Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Sejarah dan Perkembangan PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang

Mekanisme pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas karyawan tetap pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan. 4. Pengumpulan Data Penulis melakukan pengumpulan data melalui : a. Data Primer Data yang diperoleh melalui wawancara terhadap orang-orang yang dianggap mampu memberikan masukan dan informasi serta observasi Penulis di lapangan tempat objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri. b. Data Sekunder Datainformasi yang diperoleh melalui studi literatur seperti sumber- sumber pustaka, Undang-undang, dokumentasi maupun literatur lain yang berhubungan dengan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri. 5. Analisa dan Evaluasi Setelah Penulis memperoleh data yang diperlukan telah terkumpul secara lengkap maka Penulis melakukan analisa dan evaluasi terhadap data atau keterangan mengenai mekanisme Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 yang kemudian akan diinterprestasikan secara objektif, jelas dan sistematis.

E. Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam Praktek Kerja Lapangan Mandiri ini, maka Penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Metode Wawancara Interview Guide Yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang ditujukan kepada pegawai yang dianggap mampu memberikan masukan data primer dan informasi tentang mekanisme pemotongan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 maupun tulisan yang berhubungan dengan objek studi. 2. Metode Observasi Observation Guide Yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung ataupun tidak langsung terjun ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan mengamati, mendengar dan bila perlu membantu mengerjakan tugas yang diberikan pihak Instansi dengan diberikan petunjuk atau arahan terlebih dahulu dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku pada Instansi atas kegiatan yang akan dilakukan dalam pencatatan terhadap fenomena yang menjadi objek penelitian. 3. Metode Dokumentasi Optional Guide Yaitu pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen – dokumen yang berhubungan dengan mekanisme pemotongan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 seperti : peraturan perundang-undangan perpajakan, Undang-Undang Perpajakan, lampiran-lampiran formulir, dan meminta berbagai dokumen dari PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan seperti : data pembayaran pajak, data mengenai kepegawaian Universitas Sumatera Utara dan data-data lain yang berhubungan dengan Praktek Kerja Lapangan Mandiri.

F. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi sistematika dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini Penulis akan mengemukakan Latar Belakang melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM , Tujuan dan manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri, , dan Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

BAB II : GAMBARAN UMUM PT. Persero PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN

Pada bab ini Penulis akan menguraikan mengenai sejarah singkat PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan, Struktur Organisasi, Uraian Tugas Pokok dan Fungsi, Gambaran PegawaiKaryawananggotapersonil. BAB III : GAMBARAN OBJEK PAJAK Pada bab ini Penulis akan menjelaskan tentang ketentuan-ketentuan mengenai Pajak Penghasilan PPh Pasal 21, objek dan subjek PPh Pasal 21 Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009, perubahan-perubahan pada Universitas Sumatera Utara perundang-undangan, cara perhitungan, cara pelaporan, pendaftaran dan penilaian dan lain-lain. BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI Pada bab ini Penulis akan menguraikan mengenai dasar hukum, Mekanisme dalam pemotongan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 karyawan tetap pada PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan. Serta pendaftaran dan penilaiannya. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini Penulis akan memaparkan bagaimana kesimpulan dari objek yang telah diteliti serta saran-saran yang membangun bagi kemajuan perusahaan. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PT. Persero PELABUHAN INDONESIA I

CABANG BELAWAN

A. Sejarah dan Perkembangan PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang

Belawan PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan pada zaman Hindia Belanda pada tahun 1945 – 1950 oleh pemerintahan Republik Indonesia yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan asing. Pada zaman Hindia Belanda dahulu perusahaan Pelabuhan Belawan ini bernama Haven Bedrijf yang dipakai terus sampai tahun 1950. Haven Bedrijf Belawan Deli ini mempunyai karyawan berjumlah 50 lima puluh orang yang berstatus pegawai Federal. Yang memegang pimpinan disebut Dedirecteurder Haven. Pada tahun 1951 nama Haven Bedrijf dirubah menjadi Jawatan Pelabuhan. Pimpinan pada Jawatan Pelabuhan adalah Direktur Pelabuhan. Pada periode tahun 1956 – 1961 yang semula bernama Jawatan Pelabuhan diganti lagi dengan nama Perusahaan Pelabuhan Negara dengan pejabat pimpinan disebut Direktur Perusahaan Pelabuhan Negara. Langkah awal perseroan dimulai pada tahun 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1961 Lembaran Negara Nomor 128 Tahun 1961, nama perusahaan Pelabuhan Negara diganti lagi menjadi Perusahaan Negara Pelabuhan 13 Universitas Sumatera Utara Daerah I atau lebih dikenal dengan singkatan P.N. Pelabuhan Daerah I, dengan pejabat pimpinan disebut Direktur P.N. Pelabuhan. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1964 sistem organisasi kepelabuhan berubah. Maka, pengusaha tunggal di pelabuhan adalah Komandan Penguasa Pelabuhan yang di dalamnya tergabung Syahbandar sebagai staf operasi dan P.N. Pelabuhan sebagai Staf Service atau Staf Jasa. P.N. Pelabuhan ditetapkan kembali seperti semula dan organisasi Penguasa Pelabuhan lebih diarahkan kepada segi ekonomi dan perdagangan. Penguasa pelabuhan dirubah menjadi Administrator Pelabuhan selaku penanggung jawab tunggal di pelabuhan, di dalam organisasi Badan Pengusahaan Pelabuhan BPP Belawan dengan dibantu semacam penasehat yakni Badan Pengawasan Kepala Daerah Pelayanan. Setelah perubahaan struktur organisasi di pelabuhan berdasarkan PP. No. 1 Tahun 1969 dan PP. No. 18 Tahun 1969 nama penguasa pelabuhan port Authoryty dirubah menjadi Badan Pengusahaan Pelabuhan BPP . Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1983 pelabuhan sebagai salah satu unsur penunjang kelancaran angkutan laut telah ditata kembali, baik status pembinaannya maupun pengelolaannya. Seluruh pelabuhan yang diusahakan di wilayah nusantara, dibagi dalam 4 empat kelompok yang pengusahaannya diselenggarakan secara profesional dan menerapkan prinsip-prinsip manajemen serta prinsip-prinsip ekonomi perusahaan dalam bentuk Badan Usaha Milik Negara BUMN dengan status Perusahaan Umum Perum di lingkungan Departemen Perhubungan. Universitas Sumatera Utara Belawan termasuk ke dalam Perum Pelabuhan I bersama 18 Pelabuhan lainnya yang berada di Sumatera Utara, Aceh dan Riau. Pejabat pimpinan dari Perum ini terdiri dari beberapa orang direksi, sedang pelabuhan cabangnya dipimpin oleh kepala cabang, sementara jabatan Adpel tetap ada. Kepala Cabang Pelabuhan Belawan yang pertama setelah berjalannya Perum Pelabuhan ini adalah Soetrisno Muali yang dilantik pada tanggal 26 Juli 1984. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1991 Tanggal 19 Oktober 1991 tentang Perubahan Status Perusahaan Umum Perum Pelabuhan I menjadi PT. Persero Pelabuhan Indonesia I yang berkedudukan dan berkantor pusat di Jl. Krakatau Ujung No. 100 Medan 20241 dan PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan berkedudukan di Jl. Kapten R. Sulian No. 1 Belawan 20411.

B. Strktur Organisasi PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan