Pengawasan controlling. Manajemen Masjid Jami Nurul Khil’ah Dalam Memberikan Pemahaman
74
diinginkan.
22
Sedangkan menurut Sarwoto, pengawasan merupakan penilaian dan koreksi atas pelaksana kerja yang dilakukan oleh bawahan
dengan maksud untuk mendapatkan keyakinan atau menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan rencana-rencana yang digunakan untuk
mencapainya dapat terlaksana dengan baik.
23
Sedangkan fungsi manajerial pengawasan adalah mengukur dan mengoreksi prestasi kerja bawahan guna memastikan, bahwa tujuan
organisasi disemua tingkat yang didesain untuk pencapaian, sedang dilaksanakan.
Adapun yang dimaksud pengawasan langsung adalah apabila pimpinan lembaga atau organisasi melakukan pemeriksaan langsung pada
tempat-tempat pelaksanaan kerja.
24
Kegiatan pengawasan yang dilakukan di masjid jami Nurul Khil’ah
dilakukan oleh ketua masjid yaitu H. Abshoruddin HD S. Ag dengan cara melakukan peninjauan langsung ke tempat dilaksanakan kegiatannya.
Peninjauan tersebut dilakukan secara spontan sehingga tidak diketahui waktu yang pasti. Peninjauan yang dilakukan tergantung pada keinginan
dari ketua masjid.
25
Dengan cara demikian maka palaksana kegiatan dapat melakukan dua pengawasan sekaligus yaitu pengawasan positif yang
berarti pelaksanaan mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi
22
Ibrahim Lubis, Pengendalian dan Pengawasan Proyek Dalam Manajemen, Jakarta: Balai Aksara, 1985, cet. Ke- 1, h. 154.
23
Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991, cet. Ke- 8, h. 96.
24
Soewarno Handayaningrat, Ilmu Administrasi dan Manajemen, Jakarta: Gunung Agung, 1983, cet. Ke- 4, h. 147
25
Wawancara Pribadi Dengan Ketua Masjid Jami Nurul Khil’ah, Bapak H. Abshoruddin HD. S. Ag. Cinere 10 Mei 2011
75
dapat dicapai dengan efektif dan efisien, sedangkan pengawasan negatif pelaksanaan mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak
diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi kembali oleh karena itu dapat menghendaki adanya keterbukaan dalam memperoleh informasi dan
sekaligus mendapatkan masukan dari perbaikan kegiatan yang sedang berlangsung.
Pengawasan ini
sangat menguntungkan
dan menyempurnakan dalam pelaksanaan kegiatan.
Jika dalam pengamatan ternyata beliau menemukan kesalahna dan kekeliruan, maka diakhir pelaksanaan dilakukan evaluasi sebagai
perbaikan kinerja program selanjutnya. Pengurus masjid Jami Nurul Khil’ah memberikan pemahaman fiqh
keagamaan pada remaja, melalui pengarahan dalam bentuk program pengajian Mingguan dan pengajian Bulanan. Di dalam pengajian
Mingguan dan Bulanan tersebut terdapat berbagai aspek yang ingin dituju di dalam memahami fiqh keagamaan remaja. Adapun metode yang dipakai
di dalam pengajian Mingguan dan pengajian Bulanan tersebut, antara lain:
26
a. Penyampaian Materi.
Pengurus menggunakan metode penyampaian materi tersebut dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan tentang fiqh keagamaan
yang lebih luas lagi, agar para remaja mengerti dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.
26
Wawancara Pribadi Dengan Divisi Pendidikan dan Dakwah, Bapak H. Abdul Basyit HD. SH. Cinere 13 Mei 2011
76
b. Diskusi dan Tanya Jawab.
Adapun metode diskusi dan tanya jawab dilakukan untuk lebih mengakrabkan dan memberikan suasana yang santai namun serius
serta menjawab semua pertanyaan dari remaja masjid Jami Nurul Khil’ah.
c. Memberikan Materi Yang Berkesinambungan.
Tujuannya agar remaja dapat lebih memahami isi dari materi yang disampaikan oleh para ustadz, sehingga para remaja itu tidak
melupakan materi-materi sebelumnya. Remaja masjid Jami Nurul Khil’ah ini tidak hanya diberikan
pembelajaran di masjid saja, melainkan juga para remaja mengikuti penataran-penataran yang diadakan oleh pengurus masjid, sebagai
bekal dikehidupan hari kelak.