Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Yang Ditanggung Pemerintah Pengurangan Yang Diperbolehkan Dalam Menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 Bagi Karyawan Tetap

E. Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Yang Ditanggung Pemerintah

Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 yang ditanggung pemerintah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan PMK No. 43PMK.032009 Tanggal 3 Maret 2009 tentang Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 ditanggung pemerintah atas penghasilan pekerja pada kategori usaha tertentu yang berupa : 1. PPh 21 ditanggung pemerintah diberikan kepada pekerja yang bekerja pada bidang usaha tertentu, dengan jumlah penghasilan bruto di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP dan tidak lebih dari Rp. 5.000.000,00 dalam satu bulan. 2. Bidang usaha tertentu secara umum dikategorikan sebagai berikut : - Kategori usaha pertanian termasuk perkebunan dan peternakan, perburuan dan kehutanan - Kategori usaha perikanan, dan - Kategori usaha industri pengolahan 3. Pajak Penghasilan PPh 21 ditanggung pemerintah wajib dibayarkan secara tunai pada saat pembayaran penghasilan oleh pemberi kerja kepada pekerja sehingga menambah take home pay pekerja yang mendapat fasilitas Pajak Penghasilan Pasal 21 yang ditanggung pemerintah. Universitas Sumatera Utara

F. Pengurangan Yang Diperbolehkan Dalam Menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 Bagi Karyawan Tetap

1. Pengurang Untuk Menghitung Penghasilan Netto

Penghasilan pegawai tetap atau pensiunan yang dipotong pajak untuk setiap bulan adalah jumlah penghasilan bruto setelah dikurangi dengan biaya jabatan atau biaya pensiun yang besarnya ditetapkan dengan keputusan menteri keuangan, iuran pensiun, dan penghasilan tidak kena pajak. Besarnya penghasilan neto pegawai tetap ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi dengan : a. Biaya jabatan Besarnya biaya jabatan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk perhitungan pemotongan pajak penghasilan bagi pegawai tetap sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat 3 Undang-Undang No. 17 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 ditetapkan sebesar 5 lima persen dari penghasilan bruto. Setinggi-tingginya Rp. 6.000.000,00 atau Rp. 500.000,00 sebulan PMK 2502008. b. Biaya pensiun Bagi pensiunan besarnya penghasilan yang dipotong pajak adalah jumlah penghasilan bruto dikurangi dengan biaya pensiunan dan Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP. Dalam penghasilan pensiunan termasuk juga penerima tunjangan hari tua atau tabungan hari tua. Universitas Sumatera Utara Besarnya biaya pensiunan yang dapat dikurangi dari penghasilan-penghasilan bruto untuk biaya perhitungan pemotongan pajak penghasilan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 21 ayat 3 Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 ditetapkan sebesar 5 lima persen dari penghasilan bruto. Setinggi-tingginya Rp. 2.400.000,00 setahun atau Rp.200.000,00 sebulan PMK 2502008.

2. Pengurang Untuk Menghitung Pnghasilan Kena Pajak

Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP a. Besarnya Penghasilan Kena Pajak dari seseorang pegawai dihitung berdasarkan penghasilan netonya dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP pengurang untuk Penghasilan Tidak Kena Pajak telah mengalami beberapa perubahan dari PTKP 2004, PTKP 2005, PTKP 2006 dan terakhir PTKP 2009. Penyesuaian besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan yang berwenang mengubah besarnya penghasilan tidak kena pajak dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi dan moneter harga kebutuhan pokok setiap tahunnya. Berikut perubahan PTKP yang dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak Keterangan 2004 2005 2006 2009 Untuk Diri Pegawai Rp.2.880.000,00 Rp.12.000.000,00 Rp.13.200.000,00 Rp.15.840.000,00 Tambahan untuk pegawai yang kawin Rp.1.440.000,00 Rp. 1.200.000,00 Rp. 1.200.000,00 Rp. 1.320.000,00 Tambahan untuk seorang istri penghasilannya digabung dengan penghasilan suami Rp.2.880.000,00 Rp. 12.000.000,00 Rp. 12.000.000,00 Rp. 15.840.000,00 Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 tiga orang Rp.1.440.000,00 Rp. 1.200.000,00 Rp. 1.200.000,00 Rp. 1.320.000,00 Sumber : Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 Pasal 17 Ayat 1 dengan 4 kali perubahan b. Dalam hal karyawati kawin, Penghasilan Tidak Kena Pajak yang dikurangkan adalah untuk dirinya sendiri, dan dalam hal karyawati tidak kawin pengurangan Penghasilan Tidak Kena Pajak selain untuk dirinya sendiri ditambah Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya paling banyak 3 orang. c. Bagi karyawati yang menunjukkan keterangan tertulis dari pemerintah daerah setempat serendah-rendahnya kecamatan bahwa suaminya tidak menerima atau Universitas Sumatera Utara memperoleh penghasilan, diberikan tambahan Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP dan ditambah PTKP untuk keluarganya. d. Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP ditentukan keadaan pada awal tahun takwin. Adapun bagi pegawai yang baru datang dan menetap di Indonesia dalam bagian tahun takwin, besarnya PTKP tersebut terhitung berdasarkan keadaan pada awal bulan tahun takwin yang bersangkutan.

G. Tarif Pajak Penghasilan