Teknik Pengumpulan Data Instrumen penelitian

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Karena dilakukan secara probability sampling, maka semua individu akan mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini. Sesuai dengan tujuan penelitian, yang menjadi subyek penelitian adalah pasien Madani Mental Health Care yang masih terdaftar.

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan skala. Penggunaan skala pada pengumpulan data didasarkan bahwa untuk mengungkap data seperti mengenai sikap terhadap sesuatu. Adapun skala yang digunakan adalah skala model Likert dengan empat alternatif jawaban. Selain itu pernyataannya dibuat dengan kategori positif atau kesetujuan favorable dan item yang disebut negatif atau ketidaksetujuan unfavorable Sevilla, 1993. Adapun cara subyek memberikan jawaban terhadap skala model Likert adalah memberikan tanda silang X pada salah satu alternatif jawaban yang berkisar antara 1-4. Tabel 3.1 Kategori respon bobot jawaban Kategori Respon SS S TS STS Favorabel 4 3 2 1 Unfavorabel 1 2 3 4

3.4.2 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Peneliti menggunakan skala model Likert yang terdiri dari 2 macam, yaitu skala orientasi masa depan yang dikemukakan oleh Nurmi 1991 mengenai tiga dimensi orientasi masa depan, yaitu Motivasi, perencanaan dan evaluasi. Dan skala optimisme yang diadaptasi dari skala Syahriyatul 2010 menggunakan teori McGinnis 1995. Dalam mengadaptasi penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Syahriyatul, peneliti mengurangi 2 dimensi dan 5 indikator yang sudah ada pada penelitian sebelumnya yaitu 1, dimensi membina cinta dalam kehidupan, indikatornya 1, mempunyai hubungan yang sangat erat 2, memperhatikan orang yang sedang dalam kesulitan 3, mempunyai kemauan untuk mengagumi dan menikmati banyak hal pada diri orang lain. 2, dimensi menerima apa yang tidak bisa di ubah, indikatornya 1, dapat menyesuaikan diri dengan sistem baru 2, mempunyai keinginan untuk mempelajari cara baru. Pada bagian itemnya, peneliti memodifikasi 12 item favorabel,1,9,11,13,15,17,19,21,23,29,31,35 dan 14 item unfavorabel, 2,4,6,8,14,16,20,24,26,28,32,34,36,38 dari jumlah item yang ada pada penelitian sebelumnya. Adapun blue print pada skala Orientasi Masa Depan terdapat pada tabel 3.2 dan skala Optimisme Kesembuhan yang telah diadaptasi oleh peneliti terdapat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Blue Print skala Orientasi Masa Depan No Item NO Dimensi Orientasi Masa Depan Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah Tujuan yang ingin dicapai 1,7,13,21,27,35 8,16,18,30,34,40 12 Waktu Pencapaian 3,17,45 24,32,42 6 1. Motivasi Dorongan motif pencapaian 5,11,23,39,43,59 2,10,20,28,36,48 12 Pengetahuan yang terkait dengan tujuan karir masa depan 31,53 26,56 4 Kompleksitas perencanaan 9,19,33,41,49 4,12,38,50,54 10 2. Perencanaan Tingkat reliasasi 15,25 6,44 4 Keyakinan diri untuk mengontrol realisasi dari harapan dan tujuan 37,47,51 14,22,60 6 3. Evaluasi Perkiraan terhadap kemungkinan pencapaian tujuan 29,55,57 46,52,58 6 Jumlah 30 30 60 Skala orientasi masa depan yang akan diuji terdiri dari 60 item, 30 item favorabel dan 30 item unfavorabel. Selanjutnya untuk menginterpretasi skor responden, penulis menentukan 4 kategori jawaban, yaitu : Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS. Tabel 3.3 Blue Print Skala Optimisme Kesembuhan No Item No DIMENSI OPTIMISME KESEMBUHAN INDIKATOR Favorabel Unfavorabel Jumlah Berani menerima kenyataan 5,21 31 3 1 Tidak terkejut oleh kesulitan Mempunyai penghargaan yang besar pada hari esok 42 25 2 2 Mencari pemecahan masalah Memandang permasalahan baik besar ataupun kecil dapat terselesaikan 3 16 2 3 Merasa yakin mengendalikan masa depan Yakin bahwa dirinya mampu menguasai keadaan 7,36 4,43 4 Berhubungan dengan orang- orang yang memiliki harapan 1,33 9,40 4 4 Memungkinkan terjadinya pembaharuan secara teratur Mengambil tindakan secara sadar dan tidak sadar untuk melawan keinginannya 19 11,47 3 Melihat banyak hal dari segi positif 8,32 17,39 4 5 Menghentikan pemikiran negative Berfikir Logis 38 45 2 6 Meningkatkan kekuatan apresiatif Menikmati apa yang terjadi di Dunia 14 20 2 Mengubah kekhawatiran menjadi bayangan positif 10,13 28,46 4 7 Menggunakan imajinasi untuk melatih sukses Membangun hal- hal positif untuk masa depan 27 18,29 3 8 Selalu gembira bahkan ketika tidak merasa bahagia Berperilaku ceria baik dalam keadaan senang ataupun sedih 23,15,26 6,34,41 6 9 Merasa yakin bahwa memiliki kemampuan yang hampir tidak terbatas untuk di ukur Memiliki keyakinan yang sangat kuat 2,35,44 24,37,48 6 10 Sukar bertukar berita baik Memandang apa yang kita bicarakan dengan orang lain mempunyai pengaruh penting terhadap suasana hati 12,22 30 3 Jumlah 24 24 48 Skala optimisme kesembuhan yang akan diuji terdiri dari 48 item, 24 item favorabel dan 24 item unfavorabel. Selanjutnya untuk menginterpretasi skor responden, penulis menentukan 4 kategori jawaban, yaitu : Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS.

3.5 Teknik Uji

Dokumen yang terkait

Hubungan antara dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh pada pengguna napza di rehabilitas mandani mental Health Care

7 61 117

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA MAHASISWA PROGRAM TWINNING DI Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Optimisme Masa Depan Pada Mahasiswa Program Twinning Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA MAHASISWA PROGRAM TWINNING DI Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Optimisme Masa Depan Pada Mahasiswa Program Twinning Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA PROGRAM AKSELERASI.

0 1 8

HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA TUNA RUNGU HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA TUNA RUNGU.

1 5 15

HUBUNGAN ANTARA ALIENASI DIRI DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA WARIA Hubungan Antara Alienasi Diri dengan Optimisme Masa Depan pada Waria.

0 1 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Alienasi Diri dengan Optimisme Masa Depan pada Waria.

0 1 9

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN Hubungan Antara Kedisiplinan Belajar dan Kepercayaan Diri dengan Optimisme Masa Depan Pada Siswa Program Percepatan Belajar.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI MASA DEPAN DAN

0 0 13

PERBEDAAN PROFIL KOGNITIF, ORIENTASI MASA DEPAN SERTA PRESTASI BELAJAR REMAJA PENGGUNA NAPZA DAN BUKAN PENGGUNA NAPZA TESIS

0 0 14