takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir dan untuk SPT Tahunan PPh Pasal 21 Selambat-lambatnya 3 bulan setelah berakhir tahun pajak biasanya
tanggal 31 Maret Tahun berikutnya ke KPP Madya Medan. 5.
Bukti – bukti yang harus dilampirkan oleh PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan divisi keuangan pada SPT PPh Pasal 21 adalah :
a Daftar gaji karyawan Tetap PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang
Belawan b
Surat Setoran Pajak SSP Lembar 3
F. Pendaftaran dan Penilaian 1. Pendaftaran
PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan khususnya divisi keuangan sebagai pemotong pajak mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak
KPP Madya Medan yang beralamat di Jl. Putri Hijau No. 20 Gedung Niaga II Medan. PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan mengambil sendiri
formulir yang diperlukan dalam rangka pemenuhan kewajiban perpajakan di KPP tersebut. Pendaftaran bagi PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan
khususnya divisi keuangan merupakan sekaligus pendaftaran bagi karyawannya. Pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan divisi keuangan
memotong PPh Pasal 21 para karyawan tetapnya dengan berpedoman pada Undang- Undang No. 36 Tahun 2008 serta ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku saat ini yaitu sesuai dengan Peraturan Direktorat Jenderal
Universitas Sumatera Utara
Pajak No.15PJ2006 tentang petunjuk pelaksanaan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 21 dan 26 sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan
orang pribadi..
2. Penilaian
Penilaian di PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan terhadap perhitungan jumlah pajak terutang dilakukan dua bulan tahun takwim berakhir,
penilaian dilakukan dengan menghitung kembali jumlah pajak PPh Pasal 21 terutang di akhir tahun karyawan tetap di PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang
Belawan menurut tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 yang telah dirubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2008 yang tarifnya mengalami perubahan dan didasarkan pada kewajiban
pajak subjektif berawal atau berakhir dalam suatu tahun pajak.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Mekanisme perhitungan PPh Pasal 21 PT. Persero Pelabuhan Indonesia I
Cabang Belawan khususnya divisi keuangan dilakukan dengan cara mengumpulkan semua penghasilan selain gaji pokok yaitu uang makan, uang
lembur, tunjangan kemahalan, tunjangan transport, tunjangan jabatan, tunjangan telepon, intensif prestasi, bonus, THR, tunjangan tahun baru, dan tunjangan cuti.
Kemudian jumlah dari seluruh penghasilan tersebut dikurangkan dengan pengurang yang diperkenankan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
seperti biaya jabatan dan iuran pensiun, maka diketahuilah penghasilan netto sebulan. Selanjutnya penghasilan netto disetahunkan untuk dikurangkan dengan
PTKP yang selanjutnya diperoleh PKP. Untuk menghitung berapa PPh Pasal 21 dilakukan dengan mengalikan tarif PPh Pasal 17 Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2008 orang pribadi dengan penghasilan kena pajak, untuk mengetahui PPh Pasal 21 perbulan yaitu besar PPh Pasal 21 setahun dibagi dengan 12 bulan atau
banyaknya bulan bekerja karyawan dalam tahun pajak. 2.
PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan khususnya divisi keuangan setelah melakukan perhitungan dan pemotongan PPh Pasal 21, maka selanjutnya
menyetorkan PPh Pasal 21 tersebut ke Kantor Pos Wilayah I Medan atau pada Bank BNI 46 Jl. Pemuda Medan, baik itu penyetoran untuk masa pajak tertentu
64
Universitas Sumatera Utara
ataupun penyetoran untuk perhitungan kembali dalam satu tahun pajak dan biasanya PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan divisi keuangan
menyetorkan PPh Pasal 21 yang terutang untuk masa PPh Pasal 21 selambat- lambatnya tanggal 10 bulan takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir dan
untuk pembayaran kekurangan PPh Pasal 21 dalam setahun pajak tanggal 25 bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir.
3. Mekanisme pelaporan PPh Pasal 21 PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang
Belawan adalah setelah seluruhnya PPh Pasal 21 atas karyawan tetap dihitung, dipotong dan disetor maka selanjutnya PT. Persero Pelabuhan Indonesia I
Cabang Belawan melaporkan PPh Pasal 21 yang telah dihitung dan dibayar ke KPP Madya Medan dimana PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan
terdaftar dengan menggunakan SPT untuk perhitungan dan pembayaran masa pajak tertentu dilaporkan dengan menggunakan SPT Masa PPh Pasal 21 dan
dilaporkan selambat-lambatnya tanggal 20 bulan takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir, dan untuk SPT Tahunan PPh Pasal 21 formulir 1721 selambat-
lambatnya 3 bulan setelah akhir tahun pajak, biasanya tanggal 31 Maret tahun berikutnya.
4. PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan khususnya divisi keuangan
telah melakukan kewajibannya dalam menghitung, memungut, menyetor dan melaporkan PPh Pasal 21 pada Tahun 2009 dan dalam melakukan perhitungan,
penyetoran dan pelaporan tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang melanggar peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
5. Kesalahan yang mungkin dilakukan oleh perusahaan lain, telah dapat diatasi atau
diantisipasi oleh pihak perusahaan, contoh kesalahan yang sering terjadi yaitu karyawati yang berstatus kawin, maka PT. Persero Pelabuhan Indonesia I
Cabang Belawan benar-benar memperhatikan keadaan karyawatinya dan benar- benar mengetahui peraturan perundang-undangan mengenai ketentuan dari
seorang karyawati yang berstatus kawin sehingga perusahaan tidak akan melakukan kesalahan yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. 6.
PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan khususnya divisi keuangan telah melakukan mekanisme perpajakan dengan baik sehingga mampu
menghindar dari upaya-upaya pelanggaran hukum, dalam hal ini adalah perundang-undangan perpajakan.
B. Saran