Metode Analisis Data Keabsahan Data

menggunakan teknik observasi yang terpenting ialah mengandalkan pengamatan dan ingatan si peneliti. 4. Studi kepustakaan Yaitu metode pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku dan referensi lainnya serta literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian. Penulis berusaha mencari buku-buku, jurnal dan lain-lain yang dapat dijadikan acuan, referensi data tambahan yang dapat membantu untuk mendapatkan informasi.

3.6 Metode Analisis Data

Adapun data yang digunakan dalam menganalisis masalah penelitian ini dengan menggunakan metode analisis interaktif. Dalam model analisis ini terdapat tiga komponen, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan Miles dan Huberman. 1992:20 dikutip dalam Sugiyono 2008:91, dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Reduksi Data Menurut Sugiyono 2008:92 bahwa “mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”. Data yang diperoleh dilokasi penelitian lapangan dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terperinci. Laporan itu kemudian direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal- hal yang penting kemudian dicari temanya atau polanya. Selama pengumpulan data berlagsung diadakan tahap reduksi data selanjutnya membuat ringkasan, mengkode, mencari tema-tema, menulis memo, dan lain-lain. Fungsinya untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi sehingga interpretasi bisa ditarik. 2. Penyajian Data Menurut Sugiyono 2008:95 menyatakan bahwa “Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Tujuan penyajian data adalah untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan. Penyajian data juga merupakan bagian dari analisis, bah kan mencakup pula reduksi data”. 3. Penarikan Kesimpulan dan Verivikasi Menurut Sugiyono 2008:99 menyatakan bahwa “kesimpulan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang- remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif Sumber: Miles dan Huberman2007:20

3.7 Keabsahan Data

Dalam setiap penelitian memerlukan adanya standar untuk melihat drajat kepercayaannya dan keberadaannya dari hasil penelitiannya. Dalam penelitian kualitatif standar tersebut disebut dengan keabsahan data. Menurut Moleong 2005:324 menyatakan bahwa ”untuk menetapkan keabsahan trustworthiness data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan Pengunpulan data Penyajian Data Reduksi data Kesimpulan-kesimpulan PenarikanVerivikasi atas sejumlah kriteria tertentu, yaitu derajat kepercayaan credibility, keteralihan tranferability, ketergantungan dependability, dan kepastian conformability ”. Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian kualitatif ini, maka peneliti menggunakan metode triangulasi. Menurut Moleong 2005:330 menyatakan bahwa ”triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”. Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi dengan sumber. 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN