Biaya Pinjaman Hasil Dari Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh

Menurut Ibu Legiwati salah jenis usaha ibu legiwati kios rokok dalam wawancaranya tanggal 30-03-2015 menjelaskan bahwa: tidak se ua pi ja a dapat di airka , saya dulu awal ya u an . ,setelah usaha saya isa la ar,pi je ya sa pek . . Dalam prosedur pemberian kredit kopwan Wetan Kantor dilakukan melalui langkah-langkah yang sangat membantu dalam pelaksanaan pemberian kredit serta mengatasi masalah yang timbul khususnya bagi pengurus Unit Simpan Pinjam USP dalam menyetujui atau tidak permohonan kredit anggota yang mengajukan pinjaman kredit tersebut. Sedangkan yang menjadi ketentuan atau pertimbangan dalam pelaksanaan pemberian kredit anggota yang dilaksanakan dengan ketentuan umum yaitu dengan ditentukannya berdasarkan besar simpanan anggota.

4.3.4 Biaya Pinjaman

Administrasi pinjaman bertujuan untuk mendukung langkah-langkah pembinaan atau penilaian atas perkembangan pinjaman yang telah diberikan atau perkembangan usaha anggota atau dan pengawas, sehingga kepentingan koperasi terlindungi. Setiap tahapan dalam proses pemberian pinjaman harus diadministrasikan secara tertib, mulai dari tahap permohonan, tahap prakarsa dan analisis pinjaman, tahap rekomendasi pinjaman, tahap putusan pinjaman, tahap pencairan pinjaman, tahap pembinaan pinjaman, tahap angsuran sampai pelunasan pinjaman, tahap penyelamatan pinjaman bermasalah sampai tahap penghapusbukuan pinjaman macet harus diadministrasikan secara tertib dalam registernya masing-masing. Biaya dministrasi diperuntukkan sebagai biaya ganti rugi atas adanya transaksi pinjaman. Biaya ini pemotogannya di awal pada saat melakukan pinjaman. Di Kopwan Wetan Kantor menurut Soleha dalam wawancaranya tanggal 27-03-2015 menjelaskan bahwa: “Untuk peminjam akan dikenakan beberapa biaya seperti biaya administrasi sebesar 3, bunga untuk pinjaman sebesar 1,5. jadi angsuran peminjam akan tetap selama 10 kali angsuran ” Biaya ini sedikit menimbulkan kekecewaan peminjam karena telalu besar potongan yang diberikan. Soalnya pihak koperasi tidak mau tahu apakah usahanya berjalan lancar atau tidak, seperti yang disampaikan Ibu Kusnul dalam wawancaranya tanggal 29-03-2015 mengatakan bahwa: “setiap pinjam di koperasi tidak utuh seratus persen seperti yang ada dipengajuan pinjaman tapi ada beberapa biaya yang dikenakan kepada peminjam, tapi enaknya di koperasi itu ketika kita belum bisa ngangsur,pihak koperasi tidak terlalu memaksa,misalnya harus ada jaminan,tidak ya,kita bilang maaf bu,minggu ini saya gak ngangsur dulu,pasti pihak koperasi memahami,beda kalau sudah kenak rentenir kita kalau gak bisa bayar harus sembuyi-sembuyi gitu ” Pada intinya adanya Koperasi Wanita ini sangat membantu pemilik Usaha Mikro untuk mengembangkan Usaha mereka,dalam penjelasan yang di sampaikan ibu husnul jelas sudah bedanya koperasi dengan rentenir.

4.3.5 Analisis Pinjaman