1. Home
  2. Pendidikan

Kuat Tekan Compressive Strength

4.3. Kuat Tekan Compressive Strength

Kuat tekanan dari batako ringan yang dikeringkan secara alami 28 hari adalah berkisar antara 0,68 – 6,47 MPa. Batako yang dibuat tanpa ampas tebu 100 massa pasir dan dikeringkan sebagai fungsi waktu 28 hari, nilai kuat tekan yang dihasilkan adalah 6,47 MPa. Batako ini dikategorikan sebagai batako ringan dengan menengah moderate-strength lightweight concreate. Untuk penambahan 1 ampas tebu dan dikeringkan 28 hari, maka nilai kuat tekan yang diperoleh adalah 3,42 MPa. Untuk penambahan 2 ampas tebu dan dikeringkan selama 28 hari, maka nilai kuat tekan yang dihasilkan 2,57 MPa. Sedangkan untuk jumlah penambahan ampas tebu 3 yang dikeringkan dengan waktu selama 28 hari, maka nilai kuat tekan yang diperoleh menjadi turun menjadi 1,82 MPa. Dan untuk ampas tebu 4 dan dikeringkan selama 28 hari, maka nilai kuat tekan yang dihasilkan menjadi lebih kecil, yaitu 1,23 MPa, maka klasifikasi jenis batako tersebut termasuk dalam kelas batako ringan penahan panas low density concrete. Terakhir pada penambahan 5 ampas tebu maka nilai kuat tekan yang diperoleh lebih turun lagi yaitu 0,68 MPa. Berdasarkan nilai yang diperoleh maka jenis batako ini dapat diklasifikasikan dalam batako berat jenis rendah low density concrete, yaitu rentang kuat tekan 0,35 – 6,9 MPa Iman Satyarno, 2004. Berdasarkan referensi Yothin Ungkoon, 2007, nilai kuat tekan dari batako ringan berpori yang dikeringkan secara alami adalah sebesar 1,6 MPa. Nilai kuat tekan batako ringan struktural adalah berkisar 12,1 MPa Carolyn Schierhorn, 2008. Jadi apabila yang diinginkan batako ringan dengan target densitas Universitas Sumatera Utara 1grcm 3 asumsi 0,7 grcm 3 maka nilai kuat tekan ideal memenuhi syarat adalah pada nilai 2,5 MPa. Dengan kata lain, hanya dapat digunakan untuk batako dengan penambahan maksimum ampas tebu sampai 2 massa. Grafik dibawah menunjukkan hubungan kuat tekan terhadap massa ampas tebu, melihat seperti gambar 4.3 berikut : Gambar 4.3 Hubungan antara kuat tekan terhadap penambahan ampas tebu. Universitas Sumatera Utara

4.4. Kuat Impak.

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

6 69 146

Pembuatan Komposit Biodegradabel dari α-Selulosa Ampas Tebu Bz 132 (Saccharum officinarum) dan Polipropilena dengan Menggunakan Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrida dan Divinil Benzena Sebagai Agen Pengikat Silang

5 67 113

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

14 140 76

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

8 104 74

Pemanfaatan Abu Pembakaran Ampas Tebu Dan Tanah Liat Pada Pembuatan Batu Bata

19 159 57

Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Pada Pembuatan Mortar

3 41 54

Pemanfaatan Ampas Tebu Sebagai Bahan Baku Dalam Pembuatan Papan Partikel

6 62 89

Pembuatan dan Karakterisasi Komposit Berbasis Lateks Pekat-Silika Ampas Tebu

4 63 76

PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU SEBAGAI CAMPURAN DALAM PENINGKATAN KEKUATAN BETON.

4 9 16

”RATU TEBU(PEMANFAATAN SERAT AMPAS TEBU SEBAGAI CORE DALAM PEMBUATAN RAK SEPATU DENGAN SKIN SERAT IJUK MENGGUNAKAN METODE KOMPOSIT SANDWICH)”.

0 0 2