Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi Dini Rentang Gerak dalam Mobilisasi Dini Tahap-Tahap Mobilisasi Dini

C. Mobilisasi Dini Pasca Persalinan Normal Pervaginam 1. Pengertian

Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan Saleha, S. 2009, hlm 72. Mobilisasi dini sangat penting dalam mencegah trombosis vena. Setelah persalinan normal jika gerakannya tidak terhalang oleh pemasangan infus dan tanda- tanda vitalnya juga memuaskan, biasanya ibu diperbolehkan untuk mandi dan pergi ke kamar mandi dengan dibantu satu atau dua jam setelah melahirkan secara normal. Sebelum waktu ini, ibu harus diminta untuk melakukan latihan menarik napas yang dalam serta latihan tungkai yang sederhana dan harus duduk serta mengayunkan tungkainya di tepi ranjang Farrer, H. 2001, hlm 239. Penatalaksanan asuhan post partum pada hari pertama yaitu 2 jam post partum seorang ibu harus tidur terlentang untuk mencegah terjadinya perdarahan kemudian segera melakukan mobilisasi untuk mengurangi pembekuan darah pada vena dalam deep vein ditungkai yang dapat menyebabkan masalah. Mobilisasi yang dilakukan diantaranya miring ke kiri atau ke kanan kemudian duduk dan berdiri. Mobilisasi dini atau aktivitas segera dilakukan segera setelah beristirahat beberapa jam dengan beranjak dari tempat tidur ibu pada persalinan normal. Mobilisasi dini dapat mengurangi bendungan lochea dalam rahim, meningkatkan peredaran darah sekitar alat kelamin, mempercepat mobilisasi alat kelamin ke keadaan semula Admin, 2009, ¶ 2 http:www.dahsyat.com diperoleh tanggal 13 November 2009.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi Dini

Universitas Sumatera Utara a. Faktor Fisiologis Frekuensi penyakit atau operasi dalam 12 bulan terakhir, tipe penyakit, status kardiopulmonar, status musculskletal, pola tidur, keberadaan nyeri, frekuensi aktifitas dan kelainan hasil laboratorium. b. Faktor Emosional Faktor emosional yang mempengaruhi mobilisasi adalah suasana hati mood, depresi, cemas, motivasi, ketergantungan zat kimia, dan gambaran diri. c. Faktor Perkembangan Faktor perkembangan yang mempengaruhi mobilisasi adalah usia, jenis kelamin, kehamilan, perubahan masa otot karena perubahan perkembangan, perubahan sistem skeletal Hidayat, 2008, hlm 104.

3. Rentang Gerak dalam Mobilisasi Dini

Ada 3 rentang gerak dalam mobilisasi dini yaitu : a. Rentang gerak pasif berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawatbidan mengangkat dan menggerakkan kaki pasien b. Rentang gerak aktif untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara mandiri c. Rentang gerak adalah pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan Lia, 2008 ¶ 1 http: www.nursing-informatics.com, diperoleh tanggal 10 September 2009 Universitas Sumatera Utara

4. Tahap-Tahap Mobilisasi Dini

Sebelum melakukan mobilisasi dini, terlebih dulu lakukan dangling. Dangling adalah pasien duduk dengan kaki menjuntai di tepi tempat tidur. Dalam melakukan dangling, ada beberapa tahapan yang harus dilalui di antaranya: a. Lakukan semua tindakan prosedur awal. b. Ingatlah untuk mencuci tangan, mengidentifikasi pasien dan memberi privasi kepada pasien. c. Siapkan peralatan yang diperlukan seperti bantal dan selimut. d. Periksa denyut nadi pasien. e. Turunkan penghalang tempat tidur dan kunci tempat tidur pada posisi yang terendah. f. Perlahan-lahan tinggikan kepala tempat tidur. g. Bantu pasien untuk memakai selimut atau mantel mandi. h. Letakkan satu tangan disekeliling bahu pasien dan tangan lainnya di bawah lutut pasien. i. Dengan perlahan dan lembut putar pasien sampai menghadap perawat, biarkan kaki pasien menggantung di tepi tempat tidur j. Gulung bantal dan letakkan di belakang punggung pasien untuk dijadikan penopang. k. Setelah pasien memakai sandal, beri instruksi untuk menggoyangkan kaki. sebuah kursi bisa ditempatkan untuk menopang kaki pasien selama beberapa menit. l. Mintalah pasien dangling selama waktu yang diperintahkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan dangling adalah : “saat pasien Universitas Sumatera Utara pusing atau pingsan, bantu pasien berbaring dan periksa tanda-tanda vital pasien”. m. Periksa kembali nadi pasien. n. Atur kembali bantal di kepala tempat tidur, lepas selimut atau mantel mandi dan sandal pasien. o. Letakkan satu tangan disekeliling bahu pasien dan satu lagi di bawah lutut. Dengan lembut dan perlahan angkat kaki pasien ke atas tempat tidur. p. Turunkan kepala tempat tidur, pasang penghalang tempat tidur dan periksa kembali nadi pasien. q. Setelah selesai, cuci tangan dan dokumentasikan waktu durasi dangling, nadi dan reaksi pasien Moehammad Syafari, 2010 ¶ 1, http:www.cendekia.com diperoleh tanggal 9 Februari 2010. Setelah melakukan proses dangling, bila pasien dalam keadaan baik-baik saja maka dilanjutkan dengan tahapan mobilisasi dini, meliput i : 1 Pastikan tempat tidur dalam posisi terendah. Sediakan sebuah kursi untuk berjaga-jaga kalau pasien lelah. 2 Setelah pasien melakukan dangling tanpa rasa sakit, bantu pasien untuk berdiri, periksa nadi pasien. Jika nadi meningkat sampai lebih dari 10 poin, kembali ke tempat tidur. 3 Jika pasien pusing atau pingsan, kembalilah ke tempat tidur. 4 Minta pasien untuk menarik napas dalam dan melihat sekeliling ruangan. Kepala pasien tegak dan mata terbuka. 5 Berbicara dan yakinkan pasien. Universitas Sumatera Utara 6 Pindahkan lengan perawat ke belakang pinggang pasien dan berbalik sehingga perawat menghadap ke arah yang sama dengan pasien. 7 Pasien berjalan perlahan dengan jarak yang pendek dan kembali ke sisi tempat tidur. Jika pasien tampak lelah dan akan pingsan atau terjadi perubahan besar pada nadi, biarkan pasien beristirahat. 8 Jika pasien pingsan saat pelaksanaan mobilisasi dini : a. Dengan perlahan turunkan pasien ke lantai. b. Lindungi kepala pasien c. Jangan mencoba menahan pasien berdiri. d. Beri tanda untuk meminta bantuan e. Setelah selesai, cuci tangan dan dokumentasikan waktu durasi mobilisasi dini, nadi dan reaksi pasien Moehammad Syafari, 2010 ¶ 1, http:www.cendekia.com diperoleh tanggal 9 Februari 2010.

5. Manfaat Mobilisasi Dini Adapun manfaat mobilisasi dini adalah :

Dokumen yang terkait

Analisis Kelayakan Usaha Ternak Itik Studi Kasus: Desa Percut, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang

14 160 88

Evaluasi Skrining Anemia Pada Ibu Hamil Oleh Bidan Di Desa Bandar Khalifah Kec.Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

5 69 55

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Tidak Memberikan ASI Ekslusif Kepada Bayi-nya di Dusun IX Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

0 57 100

Kecemasan Ibu Pramenopause dan Persiapan Ibu Menghadapi Menopause di Dusun II Desa Cinta Rakyat Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Derdang Tahun 2012

1 7 67

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif dan Tindakan IMD Dengan Status Pemberian ASI Eksklusif Di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 18

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif dan Tindakan IMD Dengan Status Pemberian ASI Eksklusif Di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

1 1 4

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif dan Tindakan IMD Dengan Status Pemberian ASI Eksklusif Di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 20

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif dan Tindakan IMD Dengan Status Pemberian ASI Eksklusif Di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 9

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif dan Tindakan IMD Dengan Status Pemberian ASI Eksklusif Di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif dan Tindakan IMD Dengan Status Pemberian ASI Eksklusif Di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 14