Latar belakang Pengaruh Kadar Albumin Terhadap Lama Rawatan Dan Mortalitas Pada Pasien Di Ruang Rawat Intensif Anak

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Albumin, merupakan protein yang diproduksi di hati, yang berperan terhadap tekanan onkotik di darah. Di samping berperan dalam tekanan osmotik koloid, albumin juga bekerja sebagai molekul pengangkut untuk bilirubin, asam lemak dan obat-obatan. 1 Fungsi albumin pada penyakit kritis belum sepenuhnya dimengerti. Terdapat perbedaan yang bermakna fungsi albumin pada anak yang sehat dengan penderita penyakit kritis. Konsentrasi serum albumin yang rendah pada pasien dengan penyakit kritis berhubungan dengan hasil akhir yang buruk. 2-4 Pada seseorang yang sehat albumin berperan dalam mempertahankan tekanan osmotik koloid TOK, namun kurang berkorelasi pada penyakit kritis. 4 Pasien dengan penyakit kritis mempunyai TOK yang rendah. Dari 200 pasien dengan penyakit kritis mempunyai TOK 19,1 mmHg. Tekanan osmotik koloid yang rendah berkorelasi dengan tingginya morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan penyakit kritis. Tekanan osmotik koloid 15 mmHg berhubungan dengan angka harapan hidup 50. Pemberian suplementasi albumin akan meningkatkan TOK dan menghindari Gma Nazri : Pengaruh kadar albumin terhadap lama rawatan dan mortalitas pada pasien di ruang rawat Intensif anak, 2008. USU Repository©2008 komplikasi yang fatal seperti edema paru, yang pada akhirnya akan menimbulkan gagal nafas. 3,4 Pengukuran tekanan osmotik dapat dilakukan secara langsung dengan alat yang disebut oncometers , atau menggunakan rumus Van’t hoff equation yaitu: tekanan osmotik = n x cM x RT, dimana n = jumlah partikel di substrat n=1 untuk protein plasma, cM = molar konsentrasi dari substrat, R = konstanta 0,082, T = absolut temperatur. 5 Berdasarkan penelitian deskriptif terhadap 134 anak dengan penyakit kritis di perawatan intensif anak, didapat insiden hipoalbuminemia saat tiba adalah 57 dan meningkat 76 pada 24 jam pertama. 6 Hipoalbuminemia paling sering terjadi pada penyakit kritis. Penyebab terjadinya hipoalbuminemia ini bersifat kompleks dan disebabkan berbagai mekanisme seperti ketidakseimbangan antara pembentukan dan penghancuran albumin, meningkatnya permeabilitas kapiler dan perubahan distribusi albumin antara intravaskular dan ekstravaskular. 2,4 Hubungan antara hipoalbuminemia dengan hasil akhir yang buruk telah memotivasi para klinisi untuk memberikan albumin eksogen pada pasien dengan hipoalbuminemia. Tetapi masih terdapat kontroversi, meskipun hipoalbuminemia secara langsung menyebabkan hasil akhir yang buruk. 4 Gma Nazri : Pengaruh kadar albumin terhadap lama rawatan dan mortalitas pada pasien di ruang rawat Intensif anak, 2008. USU Repository©2008

1.2. Rumusan masalah