BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Berikut ini diuraikan gambaran umum subyek dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan. Subyek dalam penelitian ini adalah
50 pasien rawat inap Madani Mental Health Care di Jakarta Timur. Gambaran umum subyek berdasarkan jenis kelamin, usia dan pendidikan digambarkan
dibawah ini sebagai berikut :
Tabel 4.1 Gambaran umum subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan
pendidikan
Kategori Frekuensi Persentase
Laki-laki 44 88 Jenis Kelamin
Perempuan 6 12
Jumlah 50 100
18-20 18 36
21-23 23 46
Usia 24-26 9
18
Jumlah 50 100
SLTASMK 34 68 S1 14
28 Pendidikan
S2 2 4
Jumlah 50 100
Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir keseluruhan responden adalah berjenis kelamin laki-laki 88, sedangkan sebagian kecil
responden berjenis kelamin perempuan 12. Gambaran umum berdasarkan usia dibagi 3 kelompok, yaitu kelompok usia 18-20 tahun, 21-23 tahun, dan 24-26 tahun.
Hampir separuh berusia diantara 21-23 tahun 46, sedangkan sebagian kecilnya 36 berusia diantara 18-20 tahun dan hanya 18 responden berusia diantara 24-
26 tahun. Gambaran responden berdasarkan pendidikan terakhir dibagi 3 kelompok,
yaitu kelompok SMA, S1 dan S2. Lebih dari setengah jumlah sampel atau responden 68 adalah lulusan SMA, sedangkan sebagian kecil responden 28
adalah lulusan S1, dan hanya 4 responden lulusan S2.
4.2 Kategorisasi 4.2.1 Kategorisasi
Orientasi Masa Depan
Untuk mengetahui tingkat orientasi masa depan pada responden, peneliti menggunakan kategorisasi rentang untuk setiap responden. Rentang dibagi menjadi
tiga interval dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun tingkat orientasi masa depan pada responden, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Orientasi Masa Depan
KATEGORI NILAI ANGKA FREKUENSI
TINGGI X M + 1SD
≥ 162 11
22 SEDANG
M - 1SD X M + 1SD 133-161
34 68
RENDAH X M - 1SD
≤ 132 5
10 JUMLAH
50 100
Pada Tabel di atas menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden 68 berada dalam kategori skor sedang, sebagian kecil responden 22 berada dalam
kategori skor tinggi, sedangkan responden yang berada pada kategori skor rendah hanya 10.
4.2.2 Kategorisasi Optimisme Kesembuhan
Untuk mengetahui tingkat optimisme kesembuhan pada responden, peneliti menggunakan kategorisasi rentang untuk setiap responden. Rentang dibagi menjadi
tiga interval dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun tingkat optimisme
kesembuhan pada responden, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Optimisme Kesembuhan
KATEGORI NILAI ANGKA FREKUENSI
TINGGI X M + 1SD
≥ 105 9
18 SEDANG
M - 1SD X M + 1SD 86-104
34 68
RENDAH X M - 1SD
≤ 85 7
14 JUMLAH
50 100
Pada Tabel di atas menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden 68 berada dalam kategori skor sedang, sebagian kecil responden 18 berada dalam
kategori skor tinggi, sedangkan responden yang berada pada kategori skor rendah hanya 14.
4.3 Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha : Ada hubungan yang signifikan antara orientasi masa depan dengan
optimisme kesembuhan pengguna NAPZA di Madani Mental Health Care. Untuk menguji apakah terdapat hubungan antara orientasi masa depan
dengan optimisme kesembuhan pengguna NAPZA di Madani Mental Health Care, peneliti menggunakan SPSS 11.5. dengan rumus statistik Spearman.
Berdasarkan hasil uji hipotesa yang menggunakan program SPSS versi 11.5 dengan teknik Korelasi Spearman, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.4 Correlations
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Orientasi masa depan
Optimisme Kesembuhan
Spearmans rho Orientasi Masa
Depan Correlation
Coefficient 1,000
,700
Sig. 2-tailed .
,000 N
50 50
Optimisme Kesembuhan
Correlation Coefficient
,700 1,000
Sig. 2-tailed ,000
. N
50 50
Berdasarkan tabel di atas diketahui, bahwa koefisien korelasi antara skala orientasi masa depan dengan optimisme kesembuhan adalah 0,700 dengan
signifikansi 0,000 sig0,05, maka terdapat hubungan yang signifikan antara orientasi masa depan dengan optimisme kesembuhan pengguna NAPZA di Madani
Mental Health Care. Artinya semakin tinggi tingkat orientasi masa depan pengguna NAPZA maka semakin tinggi juga optimisme kesembuhannya.
BAB 5
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan