2 Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari Pengurus dan pihak lain yang terkait;
3 Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja Koperasi dari Pengurus;
4 Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus dalam melakukan perbuatan hokum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar; dan
5 Dapat memberhentikan
Pengurus untuk
sementara waktu
dengan menyebutkan alasannya.
Pengurus dan pengawas memiliki peran yang sangat penting dalam rangka berjalanya koperasi wanita. adapun susunan pengurus dapat dilihat pada tabel
4.5 Berikut ini. Tabel 4.5 Susunan Pengurus Koperasi Wanita Wetan Kantor
No Nama
Jabatan 1
Soleha Ketua
2 Siti Husnul Z
Sekretaris 3
Atik Bendahara
4 Ahmad Taufik
Bagian simpan pinjam 5
Martam Pengawas I
6 Ahmad Rohim
Pengawas II Sumber: Koperasi Wanita Wetan Kantor
4.2.5 Standar Penghimpunan Dana
1. Koperasi Wanita Wetan Kantor hanya melakukan penghimpunan dana dari pemerintah dan para anggota.
2. Penghimpunan dana dari calon anggota Koperasi Wanita Wetan Kantor atau dari koperasi lain harus mendapatkan persetujuan dari Rapat
Anggota. 3. Koperasi Wanita Wetan Kantor menghimpun dana melalui tabungan,
simpanan pokok dan wajib, dan simpanan sukarela bersifat tidak memaksa.
4. Tingkat bunga tabungan atau simpanan untuk anggota ditentukan dengan metode saldo rata-rata.
5. Tingkat balas jasa untuk penyertaan simpanan pokok dan simpanan wajib ditentukan dengan metode indeks pembagiaan SHU atas dasar
transaksi. Setelah dana dihimpun kemudian disalurakan sebagai berikut:
1. Penyaluran dana Koperasi Wanita Wetan Kantor diberikan dalam bentuk pinjaman kepada anggota.
2. Koperasi Wanita Wetan Kantor menyalurkan pinjaman berdasarkan pada prinsip kehati-hatian dan selalu mempertimbangkan bahwa:
a. Pemberian pinjaman akan memberi manfaat kepada yang menerima, dan
b. Pihak koperasi mempertimbangkan bahwa pinjaman dapat dibayar kembali oleh peminjam sesuai dengan perjanjian.
3. Kebijakan mengenai jumlah pinjaman yang dapat diberikan oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor kepada anggota harus memperhatikan
hal-hal berikut. a. Pemanfaatan pinjaman oleh calon peminjam.
b. Kemampuan calon peminjam untuk membayar kewajibannya. c. Likuiditas koperasi kemampuan koperasi untuk memenuhi
kewajiban atau hutang yang segera dibayar dengan harta lancarnya dengan mempertimbangkan cadangan kas primer dan sekunder.
4. Koperasi Wanita Wetan Kantor menetapkan plafon pinjaman tertentu berdasarkan keputusan Rapat Anggota.
5. Jika Koperasi Wanita Wetan Kantor memiliki kelebihan dana setelah anggota mendapat pelayanan sepenuhnya, maka pengelola Koperasi
dapat melayani calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan atau anggotanya dengan tujuan untuk memanfaatkan kelebihan dana
yang menganggur.
4.2.6 Standar Persyaratan Calon Peminjam