05 antara sesama kelompok kontrol. Pada K1 dan K3 kadar hemoglobin darah mencit berbeda nyata
terhadap kelompok perlakuan P1, P2, P3, P4, P5, dan P6. Namun hasil uji BNT kadar hemoglobin rata-rata antar kelompok perlakuan P1,
P2, P3, P4, P5, dan P6 tidak ada perbedaan yang nyata. Dengan demikian perbedaan berat molekul antara LM, MM dan HM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kadar hemoglobin darah mencit. Perbedaan konsentrasi 1 dan 2 juga tidak berpengaruh secara nyata terhadap kadar hemoglobin darah mencit.
4.1.2. Kadar Plumbum Darah Mencit