Karakteristik Bahan TINJAUAN PUSTAKA

kain lembab, agar air yang berlebihan yang masih melekat dibidang permukaan benda uji terserap kain lembab itu. Benda uji kemudian ditimbang A. Setelah itu benda uji dikeringkan di dalam dapur pengering suhu pada 105 ± 5 °C sampai beratnya pada 2 kali penimbangan tidak berbeda lebih dari 0,2 dari penimbangan yang terdahulu B. Selisih penimbangan dalam keadaan basah A dan dalam keadaan kering B adalah jumlah penyerapan air, dan harus dihitung berdasarkan prosen benda uji kering.

2.8. Karakteristik Bahan

2.8.1 Densitas

Pengukuran densitas beton ringan ρpc menggunakan metoda Archimedes, megacu pada standar ASTM C 134 – 95 dan dihitung menggunakan persamaan 2.7 berikut: ρ ρ air k g b s PC m m m M − − = 2.7 Dengan : m s = Massa kering gram m b = Massa setelah direndam gram m g = Massa di gantung dalam air gram m k = Massa kawat penggantung gram ρ air = Densitas air = 1 grcm 3

2.8.2. Daya Serap Air absorbsi

Pengukuran penyerapan air water absorption batako ringan WA mengacu pada standar ASTM C 20 – 93 dan dihitung menggunakan persamaan 2.8 berikut : Universitas Sumatera Utara 100 x m m m WA k k j − = 2.8 Dengan : m k = Massa kering gram m j = Massa benda dalam kondisi saturasi jenuh gram

2.8.3. Kuat Tekan

Pengaruh kuat tekan σ dilakukan dengan menggunakan Ultimate Testing Machine UTM dan kecepatan penekanan konstan sebesar 2 mmmenit, sesuai dengan standar ASTM C 469 – 94 memenuhi persamaan berikut: A F = σ 2.9 Dengan : F = Beban yang diberikan N A = Luas penampang selinder cm 2

2.8.4. Kuat Impak

Dasar pengujian impak ini adalah penyerapan energi potensial dari pendulum beban yang berayun dari suatu ketinggian tertentu dan menumbuk benda uji sehingga benda uji mengalami depormasi. Pada pengujian impak dengan metode Charpy. Pada pengujian impak ini banyaknya energi yang diserap oleh bahan untuk terjadinya perpatahan merupakan ukuran ketahanan impak atau ketangguhan bahan tersebut. Bila bahan tersebut tangguh yaitu makin mampu menyerap energi lebih Universitas Sumatera Utara besar maka makin rendah posisi. Suatu material dikatakan tangguh bila memiliki kemampuan menyerap beban kejut yang besar tanpa terjadinya retak atau terdeformasi dengan mudah. Pada penujian impak, energi yang diserap oleh benda uji biasanya dinyatakan dalam satuan joule dan dibaca langsung pada skala dial penunjuk yang telah dikalibrasi yang terdapat pada mesin penguji. Kuat impak HI suatu bahan yang di uji dengan metode charpy diberikan oleh : A E HI = 2.10 Dengan : HI= kuat impak Jm 2 E = energi yang diserap J A = Luas penampang m 2

2.8.5. Kekerasan

Kekerasan suatu bahan adalah ketahanan daya tahan suatu bahan terhadap daya benam dari bahan lain yang lebih keras dan dibenamkan kepadanya. Maksud pengujian kekerasan adalah untuk mengetahui kekerasan bahan, yang mana data ini sangat penting di dalam proses perlakuan panas. Nilai kekerasan bahan mempunyai korelasi dengan nilai tegangan regangan pada uji tarik. Uji kekerasan dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain : Brinell,Rockwell, dan Vickers, perbedaan antara ketiga metode ini adalah pada material dan bentuk indentor atau penetrator. Kekerasan Brinell BHN adalah rasio perbandingan antara beban F dngan luas permukaan yang diidentifikasi dengan persamaan : 2 2 2 d D D D F BHN − − ∏ = 2.11 Dengan: D = diameter indentor d = diameter tapak indentor F = beban Universitas Sumatera Utara

2.8.6. Daya Redam Suara

Untuk mengukur daya rendam suara diperlukan bahan berukuran 32x22x16 cm 3 , dan sinyal generator sebagai sumber suara diatur frekuensi dan diukur berapa decibel noise nya sebelum dan sesudah di dalam bahan tersebut, selisihnya merupakan daya rendamnya. Dengan persamaan : g da serap I I tan = α 2.12 α = koefisien absorbsi I serap = intensitas serap Wm 2 I datang = intensitas datang Wm 2 Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian