1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kadar albumin pada anak sakit berat dapat digunakan sebagai prediktor untuk menentukan lamanya
rawatan dan mortalitas pasien yang dirawat di ruang rawat intensif. Untuk itu penelitian ini mencoba menilai pengaruh kadar albumin pada
anak sakit berat terhadap lamanya rawatan dan mortalitas pasien yang dirawat di ruang rawat intensif. Apakah kadar albumin berpengaruh terhadap
lama rawatan dan mortalitas di ruang rawat intensif anak?
1.3. Hipotesis
Kadar albumin tidak berpengaruh terhadap lamanya rawatan dan mortalitas anak sakit berat di ruang rawat intensif.
1.4. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh kadar albumin pada anak sakit berat terhadap lamanya rawatan dan mortalitas di ruang rawat intensif.
1.5. Manfaat Penelitian
Memberi masukan terhadap unit rawat intensif anak, apakah kadar albumin saat tiba dapat digunakan untuk menilai lama rawatan dan mortalitas pada
anak sakit berat.
Gma Nazri : Pengaruh kadar albumin terhadap lama rawatan dan mortalitas pada pasien di ruang rawat Intensif anak, 2008. USU Repository©2008
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Albumin
4
Albumin merupakan protein plasma yang terbanyak ± 55 sampai 60 dari total protein serum. Terdiri dari ikatan rantai tunggal polipeptida dari 585
asam amino dengan berat molekul 66 500 Da. Bentuk molekul di darah α
heliks rantai ganda dengan ikatan disulfida. Pembentukan albumin berlangsung di hati. Albumin tidak disimpan di
hati tetapi disekresikan ke sirkulasi portal segera setelah diproduksi. Pada anak yang sehat, rata-rata pembentukan albumin 194 mgkghari atau 12
sampai 25 g albumin perhari. Pembentukan albumin tergantung pada nutrisi dan keadaan penyakit.
Gma Nazri : Pengaruh kadar albumin terhadap lama rawatan dan mortalitas pada pasien di ruang rawat Intensif anak, 2008. USU Repository©2008
Total pemecahan albumin dalam sehari adalah 5 dari seluruh protein tubuh yang beredar. Albumin dipecah di beberapa organ tubuh. Pada
otot dan kulit penghancuran albumin 40 sampai 60 dari jumlah keseluruhan. Meskipun hati mempunyai metabolisme tinggi terhadap protein,
namun penghancuran albumin hanya 15 atau kurang dari total albumin. Ginjal sekitar 10, sedangkan sisanya 10 melalui lambung dan saluran
cerna.
2.2. Fungsi Albumin