Perumusan dan Pembatasan Masalah

lebih dahulu. Hari-hari yang terlarang itu tidaklah ada salahnya jika digunakan mencari keuntungan yang halal. 7 Ibadah haji yang terjadi pada dewasa ini terkesan hanya memiliki aspek ibadah saja 8 . Hal ini tentunya berbeda dengan apa yang dipahami oleh para penafsir klasik maupun modern, padahal manfaat dari segi duniawi dalam tafsir Misbah dikatakan memiliki banyak aspek, tetapi pada akhirnya mengatur umat manusia meraih kemajuan dan kemaslahatan bersama terlebih dalam segi ekonomi. Maka dari itu, sesuai dengan pemaparan di atas dan dengan berbagai persoalan terkait dengan ibadah haji, maka penulis menganggap penting mengangkat persoalan ibadah haji terlebih manfaatnya. Dalam hal ini persoalan- persoalan yang di atas semua terangkum dalam sebuah judul : Manfaat Ibadah Haji Telaah terhadap Surat al-Hajj:28.

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Ibadah haji merupakan sebuah manifestasi dari penyempurnaan rukun Islam yang ke-5. Yang tentunya akan berimplikasi pada perbuatan manusia itu sendiri dan hal ini yang dicita-citakan oleh para hujjaj yang sering dikenal Haji Mabrur. Pembahasan haji atau perintah ibadah haji yang berkenaan dengan 7 Abdul Malik Abdul Karim Amrullah, Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jakarta, Pustaka Panjimas, jus 17, hal. 161 8 Fenomena jamaah haji indonesia dalam pelaksanaan ibadah haji hanya melaksanakan rukun, wajib dan sunnah haji saja sepserti tawaf, wukuf, syai melontar dll. kaifiah tatacara; sayarat dan rukun ibadah haji sudah terangkum dalam kitab suci al- Qur’an, dan dijelaskan di berbagai ayat. Beberapa ayat itu terdapat di berbagai surat yang berbeda, di antaranya: surat Al-Baqarah ayat 128, 158, 196 dan 203, surat Al-Imran, ayat 97, surat Al- Maidah ayat 1, 2, surat At-Taubah, 3 dan 19 serta dalam surat Al-Hajj, ayat 25 dan 26. Sedangkan ayat yang menjelaskan tentang manfaat ibadah haji secara sepesific terterah pada ayat 28 surat Al-Hajj, namun demikian tetap ada ayat lain yang mendukung tentang manfaat haji seperti; ayat 198 dalam surat Al-Baqarah dan surat Al-Maidah ayat 97, serta dalam surah al-Hajj ayat 27 sampai dengan ayat 29. Bahkan ibadah haji juga disebutkan sebagai sebuah tradisi bangsa Arab atau umat Nabi Ibrahim. Tapi, tentang pembahasan manfaat ibadah haji belum diterangkan secara eksplisit, dan ulama tafsir juga jarang membahas tentang manfaat ibadah haji walaupun ada hanya secara umum. Tentunya bagi penulis memberikan sebuah gambaran dalam penelitian tentang ibadah haji. Pada pembahasan ini, penulis tidak memaparkan ibadah haji secara keseluruhan. Tetapi lebih kepada pembahasan manfaat haji yang tertulis dalam surat Al-Hajj ayat 28 yang didukung oleh ayat-ayat lainnya seperti pada ayat 27 dan 29 surat Al-Hajj, dalam surat Al-Baqarah ayat 198 dan surat Al-Maidah ayat 96, 97, agar pembahasannya sistimatis dan tidak melebar. Dalam hal ini penulis membatasi masalah ini pada kitab-kitab tafsir kontemporer. Kitab tafsir modern meliputi Tafsir Misbah karya M.Quraish Shihab. Tafsir al-Azhar karya M. Hamka dan Fizalil al- Qur’an karya Sayid Qutb. Penulis memilih Quraish Shihab karena dalam penggunaan tafsir maudhui dapat menyajikan pesan-pesan Al-Quran yang terdapat pada satu surat saja, ataupun dengan menampilkan mengaitkan pesan-pesan yang sama atau yang berkaitan erat dengan surat-surat yang lain 9 , dan Quraish Shihab merupakan pakar tafsir yang banyak menggunakan methoda maudhui, dengan demikian penulis mengagap dengan menggunakan tafsir Al-Misbah sudah refresentatif dalam melakukan kajian ini. Selain itu tafsir Hamka penulis ambil karena kajiannya sangat terpokus pada kajian dan selalu dibubuhi oleh analis yang kuat, sedangkan Sayid Qutb dipilih karena mempunyai kandungan hujjah yang kuat dalam menafsirkan ayat. Dari permaslahan di atas dan untuk tidak melebarnya pembahasan maka penulis akan membatasi perumusan masalah seputar manfaat haji yang terangkum dalam sebuah pertanyaan besar : Apakah manfaat haji bagi manusia dalam surat Al-Hajj ayat 28? 9 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran: Tafsir MaudhuI atas Pelbagai Persoalan Umat, Jakarta, Mizan, cet. XIX, 2007, h. xii

C. Tujuan Penelitian